Miliarder Tim Draper yang menjadi pendukung Bitcoin mengusulkan adopsi cryptocurrency utama di dunia itu secara luas ke negara yang bangkrut seperti Sri Lanka.
Bloomberg pada hari Jumat (3/2) melaporkan bahwa Tim Draper berada di Sri Lanka untuk syuting episode acara TV ‘Meet the Drapers’ dengan pengusaha lokal. Dia juga bertemu dengan Presiden Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe, pada hari Selasa (31/1) untuk menyebarkan adopsi Bitcoin.
Selain itu, dia melakukan perjalanan ke bank sentral Sri Lanka pada hari Rabu (1/2) dengan tujuan yang sama. Sayangnya, gubernur bank sentral Sri Lanka, Nandalal Weerasinghe, yang masih bekerja untuk menenangkan kekacauan keuangan di negara itu, tidak begitu tertarik dengan ide terkait Bitcoin.
“Saya datang ke bank sentral Sri Lanka dengan mata uang terdesentralisasi ini,” kata Tim Draper, mengenakan dasi Bitcoin untuk pertemuan itu.
Dalam momen ini, pertemuan mereka berlangsung sekitar 30 menit. Namun, gubernur bank sentral Sri Lanka mengatakan, “Kami tidak menerimanya.”
Hal ini dinilai merupakan sebuah respon yang lebih dingin daripada yang didapat Tim Draper di beberapa lokasi lain. Negara kepulauan kecil seperti Palau di kawasan Pasifik tampak lebih bersahabat dengan Tim Draper.
Pasalnya, Tim Draper pada Februari 2022 mendapat penghargaan sebagai Founding Digital Resident of Palau yang baru diperkenalkan yaitu RNS Digital Residency Program. Ini merupakan platform residensi digital blockchain yang didukung oleh sebuah negara.
- Baca Juga: Tim Draper Prediksi Harga Bitcoin Tembus US$250.000 pada 2023, CZ Tidak Meremehkan Pandangan Ini
Tawarkan Bitcoin sebagai Solusi bagi Sri Lanka
Sebagai pengingat, kekurangan bahan bakar dan makanan di Sri Lanka memicu kerusuhan yang memaksa presiden saat itu melarikan diri ke luar negeri dan lantas mengundurkan diri. Durasi krisis ‘mencekam’ Sri Lanka diperkirakan bermula pada Maret dan baru mereda pada November 2022.
Negara yang dilanda utang itu sedang dalam pembicaraan dengan kreditur internasional tentang restrukturisasi utang, yang bertujuan agar Dana Moneter International (IMF) membuat rencana penyelamatan.
Adapun inflasi di Sri Lanka mencapai sekitar 54,2% dan tahun lalu ekonomi mereka berkontraksi sekitar 8%. Bagi para sejumlah pihak, kondisi Sri Lanka mungkin terlihat seperti tempat yang sempurna untuk adopsi Bitcoin.
Adapun salah satu kasus penggunaan utama yang dilihat untuk Bitcoin adalah sebagai penyimpan nilai tetap yang tidak tunduk pada perubahan kebijakan bank sentral atau pemerintah.
Tim Draper bahkan mengutip El Salvador dalam pertemuan dengan pemerintah Sri Lanka. Namun, pengalaman seperti El Salvador, yang dinilai oleh sejumlah pihak baru bisa mencegah default di momen injury time pada Januari lalu, bisa menjadi referensi bagi sebuah kisah peringatan.
Bitcoin, Bisa Jadi Solusi atau Tidak?
Dalam pertemuan dengan gubernur bank sentral Sri Lanka, Tim Draper terus mencoba mengusulkan idenya.
“Apakah pemerintah ini punya nyali untuk melakukannya [mengadopsi Bitcoin sebagai legal tender atau alat pembayaran yang sah seperti El Salvador]? Apa untungnya memiliki mata uang sendiri?” tanya Tim Draper.
Selanjutnya, dia menambahkan bahwa, “Sedikit khawatir tentang [kondisi negara] kalian [yang] dikenal sebagai ibukota korupsi.”
Menurut Tim Draper, Kolombo, pusat pemerintahan dan ibu kota Sri Lanka, dapat mencegah korupsi dengan menyimpan catatan sempurna setelah mereka mengadopsi Bitcoin.
Namun, menurut gubernur bank sentral Sri Lanka, teknologi lain dapat mendistribusikan layanan keuangan secara efisien untuk mendorong inklusi dan menyalurkan bantuan sosial elektronik. Selain itu, dia pun menilai bahwa negara tanpa mata uang mereka sendiri tidak dapat memiliki kemandirian kebijakan moneter.
“Kami tidak ingin memperburuk krisis dengan memperkenalkan Bitcoin,” kata gubernur bank sentral Sri Lanka itu.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.