Koleksi non-fungible token (NFT) NBA Top Shot Moments, yang dikembangkan oleh Dapper Labs, secara mengejutkan dinilai ‘mungkin’ dapat dianggap sebagai sekuritas (efek) karena memenuhi persyaratan di bawah undang-undang sekuritas Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan pengadilan pada hari Rabu (22/2), keputusan itu diambil ketika hakim federal AS, Victor Marreo, menolak mosi dari CEO Dapper Labs, Roham Gharegozlou, untuk menolak gugatan class action yang mengklaim bahwa NFT NBA Top Shot adalah sekuritas.
Setelah menolak mosi itu, pengadilan mengizinkan kasus tersebut untuk dilanjutkan. Kini, Dapper Labs memiliki waktu 21 hari untuk menanggapi keputusan pengadilan.
Tidak Menyimpulkan Semua Proyek Non-fungible Token adalah Sekuritas
Untuk putusan itu, hakim AS membuat tinjauan dengan mengandalkan Howey Test. Hal itu menentukan apakah NFT memenuhi syarat sebagai kontrak investasi yang tunduk pada UU sekuritas AS atau tidak. Adapun transaksi yang ditentukan sebagai kontrak investasi dianggap sebagai sekuritas.
“Pada akhirnya, kesimpulan pengadilan bahwa apa yang ditawarkan oleh Dapper Labs adalah kontrak investasi di bawah Howey Test sangatlah sempit. Tidak semua NFT yang ditawarkan atau dijual oleh perusahaan mana pun merupakan sekuritas. Setiap skema harus dinilai berdasarkan kasus per kasus,” ungkap hakim Victor Marreo.
Dengan hal itu, dia memutuskan bahwa Dapper Labs menawarkan NFT NBA Top Shot yang menciptakan hubungan hukum yang memadai antara investor dan promotor untuk membuat kontrak investasi. Sehingga, hakim AS menilai bahwa itu adalah sekuritas di bawah Howey Test.
Dapper Labs Yakin NFT NBA Top Shot Bukan Sekuritas
Sebagai informasi, Dapper Labs selain mengembangkan proyek NFT juga menginisiasi blockchain Flow yang diklaim open-source dengan mekanisme proof-of-stake (PoS). Menurut Dapper Labs, NBA Top Shot menghasilkan lebih dari US$230 juta dalam penjualan NFT per Februari 2021.
Adapun gugatan class action diajukan pada Mei 2021 menduga Dapper Labs menjual NFT sebagai sekuritas yang tidak terdaftar. Hal itu juga menuduh bahwa NFT NBA Top Shot dengan sengaja mencegah kolektor menarik dana selama berbulan-bulan untuk meningkatkan nilai market platform itu secara artifisial.
Terkait putusan pengadilan, juru bicara Dapper Labs mengatakan bahwa putusan hakim hanya menolak mosi untuk membatalkan pengaduan terkait kasus itu. Pihaknya menilai hakim belum menyimpulkan gugatan dari penggugat itu benar, dan bukan keputusan akhir tentang kasus tersebut.
“Pengadilan AS telah berulang kali menemukan bahwa barang konsumsi, termasuk karya seni dan barang koleksi seperti kartu bola basket bukanlah sekuritas berdasarkan UU federal AS. Kami yakin hal yang sama berlaku untuk NFT NBA Top Shot Moments dan barang koleksi lainnya, digital atau lainnya, dan berharap untuk mempertahankan posisi kami di pengadilan dengan penuh semangat saat kasus ini berlanjut,” jelas juru biara Dapper Labs.
Perkembangan terbaru dari kasus yang menimpa Dapper Labs muncul di tengah sejumlah tindakan yang lebih keras dari regulator AS terhadap dunia kripto.
Dalam perkembangan terbaru pada 17 Februari lalu, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) mengumumkan tuduhan terhadap mantan pemain NBA Paul Pierce karena mempromosikan token EMAX. Aset kripto yang ditawarkan dan dijual oleh EthereumMax (tidak ada kaitannya dengan Ethereum) dinilai sebagai sekuritas.
Paul Pierce dinilai mempromosikan EMAX di media sosial tanpa mengungkapkan komisi yang dia terima terkait promosi itu, serta dinilai membuat pernyataan promosi yang salah dan menyesatkan tentang EMAX. Atas hal itu, Paul Pierce setuju untuk menyelesaikan dakwaan dan membayar denda US$1,4 juta.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.