Kementerian Dalam Negeri Kenya mengumumkan penangguhan proyek kripto Worldcoin di negara mereka pada hari Rabu (2/8).
Keputusan ini adalah tindakan pencegahan untuk memastikan keamanan publik Kenya. Penangguhan Worldcoin akan berlanjut sampai lembaga terkait di Kenya dapat menilai dan menyatakan proyek yang didirikan oleh Sam Altman, co-founder dan CEO OpenAI, itu bebas risiko.
Adapun proyek Worldcoin telah berada di bawah pengawasan ketat terkait isu privasi sejak resmi diluncurkan pada 24 Juli lalu. Sebab, proyek ini memindai iris mata manusia untuk bisa mendapatkan paspor digital yang dikenal sebagai World ID.
Worldcoin mengklaim bahwa World ID akan menjadi sangat penting untuk membedakan orang sungguhan dari bot. Hal tersebut dinilai merupakan masalah yang semakin mendesak di era booming artificial intelligence (AI).
Namun, legalitas pendataan umat manusia dengan memindai iris mata menuai kontroversi, seperti kekhawatiran pengumpulan data biometrik dan bagaimana data itu disimpan.
Worldcoin Telah Menuai Sorotan di Eropa
Menanggapi kekhawatiran isu privasi dan keamanan data, sejumlah regulator di Benua Biru telah meningkatkan pengawasan mereka terhadap Worldcoin.
Inggris pada 25 Juli; Prancis pada 28 Juli; dan Jerman pada 31 Juli lalu; merupakan beberapa negara maju yang dilaporkan telah memulai penyelidikan terhadap proyek Worldcoin.
Kantor Komisi Informasi (ICO) Inggris telah menyatakan bahwa Worldcoin perlu melakukan penilaian dampak perlindungan data sebelum memulai memproses data berisiko tinggi.
Pengawas privasi Prancis, CNIL, menyatakan bahwa legalitas pemindaian dan pengumpulan data biometrik yang dilakukan Worldcoin tampaknya perlu dipertanyakan, seperti halnya kondisi untuk menyimpan data biometrik itu. CNIL mengaku telah memulai investigasi.
Menariknya, Kantor Negara Bagian Bavaria, Jerman, untuk Pengawasan Data telah mulai menyelidiki Worldcoin pada November 2022. Hal itu dilakukan seringin kekhawatiran bahwa Worldcoin berupaya memproses data sensitif dalam skala yang sangat besar menggunakan teknologi baru.
Ada Lebih dari 2 Juta Orang Miliki World ID
Terlepas dari reaksi dari sejumlah negara, Orb, alat untuk memindai iris mata orang-orang, masih beroperasi di berbagai negara. Setidaknya, ada sekitar 366 Orb yang aktif di seluruh dunia. Secara total, ada sekitar 2.000 unit Orb telah diproduksi dan disiapkan untuk digunakan.
Terkait kekhawatiran isu privasi, pihak Worldcoin telah mengklaim di situs web mereka bahwa proyek ini sepenuhnya mematuhi semua undang-undang (UU). Hal itu termasuk peraturan yang mengatur pengumpulan dan transfer data biometrik, seperti Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) di Uni Eropa.
Pada hari ke-3 sejak Worldcoin diluncurkan, Sam Altman pada 26 Juli lalu mengatakan bahwa ada 1 orang yang diverifikasi setiap 8 detik oleh Orb. Saat ini, sudah ada sekitar 2,16 juta orang yang memiliki World ID.
Tingginya jumlah pendaftaran sebagian besar disebabkan oleh insentif yang ditawarkan Worldcoin. Setiap orang yang telah memindai iris mata mereka dengan Orb diperkirakan menerima sekitar 25 native token WLD.
Meski begitu, WLD tidak akan didistribusikan kepada orang-orang di Amerika Serikat (AS) karena ketidakpastian peraturan di yurisdiksi itu.
Co-founder Ethereum, Vitalik Buterin, berpendapat bahwa sistem yang digunakan Worldcoin memiliki potensi masalah dengan privasi, aksesibilitas, sentralisasi, dan keamanan. Selain itu, kekhawatiran lainnya adalah market maker mengendalikan 95% dari total pasokan WLD yang beredar pada saat peluncuran.
Berdasarkan data CoinGecko, harga WLD saat ini terpantau naik sekitar 4,4% dalam 24 jam terakhir, tetapi hanya naik sekitar 0,5% dalam 7 hari terakhir.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.