Nathaniel Chastain, mantan karyawan OpenSea, akan menjalani sidang atas tuduhan tindakan insider trading aset non-fungible token (NFT).
Menurut laporan terbaru, Nathaniel Chastian didakwa dengan satu tindakan wire fraud dan pencucian uang. Chastian berpotensi mendapatkan hukuman kurungan 20 tahun penjara untuk masing-masing tuduhan, jika ia terbukti bersalah.
Juri akan mengawasi sidang Nathaniel Chastain di minggu ini. Sebelumnya, pada bulan Juni 2022 lalu, BeInCrypto melaporkan bahwa Chastain ditahan setelah adanya tuduhan dari komunitas bahwa ia telah memanfaatkan informasi rahasia dari OpenSea untuk memperoleh keuntungan bagi dirinya sendiri.
Saat masih menjadi karyawan OpenSea, Chastain bertanggung jawab memilih koleksi NFT yang akan tampil di laman beranda situs marketplace NFT tersebut. Setelah listing, biasanya harga koleksi NFT terkait akan meningkat secara substansial. Komunitas menuduh bahwa Chastain akan membeli NFT sebelum listing, kemudian menjualnya melalui wallet rahasia.
Dapat Dukungan dari 300 Pengacara
Menariknya, dalam kasus ini, Nathaniel Chastain mendapatkan dukungan lebih dari 300 orang pengacara. Mereka mengatakan bahwa “[menganggap] informasi bisnis rahasia adalah properti akan memengaruhi perluasan yang luar biasa atas penipuan federal dan mengkriminalisasi sejumlah besar perilaku yang belum pernah dianggap kriminal.”
Selain itu, para pengacara Chastain mengeklaim bahwa informasi awal sebelum listing bukanlah properti OpenSea. Menurut mereka, informasi tersebut tidak memiliki nilai yang melekat terhadap perusahaan. Di samping itu, mereka juga berpendapat bahwa para karyawan tidak dilarang melakukan perdagangan koleksi NFT unggulan sebelum Chastain keluar dari perusahaan itu.
Dalam pengajuannya, tim kuasa hukum Chastain menulis, “Kebijakan barunya berniat untuk menunjukkan bahwa OpenSea tidak mempertimbangkan – atau memperlakukan – informasi yang relevan tersebut sebagai rahasia.”
- Baca Juga: Token Radiant Capital (RDNT) Listing di Binance; Trader Perlu Waspada Praktik Insider Trading?
Eks Karyawan Coinbase Juga Tersandung Kasus Insider Trading
Jaksa Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Nathaniel Chastain telah meraup keuntungan sebanyak US$57.000 dari perdagangan NFT dengan memanfaatkan pengetahuannya sebagai orang dalam. Pengadilan mendakwa Chastain atas tuduhan wire fraud untuk menghindari perdebatan apakah NFT adalah sekuritas atau bukan.
Philip Moustakis, mantan pengacara di Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) sekaligus partner di Seward & Kissel LLP, mengungkapkan bahwa kasus ini bisa memberikan implikasi yang lebih luas bagi aset yang tidak memenuhi regulasi yang ada, karena bisa mencegah para penasihat investasi, pialang, dan lainnya agar tidak melakukan perdagangan berdasarkan informasi non-publik.
“Jika kasus ini berlanjut, ada preseden bahwa teori insider trading dapat diterapkan ke kelas aset apa pun,” jelas Moustakis.
Nathaniel Chastain bukanlah satu-satunya mantan karyawan perusahaan aset digital yang terkena tuduhan insider trading. Tak lama setelah kasus Chastain, Ishan Wahi, mantan karyawan Coinbase, didakwa atas kasus serupa. Namun, Wahi tidak sendiri, dia melakukan aksinya bersama Nikhil Wahi dan Sameer Ramani. Trio ini dituduh menerapkan skema insider trading dengan membeli sejumlah aset kripto sebelum listing di Coinbase.
Bagaimana pendapat Anda tentang perkembangan kasus insider trading yang Nathaniel Chastain lakukan saat masih bekerja di OpenSea? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.