OKX, salah satu crypto exchange populer di dunia, merilis blockchain layer-2 (L2) yang dinamakan X Layer. Hal ini dilakukan untuk membawa lebih banyak pengguna baru ke dunia kripto dengan biaya yang efisien.
Saat pertama kali diluncurkan dalam versi beta pada November 2023, X Layer diklaim telah mampu menggaet lebih dari 50 decentralized applications (dApps) dalam waktu seminggu setelah peluncuran testnet. Beberapa aplikasi decentralized finance (DeFi) juga tengah bersiap masuk ke jaringan L2 OKX, termasuk The Graph, Curve, LayerZero, QuickSwap, Galxe, hingga Timeswap.
Terkait hal ini, Haider Rafique, selaku Chief Marketing Officer (CMO) OKX, menjelaskan OKX melalui X Layer bermaksud membangun ekosistem yang mulus dan bisa dioperasikan dengan maksimal sebagai infrastruktur di dunia kripto.
“X Layer diperuntukkan bagi para pengembang visioner yang ingin membawa jutaan orang secara on-chain. Lewat X Layer, para pengguna bisa melakukan transfer aset, menyetor, dan menarik kripto di OKX, serta mengakses lebih dari 170 dApps yang menawarkan kemampuan untuk menukar, men-staking, dan berinteraksi dengan smart contract,” jelas CMO OKX.
Aksi terbaru OKX ini menambah panjang daftar crypto exchange yang akhirnya merilis proyek blockchain mereka sendiri untuk mendorong adopsi lebih lanjut. Sebelumnya, crypto exchange Coinbase pun sudah merilis blockchain L2 mereka yaitu Base.
Tidak berhenti sampai di sana, crypto exchange lainnya seperti Kraken pada November 2023 dikabarkan tengah menimbang untuk bisa menggarap proyek L2 mereka sendiri.
Blockchain OKX Diklaim Lebih Murah
Efisiensi merupakan salah satu hal kunci untuk bisa mendorong adopsi kripto bertambah masif. Oleh karena itu, melalui X Layer, OKX mengeklaim bahwa blockchain L2 miliknya memiliki biaya transaksi jauh lebih murah dan cepat saat digunakan untuk berinteraksi dengan aplikasi on-chain.
Dengan menggunakan Chain Development Kit (CDK) Polygon, X Layer diyakini mampu membuat para pengembang lebih leluasa untuk membangun chain mereka sendiri dengan memanfaatkan teknologi zero knowledge (ZK).
Terkait kabar ini, Marc Boiron, selaku CEO Polygon, menyebutkan bahwa X Layer merupakan langkah monumental dalam ambisi industri untuk membangun Web3 yang benar-benar terintegrasi.
“Koneksinya ke AggLayer mampu memecahkan fragmentasi likuiditas dan pengguna di seluruh chain, sehingga pertumbuhannya bisa dilakukan secara bersama,” terang CEO Polygon.
Merespon hal ini, native token OKX, yaitu OKB, berhasil terbang sekitar 5,2% dalam 24 jam terakhir. OKB nantinya akan berfungsi sebagai native token X Layer yang digunakan untuk pembayaran gas fee di jaringan L2 itu.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.