Muncul kabar pada hari Selasa (2/5) bahwa regulator Dubai menegur co-founder dari hedge fund kripto Three Arrows Capital (3AC) karena mengoperasikan dan mempromosikan crypto exchange OPNX yang baru berdiri tanpa memiliki lisensi operasi yang diperlukan.
Otoritas Pengatur Aset Virtual (VARA) Dubai mengeluarkan teguran tertulis kepada co-founder 3AC, Su Zhu dan Kyle Davies, serta co-founder OPNX lainnya dan CEO perusahaan itu pada 18 April lalu.
VARA Dubai mengatakan akan terus menyelidiki aktivitas OPNX untuk menilai tindakan korektif lebih lanjut yang mungkin diperlukan.
Tindakan terhadap OPNX adalah perkembangan terbaru dari regulator Dubai yang mengambil pendekatan yang lebih ketat terhadap industri kripto, bahkan ketika kawasan itu berupaya memposisikan dirinya sebagai crypto hub.
Dorongan itu bertepatan dengan upaya yang lebih luas dari Uni Emirat Arab (UEA) untuk keluar dari daftar abu-abu Gugus Tugas Aksi Keuangan (FATF) yang memasukkan yurisdiksi yang dinilai tidak cukup berbuat untuk mengungkapkan praktik dana ilegal. FATF sendiri adalah pengawas pencucian uang dan pendanaan teroris global. Perlu dicatat, Dubai adalah salah satu kota terpadat di UEA.
Klaim Pelanggan UEA Tidak Bisa Membuat Akun
OPNX bertujuan menjadi centralized crypto exchange (CEX) paling transparan, yang akan dimulai sebagai marketplace publik pertama di dunia yang menawarkan crypto claim trading dan produk derivatives.
Crypto claim dimaksudkan bagi mereka yang memiliki aset atau uang yang terperangkap di sejumlah platform kripto yang mengalami masalah. Menurut klaimnya, OPNX adalah tempat bagi para pelanggan yang memiliki klaim di FTX, Genesis, Celsius, BlockFi, Voyager, 3AC, Hodlnaut, Mt. Gox, Vauld, hingga Zipmex.
Co-founder 3AC memulai OPNX bersama Mark Lamb dan Sudhu Arumugam, yang merupakan co-founder platform kripto CoinFLEX.
Sebagai pengingat, co-founder 3AC telah menghabiskan waktu mereka berbulan-bulan berdebat dengan para likuidator yang mencoba mendapatkan kembali uang kreditur dari 3AC yang hancur dalam crypto winter tahun 2022. Kini, Su Zhu dan Kyle Davies menjadikan Dubai sebagai salah satu basis utama, setelah sebelumnya berbasis di Singapura.
Dalam perkembangan terkini, tidak hanya co-founder 3AC, co-founder CoinFLEX bersama dengan CEO OPNX, Leslie Lamb, yang merupakan istri dari Mark Lamb, juga ditegur oleh VARA Dubai.
Terkait teguran dari regulator Dubai, Leslie Lamb mengatakan bahwa OPNX belum melakukan pemasaran yang menargetkan market Dubai atau UEA yang lebih luas. Dia menegaskan bahwa OPNX bekerja sama dengan penyelidikan VARA dan tidak percaya itu melanggar aturan apa pun.
“Pelanggan UEA tidak pernah dapat membuka akun di OPNX,” klaim Leslie Lamb kepada Bloomberg.
Dalam pernyataan terpisah, Su Zhu mengatakan, “Sementara Kyle Davies dan saya membantu menyumbangkan ide awal untuk OPNX, Leslie Lamb adalah CEO, dan kami tidak terlibat dari hari ke hari [operasional perusahaan itu].”
- Baca Juga: Crypto Exchange Open Exchange (OPNX) Buatan Co-founder 3AC & CoinFLEX Resmi Diperkenalkan
Regulator Dubai Keluarkan Peringatan Terkait OPNX
Namun, VARA Dubai mengatakan telah mengetahui pada bulan Februari lalu bahwa OPNX meminta pelanggan di yurisdiksi mereka untuk platform itu yang belum diluncurkan dan mengumpulkan data pribadi.
“Melalui platform media sosial, OPNX telah terlibat dalam pemasaran tanpa menetapkan batasan yang dijamin untuk penduduk Dubai atau UEA,” jelas VARA Dubai.
Regulator Dubai mengatakan bahwa mereka telah mengeluarkan surat somasi untuk menghentikan dugaan aktivitas ilegal kepada OPNX dan para pendirinya pada 27 Februari lalu. Hal itu diikuti dengan pemberitahuan kedua pada 10 Maret lalu.
Menurut VARA Dubai, OPNX kemudian diluncurkan pada 4 April. Beberapa hari setelah itu, regulator tersebut mengeluarkan peringatan Investor & Marketplace Alert terkait OPNX.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.