Native token MYX dari MYX Finance melanjutkan reli rekornya hari ini, melonjak hampir 279% dalam 24 jam terakhir.
Kenaikan tiga digit ini tidak banyak meredakan kekhawatiran investor. Banyak yang membandingkan dengan keruntuhan MANTRA (OM) dan khawatir nasib serupa akan menimpa MYX.
Apakah MYX Finance (MYX) Menjadi Mantra (OM) Berikutnya?
SponsoredBeInCrypto melaporkan bahwa token MYX melonjak 1.957% pada awal Agustus sebelum mengalami beberapa volatilitas. Kemarin, koin ini naik lagi sebesar 167%, dan hari ini menunjukkan tren serupa.
Menurut data BeInCrypto Markets, altcoin ini mencapai rekor tertinggi baru. Nilainya naik hampir 279% dalam 24 jam terakhir, menjadikannya top gainer harian di pasar kripto. Lonjakan terbaru ini membawa total keuntungan bulanan menjadi 893%.
Kapitalisasi pasar proyek ini sekarang melebihi US$2 miliar. Namun, menurut data DefiLlama, total value locked (TVL) hanya sebesar US$32 juta.
Ini menimbulkan kekhawatiran tentang potensi overvalued yang didorong oleh fear of missing out (FOMO) daripada permintaan yang mendasarinya.
“MYX Finance telah melampaui batas, lebih dari 200x dari titik terendah. Nampaknya ini adalah kasus manipulasi yang jelas ketika proyek dengan sedikit/tidak ada aktivitas memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$2,5 miliar,” tulis seorang analis.
Selain itu, banyak pengamat pasar juga khawatir bahwa MYX bisa runtuh seperti MANTRA (OM) yang terjadi awal tahun ini. Seorang analis menyarankan bahwa pola perdagangan MYX sangat mirip dengan reli OM tahun lalu.
Ini ditandai dengan kenaikan tajam yang dengan cepat mendorongnya dari luar 150 besar kapitalisasi pasar ke dalam 50 besar dan seterusnya, diikuti oleh penurunan tajam.
“Kalian bisa melihat OM, ini adalah buku pedoman yang sama, memompa hingga sekitar 9, lalu jatuh keras. Awalnya OM mengklaim masih merupakan upaya tim, tetapi kemudian ditemukan bahwa itu dioperasikan oleh orang-orang Cina, kru Shenzhen. Tidak yakin apakah MYX ini juga dioperasikan oleh orang-orang Cina,” ujar analis tersebut.
Seorang analis kripto lainnya mengamati bahwa lonjakan terbaru MYX mungkin tidak mencerminkan momentum investor ritel, melainkan kontrol pasar yang disengaja oleh tim proyek.
“Hampir tidak ada yang memamerkan perdagangan menguntungkan mereka; sebaliknya, layar penuh dengan posisi short yang menjerit kesakitan. Kenapa? Karena investor ritel tidak mendapatkan bagian sama sekali; mereka yang menyerukan posisi short sebenarnya cukup dekat dengan tim proyek,” komentarnya.
Menurut analisis, tim sedang mengambil kembali token yang di-airdrop, mendorong harga naik untuk memaksa akumulasi, lalu menjual di puncak untuk mengguncang ritel sebelum membeli kembali di level yang lebih rendah. Analis menyarankan bahwa tujuan akhirnya adalah mendominasi pasokan dan mendapatkan keuntungan dari volatilitas setelah kontrak terdaftar, menjadikan perdagangan futures sebagai sumber pendapatan nyata mereka.
Sponsored“Lonjakan besar dalam MYX bukanlah hasil dari konsensus pasar yang tiba-tiba, tetapi kombinasi dari akumulasi token oleh proyek dan pengambilan keuntungan melalui kontrak. Dengan terlibatnya Binance futures, volatilitas itu sendiri menjadi mesin pencetak uang — dan skenario ini sudah mengisyaratkan siapa yang menang dan siapa yang kalah,” pungkas analis tersebut.
Bagaimana MYX Menjadi ‘Volume Powerhouse’ di Tengah Skeptisisme
Sementara itu, perlu dicatat bahwa MYX Finance memenangkan gelar ‘Volume Powerhouse’ di BNB Chain Awards kemarin.
“Perps exchange MYX Finance mendapatkan perhatian serius dengan volume perdagangan mingguan lebih dari US$2 miliar. Peluang ada di mana-mana, Anda hanya perlu mata yang tepat!” Whale Coin Talk menambahkan.
Ini sekali lagi menarik banyak perhatian. Data volume perpetual futures (Perp) dari DefiLlama menunjukkan pergeseran signifikan dalam aktivitas perdagangan MYX.
Sejak April, sebagian besar volume Perp telah berpindah ke BNB Chain, dengan rata-rata sekitar US$200-US$300 juta setiap hari, dibandingkan dengan fokus sebelumnya pada jaringan Arbitrum (ARB).
Sponsored Sponsored
Analis Jordi Alexander berpendapat bahwa MYX menyoroti kelemahan mendalam dalam pasar futures perpetual. Meskipun tidak memiliki listing Tier 1 atau Tier 2, token ini mencapai FDV sebesar US$10 miliar, menghasilkan US$200 juta dalam open interest di Binance, di mana trader membayar funding rate negatif.
Alexander menjelaskan bahwa sementara Binance mengumpulkan puluhan juta dalam biaya dari volume perdagangan sebesar US$9 miliar, pelanggan menghadapi kerugian besar. Dia juga memperingatkan bahwa kontrak perpetual tidak sehat tanpa likuiditas spot yang memadai.
“Jika MM internal mereka tidak terkena, saya menduga bisnis berjalan seperti biasa. Mereka menghapus listing ini pada suatu saat dan itu hanya berlanjut pada token berikutnya,” komentar Alexander komentar.
BeInCrypto telah menghubungi tim MYX Finance untuk komentar dan akan memperbarui artikel ini jika kami menerima tanggapan.
