Lihat lebih banyak

Vitalik Buterin Soroti 4 Potensi Masalah pada Proyek Worldcoin

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Vitalik Buterin, co-founder Ethereum, pada hari Senin (24/7) memaparkan sejumlah pandangannya terhadap proyek Worldcoin.
  • Ia berpendapat bahwa sistem yang digunakan Worldcoin memiliki potensi masalah dengan privasi, aksesibilitas, sentralisasi, dan keamanan.
  • Dalam perjalanannya, proyek Worldcoin sendiri memang telah menuai sejumlah pro dan kontra dari komunitas kripto.
  • promo

Vitalik Buterin, co-founder Ethereum, pada hari Senin (24/7) memaparkan sejumlah pandangannya terhadap proyek Worldcoin. Adapun Worldcoin merupakan sebuah proyek yang didukung oleh Sam Altman, co-founder dan CEO dari OpenAI yang berada di balik chatbot artificial intelligence (AI) ChatGPT.

Dalam sebuah tulisan terbaru, Vitalik menyoroti 4 masalah utama dengan sistem otentikasi pengguna Worldcoin yang disebut Proof-of-Personhood (PoP).

Sebagai gambaran, Worldcoin mengeklaim bahwa mereka dapat mengautentikasi penggunanya tanpa penyimpanan data pribadi atau mengandalkan otoritas terpusat.

Untuk mendapatkan World ID, partisipan harus memindai iris mata mereka dengan perangkat yang dikenal sebagai Orb. Sebagai gantinya, para partisipan menerima native token WLD.

Aplikasi yang kompatibel, seperti wallet World App dapat memanfaatkan jaringan pengguna terotentikasi Worldcoin untuk menyesuaikan layanan mereka dan membasmi bot.

Worldcoin Protocol dikembangkan oleh tim kontributor di Tools for Humanity (TFH) yang didirikan oleh Sam Altman (Chairman) dan Alex Blania (CEO). Worldcoin Foundation dibentuk sebagai langkah menuju desentralisasi.

4 Potensi Masalah Worldcoin

Vitalik Buterin berpendapat bahwa sistem yang digunakan Worldcoin memiliki potensi masalah dengan privasi, aksesibilitas, sentralisasi, dan keamanan.

Dia pertama-tama berpendapat bahwa memindai iris seseorang berpotensi melepaskan lebih banyak informasi daripada yang dimaksudkannya. Misalnya, jika orang lain memindai iris mata pemilik World ID, mereka dapat menjalankannya dengan basis data Worldcoin untuk menentukan paling tidak apakah orang tersebut ada dalam sistem.

Selain itu, Vitalik mengatakan World ID tidak akan mudah diakses oleh semua orang, karena mendapatkan perangkat Orb bisa jadi sulit.

Orb merupakan sebuah hardware dan menurut Vitalik, “Kami tidak memiliki cara untuk memverifikasi bahwa itu dibuat dengan benar dan tidak memiliki backdoor.”

Dia menambahkan bahwa Worldcoin Foundation masih memiliki kemampuan untuk memasukkan backdoor ke dalam sistem, sehingga ada potensi membiarkan banyak identitas manusia palsu secara sewenang-wenang.

Terakhir, Vitalik mengungkapkan masalah keamanan Worldcoin karena smartphone pengguna dapat diretas, dan mereka dapat dipaksa untuk memberikan pemindaian iris mata mereka.

3 Paradigma Proof-of-Personhood

Menurutnya, tidak ada solusi yang tepat untuk mengatasi berbagai masalah yang dia soroti. Vitalik Buterin berkata, “Tidak ada bentuk pembuktian kepribadian yang ideal.”

Sebaliknya, di berpandangan bahwa komunitas kripto setidaknya memiliki 3 paradigma pendekatan berbeda yang semuanya memiliki kekuatan dan kelemahan unik sendiri.

Ketiga pendekatan itu adalah solusi biometrik berbasis grafik sosial, hardware biometrik umum, dan hardware biometrik khusus seperti Worldcoin.

Dia turut menambahkan bahwa Worldcoin telah mengambil langkah-langka tertentu dengan hardware yang mereka kembangkan. Hal ini dinilai menjadikannya lebih unggul dari skema identifikasi yang lebih tradisional, terutama dalam hal privasi pengguna.

“Sepertinya, sistem hardware khusus dapat melakukan pekerjaan yang cukup baik dalam melindungi privasi. Namun, sisi lain dari hal itu adalah bahwa sistem hardware khusus memperkenalkan masalah sentralisasi yang jauh lebih besar,” cata Vitalik Buterin.

Sekilas Tokenomics WLD

Dalam peluncuran resmi Worldcoin dan token WLD pada hari Senin (24/7), dibagikan pula tokenomics dari proyek ini.

Terdapat pasokan 10 miliar token WLD yang dibatasi selama 15 tahun. Tata kelola proyek ini dapat memutuskan untuk menerapkan tingkat inflasi hingga 1,5%, serta cara mengalokasikan token yang dicetak.

Saat peluncuran, pasokan maksimum WLD yang beredar sebanyak 143 juta token. Ada sekitar 100 juta WLD yang akan diberikan dalam bentuk pinjaman yang akan berakhir 3 bulan kepada market maker yang berbasis di luar Amerika Serikat (AS).

Selain itu, sudah ada lebih dari 2 juta pemilik World ID yang menerima lebih dari 43 juta token WLD. Masing-masing dari mereka menerima hibah awal sekitar 25 WLD.

Hibah hanya dilakukan di negara-negara dengan peraturan yang mengizinkannya, yang tidak termasuk AS karena khawatir dianggap sebagai produk sekuritas (efek).

Sebanyak 75% WLD dialokasikan untuk komunitas Worldcoin. Sekitar 9,8% untuk tim pengenmbangan awal, 13,5% untuk investor Tools for Humanity, dan 1,7% sebagai cadangan.

Token WLD yang dimiliki para investor dan tim pengembang diklaim akan dikunci saat peluncuran dan dirilis secara perlahan setelah tahun pertama dan untuk 2 tahun berikutnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang pendapat Vitalik Buterin terhadap proyek Worldcoin? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori