Kakao, melalui Metabora SG, memutuskan untuk masuk lebih dalam ke sektor Web3. Kakao baru saja menjalin kerja sama dengan Oasys, startup pengembang blockchain khusus game asal Jepang, untuk bersama-sama memperkuat penetrasi bisnisnya di Negeri Sakura.
Kuatnya rekam jejak Oasys sebagai penyedia infrastruktur jaringan yang menaruh fokus pada segmen game menjadi salah satu alasan Kakao Games untuk sepakat melakukan kolaborasi demi bisa berebut pasar game Web3 di tingkat global.
“Kolaborasi ini akan memperluas skala ekosistem Oasys dan membawa lebih banyak lagi pengguna ke dalam game Web3 yang berkembang dengan pesat,” jelas Oasys.
Hubungan ini sekaligus memperdalam sinergitas antara Kakao dan Oasys. Sebelumnya, pada September, Oasys juga sudah mengikat kerja sama dengan anak usaha Kakao lainnya, yaitu GroundX, untuk mengembangkan digital asset wallet.
CBO Metabora SG, Vincent Lim, menjelaskan sinergitas ini akan mengintegrasikan cara pandang antara pihaknya dan Oasys untuk bisa bersama-sama menciptakan pengalaman yang menarik bagi seluruh gamer di seluruh dunia. Apalagi, menurut Lim, saat ini, masih banyak gamer yang belum menikmati dan berinteraksi dengan game berbasis blockchain.
Oasys Bakal Boyong Com2uS
Kolaborasi antara Oasys dengan entitas asal Korea Selatan bukan kali ini saja terjadi. Pekan lalu, Oasys juga sudah mengumumkan bakal memboyong pengembang game Com2uS untuk menghadirkan game berbasis blockchain ke jaringannya.
Sebagai bagian dari kemitraan, Com2uS juga bakal menghadirkan IP premiumnya; termasuk “Summoners War: Chronicle” dan “The Walking Dead: All Stars” ke Oasys. Sinergitas tersebut juga bakal memungkinkan Com2uS untuk membangun “verse” miliknya sendiri.
Jaringan yang akan menjadi Layer-2 (L2) di Oasys itu sementara ini mendapatkan nama XPLA Verse, dan digadang-gadang bakal menawarkan pengalaman gaming yang lebih baik ke pemain Web3.
Kepala Pengembangan Bisnis sekaligus pimpinan Oasys di Korea, Dominic Jang, menjelaskan kolaborasi dengan Metabora SG menandai tonggak penting untuk ekspansi bisnis lanjutan di wilayah.
“Kami sangat senang dapat bermitra dengan Metabora SG, perusahaan yang sepenuhnya memiliki visi yang sama dengan perusahaan dalam merevolusi industri game lewat penggunaan teknologi blockchain,” tambah Jang.
Industri Game Jepang Terus Berkembang
Masuknya banyak pengembang game blockchain ke Jepang bukanlah tanpa alasan. Data Statista menyebutkan pada tahun ini, jumlah gamer yang aktif terlibat di pasar gaming mencapai 42,5%. Angkanya dipercaya akan terus bertumbuh dan mencapai 49,5% di tahun 2029 mendatang.
Selain itu, Jepang juga menjadi salah satu pasar game terbesar di dunia dengan proyeksi pendapatan mencapai US$44,41 miliar di tahun ini.
Meski demikian, kondisi tersebut tidak menjamin seluruh pelaku usaha Web3 di sana percaya diri. Belum lama ini, komunitas game blockchain setempat mengungkapkan kekhawatirannya terhadap pertumbuhan bisnisnya di Jepang.
Direktur Oasys, Ryo Matsubara, beberapa waktu lalu menjelaskan pengetatan aturan yang dilakukan oleh pemerintah melalui sejumlah kebijakan mengancam macetnya aliran arus dana yang bakal masuk ke sektor game berbasis Web3.
Sementara itu, Matsubara mengatakan bahwa industri game membutuhkan likuiditas yang cukup untuk mendongkrak pertumbuhan.
“Kami ingin menjadikan pasar Web3 Jepang menjadi lebih likuid. Langkah selanjutnya adalah mendorong likuiditas untuk menciptakan ekosistem yang bertumbuh,” pungkas Matsubara.
Untuk memberikan pandangan dari sisi pelaku usaha, dirinya mengaku telah memaparkan presentasinya ke partai penguasa dan pemerintah untuk memperlihatkan seberapa penting likuiditas terhadap proyek game berbasis Web3.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.