Lihat lebih banyak

Polygon Labs Usulkan agar ApeCoin DAO Punya L2 Ethereum Sendiri

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Sandeep Nailwal, co-founder Polygon Labs, mengusulkan agar ApeCoin DAO membangun L2 Ethereum mereka sendiri yang didukung teknologi Polygon.
  • Proposal yang diajukan oleh Nailwal mendorong hadirnya L2 ApeCoin, yang dijuluki ApeChain, dengan biaya maintenance sekitar US$200.000 per tahun dari ApeCoin DAO.
  • Sebelumnya, Sandeep Nailwal juga pernah mengusulkan agar komunitas blockchain Celo menggunakan Polygon CDK untuk memfasilitasi transisi menjadi L2 Ethereum.
  • promo

Sandeep Nailwal, co-founder Polygon Labs, membuat usulan ke komunitas tata kelola ApeCoin DAO agar mereka membangun jaringan layer-2 (L2) Ethereum mereka sendiri yang didukung teknologi zero-knowledge (ZK) menggunakan Chain Development Kit (CDK) milik Polygon.

Sebagai informasi, ApeCoin (APE) adalah aset kripto hadir untuk melengkapi ekosistem web3 yang diciptakan Yuga Labs. Para holder non-fungible token (NFT), seperti Bored Ape Yacht (BAYC), umumnya menerima airdrop token APE.

Meski memiliki ikatan dengan koleksi NFT Yuga Labs, tata kelola ApeCoin diatur lewat ApeCoin DAO dengan harapan lebih terdesentralisasi.

Adapun proposal yang diajukan oleh co-founder Polygon Labs pada hari Selasa (10/10) itu mendorong hadirnya L2 ApeCoin yang dijuluki ApeChain, dengan biaya maintenance sekitar US$200.000 per tahun dari ApeCoin DAO.

Hal itu juga termasuk menciptakan dana pengembangan sekitar US$3,35 juta dari perbendaharaan ApeCoin DAO untuk meningkatkan pertumbuhan proyek terkait ApeCoin, dengan dukungan dari Polygon Labs.

“Komunitas ApeCoin telah menyadari bahwa proyek ini perlu bermigrasi ke rantainya sendiri agar dapat berkembang,” tulis Sandeep Nailwal di forum tata kelola ApeCoin DAO.

Dalam 24 jam terakhir, harga token APE naik sekitar 2,3%. Pergerakan tipis harga APE masih tergolong cukup baik mengingat market kripto tengah mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir.

Pergerakan harga ApeCoin (APE) | Sumber: BeInCrypto

Alasan ApeCoin Perlu Punya Chain Sendiri

Sandeep Nailwal turut mengutip pernyataan Yuga Labs pada Mei 2022 yang menjadi landasan mengapa ApeChain perlu eksis.

Saat itu, Yuga Labs mengatakan, “Tampaknya sangat jelas bahwa ApeCoin perlu bermigrasi ke rantainya sendiri agar dapat berkembang dengan baik. Kami ingin mendorong ApeCoin DAO untuk mulai berpikir ke arah ini.”

Perkataan itu keluar karena Yuga Labs menyadari bahwa beberapa pengguna yang ingin mencetak NFT karya Yuga Labs mengalami kendala. Entah karena meningkatnya gas fee di jaringan Ethereum atau mengalami kegagalan transaksi karena kemacetan blockchain tersebut.

Berkaca pada hal itu, Sandeep Nailwal mengatakan bahwa pertanyaan tentang chain khusus ApeCoin masih terbuka dan tetap siap untuk sebuah keputusan baru.

Manfaat ApeCoin Garap Jaringan L2 dengan Polygon CDK

Adapun Polygon CDK adalah software development kit (SDK) open-source yang memungkinkan para developer membuat L2 bertenaga ZK mereka sendiri, dengan janji dapat mengurangi gas fee dan memiliki waktu penyelesain lebih cepat, sambil mewarisi keamanan jaringan Ethereum.

Co-founder Polygon Labs mengatakan bahwa ApeChain akan memberi komunitas ApeCoin DAO solusi penskalaan yang tepat dan cocok untuk game dan aplikasi konsumen, sekaligus menawarkan potensi baiya sequencer dan hadiah staking untuk validator jaringan.

Selain itu, ApeChain juga akan mendapatkan interoperabilitas dengan rangkaian solusi Polygon, termasuk Polygon PoS, Polygon zkEVM, dan Polygon Miden, yang merupakan sebuah arsitektur dengan berbagai aplikasi terdesentralisasi (dApps).

“Dengan ApeCoin yang sudah dijembatani ke Polygon PoS, hal tersebut sudah tersedia untuk digunakan oleh semua dApps di seluruh ekosistem Polygon, termasuk untuk gas fee dan staking terkait dengan dApps yang dibangun di atas usulan ApeChain,” kata Sandeep Nailwal.

Polygon Gencar Jaring Proyek yang Ingin Jadi L2 Ethereum

Pada 20 September lalu, Sandeep Nailwal juga telah mengusulkan agar komunitas blockchain Celo menggunakan Polygon CDK untuk memfasilitasi transisi menjadi L2 Ethereum.

Proposal itu diajukan setelah tim pengembang inti Celo, yaitu cLabs, meluncurkan rencana untuk mengubah proyek blockchain layer-1 (L1) mereka menjadi L2 yang berbasis di Ethereum menggunakan OP Stack. Sebagai informasi, OP Stack merupakan hasil pengembangan OP Labs, selaku developer utama L2 Optimism.

Menanggapi usulan dari pihak Polygon Labs, Rene Reinsberg, selaku co-founder Celo, mengatakan bahwa cLabs akan mendiskusikan usulan itu dengan komunitasnya yang lebih luas sebelum mencapai keputusan tata kelola.

Sejauh ini, Polygon CDK telah menerima minat dari beberapa proyek blockchain L1; seperti Canto, Astar, Immutable, IDEX, dan Palm Network. Semua entitas itu berkolaborasi dengan Polygon Labs untuk migrasi menjadi L2 Ethereum.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori