Rancangan undang-undang (RUU) mining crypto Rusia yang baru menuntut para miner untuk melaporkan penghasilan mereka. Bila tidak, mereka akan menghadapi hukuman penjara dan kerja paksa. Di sisi lain, negara tersebut telah mensubsidi fasilitas mining di Siberia.
Pemerintah Rusia telah mengeluarkan perintah baru yang menginstruksikan kalangan miner crypto untuk melaporkan penghasilan mereka. Menurut laporan dari outlet media loka, para miner wajib melaporkan pendapatan ini, jika tidak ingin menghadapi hukuman penjara hingga empat tahun.
Wakil Kepala Kementerian Rusia, Alexei Moiseev, melayangkan perintah tersebut ke departemen terkait bulan lalu, setelah menjalani pertemuan dengan pejabat yang lebih senior pada bulan Januari.
Selain melaporkan pendapatan, para miner juga harus memberikan informasi terkait transaksi tersebut, yaitu alamat wallet. Andaikan terbukti bersalah, sanksi yang diberikan akan bervariasi tergantung pada seberapa banyak pendapatan yang diperoleh.
Mereka yang menghindari pelaporan pendapatan sebesar sekitar US$200.000 sebanyak dua kali dalam tiga tahun akan menghadapi hukuman penjara hingga dua tahun dan kerja paksa selama dua tahun. Sedangkan, bagi mereka yang berpenghasilan lebih dari US$600.000, terancam akan menghadapi hukuman penjara hingga empat tahun dan kerja paksa dengan durasi yang sama.
Pemberitahuan itu juga merujuk pada kerangka regulasi yang akan datang untuk kelas aset tersebut. Rusia juga rencananya akan membuat daftar bursa kripto. Bagi entitas kripto yang tidak mengikuti kerangka kerja tersebut, terancam bakal menghadapi hukuman penjara hingga tujuh tahun lamanya.
Selain itu, juga ada amandemen pada undang-undang tentang pencucian uang. Dalam hal ini, kalangan miner harus memberikan informasi tentang pihak yang terlibat dalam proses tersebut dan informasi lain tentang operasi itu.
Rusia Buka Fasilitas Mining Crypto di Siberia
Pemerintah Rusia sendiri telah berusaha untuk mengendalikan industri mining sejak lama. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan dalam pemberitahuan tersebut. Namun, pemerintahnya juga telah menawarkan beberapa konsesi dalam beberapa bulan terakhir. Selain itu, pemerintah Rusia juga memberikan insentif pajak bagi mereka yang tertarik pada aktivitas mining, sehingga bisa membantu membuka fasilitas mining crypto senilai US$12 juta di Siberia.
Pusat mining ini akan memiliki sebanyak 30.000 rig mining dan total daya sebesar 100 megawatt. Fasilitas tersebut akan mulai beroperasi pada paruh pertama tahun 2023 ini. Sementara itu, kondisi perekonomian Rusia sedang mengalami kerusakan parah akibat sanksi ekonomi, sehingga fasilitas mining semacam ini harusnya bisa memberikan sedikit bantuan. Pemerintah juga meluncurkan bursa kripto yang dikelola oleh negara untuk meningkatkan penerimaan pajak.
Rusia Pertimbangkan Stablecoin Emas
Rusia juga telah mengambil tindakan lain untuk mengurangi dampak ekonomi invasinya ke Ukraina. Mereka sedang menjalin kerja sama dengan Iran untuk merilis stablecoin emas, dengan harapan dapat menggantikan dolar AS, rubel, dan rial Iran sebagai alternatif pembayaran internasional.
Di samping itu, telah mencuat sejumlah laporan bahwa aset kripto terlibat dalam aktivitas ilegal. Beberapa laporan terbaru bahkan menunjukkan bahwa ancaman bom palsu di Makedonia Utara melibatkan pembayaran kripto untuk menghindari pelacakan.
Bagaimana pendapat Anda tentang undang-undang terbaru Rusia ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.