Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku wasit di industri kripto Indonesia menegaskan perlunya peningkatan literasi keuangan guna mencegah praktik investasi ilegal di masyarakat. Kepala Eksekutif Pengawasan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK), Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi menjelaskan, literasi merupakan elemen kunci untuk mencegah misinformasi, manipulasi pasar dan praktik investasi tidak bertanggung jawab.
Melalui keterangan resminya, Hasan menuturkan, pihaknya mendorong seluruh pemangku kepentingan, khususnya para pedagang aset kripto untuk berperan menjadi aktor penting dalam menggenjot pemahaman dan inklusi keuangan kripto.
“OJK berkomitmen untuk terus melakukan penguatan ekosistem kripto pasca transisi, dalam koridor kolaborasi untuk inovasi yang berkelanjutan,” paparnya.
Seperti diketahui, sejak berada di bawah OJK, aset kripto masuk ke dalam kategori aset keuangan digital. Kondisi itu membuka potensi yang sangat besar untuk mendorong inovasi di sektor keuangan.
Termasuk untuk meningkatkan efisiensi transaksi serta membuka akses yang lebih luas terhadap layanan keuangan digital. Namun ibarat dua sisi mata uang, selain peluang juga terdapat risiko yang harus mendapatkan pengelolaan secara cermat.
Utamanya hal-hal seperti volatilitas pasar, potensi penyalahgunaan aset untuk kegiatan ilegal serta ancaman terhadap stabilitas sistem keuangan.
Regulasi yang Kuat jadi Fondasi Pasar Kripto
Di sisi lain, Ketua Asosiasi Perdagangan Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo), Robby menyatakan komitmennya untuk terus mengembangkan ekosistem kripto secara terbuka. Sehingga aksesnya terbuka bagi seluruh kalangan.
Selain itu, ia menekankan bahwa keamanan investor juga menjadi prioritas yang akan terus berjalan. Menurutnya, melalui regulasi yang kuat dan pengawasan yang ketat, bisa menjadi fondasi dari pasar kripto yang sehat dan berkelanjutan.
“Masyarakat diharapkan tidak hanya terlibat di dalam Web3, tetapi juga memiliki pemahaman yang baik tentang kripto. Sehingga mereka mampu mengambil keputusan investasi secara bijak dan cerdas,” tutur Robby.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bappebti, Tirta Karma Senjaya mengungkapkan aset kripto telah mampu berkontribusi pada perekonomian negara. Ia berharap sumbangsih yang berasal dari kelas aset baru itu bisa terus tumbuh seiring dengan beralihnya pengawasan dari Bappebti ke OJK.
Tirta juga menyambut baik keberadaan sandbox OJK, yang bisa menjadi wadah untuk membuka peluang pengembangan inovasi di ekosistem aset kripto yang lebih luas.
Bagaimana pendapat Anda tentang sikap OJK terkait peningkatan literasi kripto ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
