National Football League (NFL) Amerika Serikat telah memberikan lampu hijau kepada para tim untuk mengumpulkan sponsor dari kalangan perusahaan blockchain. Namun, mereka tidak diizinkan untuk mempromosikan aset kripto tertentu ataupun menjajakan fan token.
Langkah ini bisa dipahami, mengingat adanya larangan dari Otoritas Standar Periklanan (ASA) terhadap fan token Arsenal. Mereka menuduh fan token tersebut menyesatkan para penggemar terkait risiko berinvestasi pada aset kripto. Socios yang merupakan rumah bagi sebagian besar fan token di pasaran pun turut terkena imbasnya. CEO Socios, Alexandre Dreyfus, baru-baru ini dituduh melakukan manipulasi harga.
Keputusan ini menandakan adanya perubahan arah dari peraturan yang disahkan NFL pada musim panas lalu. Dalam aturan sebelumnya, NFL melarang timnya untuk menawarkan sponsor kepada perusahaan kripto dan menjual non-fungible token (NFT). NFL memutuskan untuk mengizinkan “hubungan promosi tanpa menjanjikan regulator atau risiko merek yang berlebihan”, setelah melakukan penyelidikan terhadap aset kripto. Mereka juga telah melobi Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat, Gedung Putih, Departemen Kehakiman, dan Departemen Perdagangan mengenai masalah yang ada kaitannya dengan teknologi blockchain dari bulan Juli hingga Desember 2021.
“Dalam kondisi peraturan yang berkembang, tetaplah penting bagi kami untuk memulai dengan hati-hati ketika mengevaluasi peluang komersil potensial yang melibatkan teknologi blockchain, dan melakukan uji tuntas yang sesuai kepada seluruh mitra potensial berikut dengan model bisnisnya,” bunyi memo dari Chief Revenue Officer NFL, Renie Anderson, dan Chief Media and Business Officer NFL, Brian Rolapp.
Izinkan Iklan NFT
Di tahun 2021, NFL mengizinkan iklan blockchain tayang dalam pertandingannya. Kini, mereka akan mengizinkan NFT dan perusahaan terkait untuk beriklan dalam permainannya. Memo dari petinggi NFL itu juga menyebutkan, “Dengan syarat persetujuan Liga, Klub sekarang dapat menerima iklan (tanpa menggunakan tanda dan logo klub, kecuali ada kaitannya dengan persetujuan NFT Liga) untuk NFT dan perusahaan NFT.”
NFL dan persatuan pemainnya menandatangani sebuah persetujuan dengan perusahaan blockchain Dapper Labs untuk membuat video memorabilia, sama seperti koleksi TopShots milik National Basketball Association (NBA).
Masih belum jelas berapa nilai kerja sama kripto NFL nantinya. NBA menyetujui 4 tahun perjanjian kerja sama dengan Coinbase senilai US$192 juta. Di waktu yang sama, FTX menandatangani persetujuan dengan Golden State Warriors senilai US$10 juta.
Kepala Produk di NFL Akui Segala Hal Berubah Begitu Cepat
Chief of Consumer Products di NFL, Joe Ruggiero, mengatakan bahwa kesepakatan dengan perusahaan kripto tidak akan berlangsung lebih dari 3 tahun. Dengan demikian, mereka memberikan fleksibilitas jangka panjang kepada sponsor. Ketentuan ini cukup kontras dengan perjanjian FTX dan LA Staples Center yang berdurasi selama 20 tahun.
“Kami sangat bullish terhadap teknologi blockchain. Kami pikir blockchain punya banyak sekali potensi untuk membentuk inovasi, membentuk keterlibatan penggemar selama satu dekade mendatang,” ujarnya.
Ruggiero menyampaikan bahwa NFL akan terus memeriksa tentang beragam keterbatasan pada perjanjian kripto seperti yang tercantum dalam memo.
“Semuanya berubah begitu cepat – kami semua harus melihat pada area inovasi berikutnya,” kata Ruggiero. “Jadi, kami menghabiskan banyak waktu untuk melihat ke mana masa depan akan pergi.”
Bintang NFL ternama, Tom Brady, telah meluncurkan koleksi NFT melalui platform Autograph miliknya. Platform tersebut menjadi ruang bagi rekan sesama atlet untuk ikut berkarya; misalnya, pemain NFL Rob Grownkowski, bintang hoki Wayne Gretzky, dan bintang tenis Naomi Osaka. Autograph berhasil mendapatkan pendanaan sebesar US$170 juta di bulan Januari, dilansir Bloomberg.
Bagaimana pendapat Anda mengenai topik ini? Kirimkan pendapat Anda kepada kami!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.