Lihat lebih banyak

Nexo Minta Ganti Rugi ke Pemerintah Bulgaria Sebesar US$3 Miliar

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pada hari Rabu (24/10), Nexo dikabarkan meminta ganti rugi sebesar US$3 miliar (Rp47,3 triliun) kepada pemerintah Bulgaria.
  • Pihak Nexo mengeklaim bahwa permintaan ganti rugi ini dilakukan karena pembatalan investigasi kriminal dari pemerintah Bulgaria terhadap mereka.
  • Selain itu, Nexo juga menyebut bahwa investigasi itu menggagalkan rencananya untuk listing di bursa saham AS dan kesepakatan sponsorship dengan klub sepak bola.
  • promo

Nexo, crypto lending platform, pada hari Rabu (24/10) dikabarkan meminta ganti rugi sebesar US$3 miliar (Rp47,3 triliun) kepada pemerintah Bulgaria.

Nexo mengeklaim bahwa permintaan ganti rugi ini dilakukan karena pembatalan investigasi kriminal dari pemerintah Bulgaria terhadap mereka.

Pada gilirannya, hal itu diklaim menggagalkan rencana Nexo untuk listing di bursa saham Amerika Serikat (AS) dan kesepakatan sponsorship dengan klub sepak bola.

Nexo AG, entitas di Swiss dari Nexo Capital yang berbasis di Cayman Islands, menuduh penyelidikan yang dilakukan pemerintah Bulgaria mencoreng reputasi perusahaan tersebut dan menghancurkan nilai para pemegang saham.

Begini Tanggapan Pemerintah Bulgaria

Pengajuan gugatan Nexo ke pemerintah Bulgaria diajukan ke Pusat Penyelesaian Sengketa Investigasi Internasional (ICSID) World Bank.

ICSID yang berbasis di Washington, AS, adalah sebuah lembaga arbitrase internasional yang menangani perselisihan antara investor internasional dan negara.

Nexo mendaftarkan kasus ini pada 18 Januari lalu. Juru bicara ICSID tidak dapat mengonfirmasi tingkat kerugian yang diminta Nexo atau rincian lainnya.

Kementerian Keuangan Bulgaria mengatakan pihaknya telah menerima permintaan arbitrase dari ICSID, yang akan ditinjau oleh komite khusus antar departemen yang kemudian akan mengusulkan langkah selanjutnya.

“Komunikasi ini atau komunikasi lainnya tidak boleh dianggap sebagai pengakuan atas substansi klaim atau sebagai penerimaan yurisdiksi arbitrase,” imbuh pemerintah Bulgaria.

Adapun Kantor Kejaksaan Bulgaria juga menjadi tergugat dalam kasus ini.

Kronologi Kasus Nexo vs Pemerintah Bulgaria

Sebagai informasi, Jaksa Bulgaria pada Januari 2023 melancarkan penyelidikan terhadap Nexo AG, dengan menggerebek kantor mereka di Sofia, Bulgaria.

Para pendiri Nexo didakwa dengan sejumlah pelanggaran, termasuk berpartisipasi dalam kelompok kejahatan terorganisir untuk mencuci uang serta melakukan penipuan pajak hingga pelanggaran yang melibatkan kegiatan perbankan tanpa izin.

Menyusul berita tersebut, diperkirakan ada lebih dari ratusan juta dolar AS (USD) dana keluar dari Nexo saat itu.

Namun, kasus tersebut dibatalkan pada Desember 2023, dengan mengatakan tidak ada bukti adanya aktivitas kriminal di Nexo. Selain itu, Jaksa Bulgaria juga mengatakan tidak ada kerangka hukum untuk layanan aset kripto di Bulgaria.

Co-founder Nexo adalah Antoni Trenchev, seorang mantan anggota parlemen Bulgaria. Dia membantah melakukan kesalahan dan menuduh penyelidikan tersebut bermotif politik. Namun, Jaksa Bulgaria membantah tuduhan itu.

Waktu itu, Antoni Trenchev mengatakan, “Mereka [pemerintah Bulgaria] menanyakan tentang entitas Bulgaria dari grup [Nexo] yang tidak berhadapan langsung dengan pelanggan [kami], tetapi hanya memiliki fungsi back office seperti untuk penggajian, dukungan pelanggan, dan kepatuhan.”

Dia menegaskan bahwa perusahaannya adalah salah satu entitas yang paling ketat dalam urusan know-your-customer (KYC) dan anti-pencucian uang (AML).

“Ini adalah serangan terkoordinasi sebagaimana terbukti dari tuduhan yang tidak masuk akal,” klaim Antoni Trenchev.

Nexo kala itu secara resmi juga menyayangkan tindakan keras dari regulator.

“Beberapa regulator baru-baru ini mengadopsi pendekatan ‘kick first, ask questions later’. Di negara-negara korup, itu berbatasan dengan pemerasan, tapi itu juga akan berlalu,” ungkap pihak Nexo.

Selama ini, regulator AS telah menindak beragam dugaan aktivitias terlarang terhadap perusahaan-perusahaan kripto terkemuka. Namun, aksi terbaru yang dilakukan Nexo tidak biasa bagi perusahaan kripto untuk menuntut suatu negara atas kompensasi terkait penyelidikan yang dibatalkan.

ICSID sebelumnya telah memerintahkan berbagai negara, termasuk Pakistan, Ekuador, dan Venezuela, untuk membayar ganti rugi miliaran dolar AS kepada sejumlah perusahaan.

Nexo didirikan pada tahun 2018. Mereka menghentikan produk dan layanannya di AS pada Januari 2023, serta setuju membayar US$45 juta untuk menyelesaikan gugatan dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS karena gagal mendaftarkan produknya.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori