Trusted

OKX Luncurkan L2 Ethereum X1 dengan Dukungan Polygon

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Crypto exchange OKX mengumumkan peluncuran testnet X1, jaringan L2 bertenaga zero knowledge (ZK) yang berbasis di Ethereum.
  • L2 baru dari OKX ini diklaim memiliki kinerja yang tinggi dan aman, dibangun dengan dukungan Polygon Labs lewat teknologi Chain Development Kit (CDK) mereka.
  • Chief Innovation Officer OKX, Jason Lau, mengatakan bahwa X1 akan menjadi pilar utama dari upaya mereka untuk mengedukasi dan membawa pengguna OKX ke dalam dunia web3.
  • promo

OKX, salah satu crypto exchange dan ekosistem web3 terpopuler di dunia, pada hari Selasa (14/11) mengumumkan bahwa mereka meluncurkan testnet X1, jaringan layer-2 (L2) bertenaga zero knowledge (ZK) yang berbasis di Ethereum.

L2 baru dari OKX ini diklaim memiliki kinerja yang tinggi dan aman, dibangun dengan dukungan Polygon Labs lewat teknologi Chain Development Kit (CDK) mereka.

Didesain dengan mempertimbangkan para developer, L2 OKX memungkinkan siapa saja membangun ekosistem on-chain dan akan mendorong masa depan web3, menarik para pembangunan di decentralized finance (DeFi), perusahaan, serta vertikal lainnya dengan menghubungkan lebih dari 50 juta pengguna OKX dengan komunitas Polygon dan Ethereum.

Sebagai bagian kolaborasi antara OKX dan Polygon Labs, OKX akan menjadi kontributor inti Polygon CDK, dan akan menginvestasikan sumber daya teknik yang besar demi meningkatkan tumpukan teknologi untuk solusi penskalaan Ethereum.

OKB Akan Jadi Native Token L2 OKX

X1 akan berfungsi sebagai jaringan asli OKX yang baru dan akan memberikan para pengguna dan developer akses ke ekosistem blockchain terbesar di dunia.

Native token L2 X1 akan menjadi token platform OKX, yaitu OKB, yang akan digunakan untuk membayar gas fee di jaringan tersebut.

Menggunakan ZK proofs, hal itu konon membuat L2 X1 menjadi sangat aman dan terukur, sekaligus mengurangi biaya transaksi.

Jaringan ini kompatibel dengan Ethereum, sehingga memungkinkan penerapan decentralized applications (dApps) berbasis Ethereum Virtual Machine (EVM) yang lancar dan aman, serta konektivitas dengan spektrum smart contract, wallet, dan beragam alat lain yang luas.

Bagian dari Upaya Dorong Adopsi Web3

Terkait hal ini, Chief Innovation Officer OKX, Jason Lau, mengatakan bahwa X1 akan menjadi pilar utama dari upaya mereka untuk mengedukasi dan membawa pengguna OKX ke dalam dunia web3.

Dia menerangkan bahwa jaringan yang dapat diskalakan dan dapat diakses ini sangat cocok bagi para developer, yang dapat membangun X1 untuk mengantarkan aplikasi web3 kelas dunia yang ramah pengguna, sambil menjaga interoperabilitas dengan jaringan dan ekosistem lain.

“Dengan berkolaborasi bersama Polygon Labs, kami berupaya menghadirkan lebih banyak pembangun, lebih banyak kasus penggunaan, dan pada akhirnya adopsi web3 secara massal.”

Sementara itu, Sandeep Nailwal, selaku co-founder Polygon, menerangkan jaringan X1 menawarkan kepada developer sebuah platform yang terjangkau dan ramah pengguna untuk membuat dApps, dengan mulus menjembatani komunitas OKX yang luas dengan Polygon, dan ekosistem Ethereum yang lebih luas.

Sandeep Nailwal menyebut pemanfaatan teknologi Polygon CDK mewakili lompatan yang signifikan ke depan, memungkinkan para developer untuk merancang dan menerapkan solusi L2 ZK di Ethereum dengan mudah.

“Ke depannya, sejumlah chain yang diterapkan Polygon CDK dapat saling beroperasi dan hidup berdampingan dalam jaringan L2 bertenaga ZK yang lebih besar di ekosistem CDK. Kami sangat antusias untuk berkolaborasi dengan tim OKX yang akan ikut memajukan teknologi ini dan mendorong kesuksesan jaringan X1.”

Polygon Gencar Cari Proyek yang Ingin Jadi L2 Ethereum

Adapun Polygon CDK diluncurkan pada akhir bulan Agustus lalu. Teknologi ini memungkinkan para entitas meluncurkan chain L2 bertenaga ZK di Ethereum.

Banyak pihak telah mengumumkan rencana membangun L2 ZK Ethereum mereka sendiri, termasuk Astar (sebuah chain di Polkadot), Canto (sebuah chain di Cosmos), Gnosis Pay, Pal, dan IDEX.

Selain itu, Polygon juga tengah mendekati beberapa pihak untuk mengembangkan L2 mereka sendiri.

Pada 10 Oktober lalu, Sandeep Nailwal mengusulkan ke komunitas tata kelola ApeCoin DAO agar membangun L2 mereka sendiri dengan menggunakan Polygon CDK.

Selain itu, pada 20 September lalu, Sandeep Nailwal juga telah mengusulkan agar komunitas blockchain Celo menggunakan Polygon CDK untuk memfasilitasi transisi menjadi L2 Ethereum.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori