Awal tahun ini, marketplace baru yang bernama Blur telah membuat gebrakan di sektor NFT. Data terbaru menunjukkan bahwa platform lending atau pinjamannya berpotensi menciptakan kehebohan yang serupa. Namun, ada risiko yang nyata dan serius ketika pengguna meminjam (borrowing) dengan menggunakan NFT sebagai jaminan.
Blend, platform lending di Blur, dengan tangkas mendapatkan popularitas sejak pertama kali diluncurkan baru sepuluh hari yang lalu. Menurut data dari dasbor Dune, para pengguna secara mengejutkan telah meminjam total 51.656 ETH (setara dengan US$95 juta) menggunakan koleksi aset NFT mereka sebagai jaminan. Menakjubkannya, sudah ada lebih dari 3.000 pinjaman individu telah dibuka di platform tersebut sampai saat ini.
Blend Dukung Empat Koleksi NFT
Blend saat ini mendukung pinjaman yang didukung oleh empat koleksi NFT: Miladys, Azukis, DeGods, dan versi wrapped dari CryptoPunks.
Blur sukses menciptakan kehebohan di awal tahun ini dengan dampaknya yang luar biasa pada pasar NFT. Bahkan, sesaat setelah perilisannya, Blur berhasil melampaui OpenSea, raja marketplace NFT selama ini, dengan pangsa pasar sebesar 53%. Salah satu alasannya adalah airdrop native token Blur pada Q1 2023 yang secara signifikan sukses meningkatkan daya tarik ke marketplace dan agregator NFT tersebut, yang mengakibatkan terjadinya lonjakan volume perdagangan pada NFT Ethereum.
Sementara itu, Blend yang juga dikenal sebagai Blur Lending sepertinya bisa mengukir performa yang lebih baik lagi. Sejak peluncurannya, platform lending Blur dengan cepat melampaui pesaing seperti NFTfi, Arcade, dan BendDAO, menghasilkan volume pinjaman NFT yang mengesankan ke angka US$67 juta hanya dalam waktu satu minggu.
Pinjaman Blend sendiri menyumbang 75% dari total volume tersebut. Menurut data dari Dune, saat ini, jumlah total pinjaman yang diterima dan dibiayai kembali adalah 3.045, dengan 922 pemberi pinjaman unik.
Nyatanya, Blend adalah pemain terbaru yang bergabung di pasar ini. Tapi, penggunaan NFT sebagai jaminan sendiri sebenarnya sudah populer sejak tahun 2021 berkat munculnya platform-platform baru dan meningkatnya harga aset digital. Dalam beberapa bulan terakhir, harganya sudah menjadi lebih stabil. Namun demikian, penggunaan NFT sebagai jaminan faktanya juga membawa risiko yang serius bagi pemberi pinjaman atau lender.
Risiko Likuiditas
Menggunakan NFT sebagai jaminan tidak jauh berbeda dengan menggunakan aset lain untuk mendanai pinjaman. Peminjam atau borrower menyetor NFT mereka sebagai jaminan (kolateral), menetapkan jangka waktu pinjaman, dan menerima ETH dari lender, sedangkan NFT tetap sebagai jaminan. Borrower kemudian membayar pinjaman untuk mengambil kembali NFT mereka. Bila gagal membayar kembali pinjaman mereka, maka akan terjadi likuidasi dan lender akan mengklaim kepemilikan NFT tersebut.
Namun, platform lending NFT seperti Blur menimbulkan bahaya dengan memungkinkan para kolektor membeli token tanpa memiliki dana yang cukup. Hal ini menciptakan risiko likuiditas di masa mendatang ketika harga dasar (floor price) koleksi NFT yang menjadi jaminan tiba-tiba turun drastis.
Risiko likuiditas muncul ketika peminjam tidak memiliki cukup uang tunai untuk memenuhi kewajiban keuangannya, yang mana dalam hal ini adalah pinjaman terkait.
Mengambil pinjaman dengan NFT sebagai jaminan bisa memerlukan margin call untuk menghindari likuidasi. Margin call terjadi ketika lender meminta jaminan tambahan dari borrower untuk mengkompensasi penurunan nilai aset.
Pada tahun 2022, para trader telah terpuruk usai harga BAYC NFT anjlok hingga 80% dalam waktu enam minggu. Parahnya lagi, banyak dari mereka telah melakukan over-leverage dengan menggunakan koleksi NFT Ape mereka sebagai jaminan untuk mengambil pinjaman di BendDAO. Dan beberapa di antara mereka akhirnya terpaksa berujung pada margin call.
Bagaimana pendapat Anda tentang pinjaman yang menggunakan NFT sebagai jaminan? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.