Trusted

Opsi Bitcoin dan Ethereum Senilai Rp150,4 Triliun Kedaluwarsa Jumat Ini, Adakah Efeknya ke Pasar Kripto?

2 mins
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Kontrak opsi Bitcoin dan Ethereum senilai Rp150,4 triliun kedaluwarsa tanggal 26 April.
  • Para analis memperingatkan tentang potensi volatilitas pasar dan fluktuasi harga.
  • Terlebih, waktu kedaluwarsa ini bertepatan dengan ketegangan geopolitik dan arus keluar ETF Bitcoin.
  • promo

Kontrak opsi Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) bervolume fantastis sebesar US$9,26 miliar (setara Rp150,4 triliun) dalam nilai nosional telah kedaluwarsa pada Jumat, 26 April 2024.

Peristiwa ini melibatkan total 96.172 kontrak BTC dan 987.000 kontrak ETH. Di samping itu, diperlukan analisis untuk menentukan dampak potensialnya terhadap dinamika pasar dan harga kedua aset digital ini.

Rp150,4 T Opsi Bitcoin dan Ethereum Kedaluwarsa

Menurut Deribit, rasio put-to-call BTC masih di level 0,68. Artinya, trader masih lebih banyak menjual call (kontrak long) daripada put (kontrak short).

Sementara itu, titik sakit maksimum atau maximum pain point (harga di mana aset akan menyebabkan kerugian finansial bagi sejumlah besar holder) untuk BTC adalah US$61.000. Namun, pada saat masa kedaluwarsa, Bitcoin melonjak menjadi US$64.600.

Minat Terbuka berdasarkan Harga Strike.
Open Interest Berdasarkan Harga Strike | Sumber: Deribit

Sementara itu, skenarionya sedikit berbeda untuk Ethereum. Aset kripto terbesar kedua ini memiliki rasio put/call sebesar 0,51 dan titik sakit maksimum sebesar US$3.100.

Di sisi lain, sekelompok analis dari Deribit memperingatkan para trader untuk lebih waspada karena beberapa faktor yang terjadi bersamaan.

“Kedaluwarsa ini merupakan kedaluwarsa bulanan pertama sejak halving terakhir dan mungkin juga dipengaruhi oleh keuntungan dari beberapa perusahaan teknologi raksasa minggu ini, seperti Tesla, Meta, dan Google. Ketegangan geopolitik masih ada, begitu pula kekhawatiran seputar penundaan lanjutan dalam pemangkasan suku bunga. Semua faktor ini, ditambah dengan open interest yang kuat pada opsi Bitcoin dan Ethereum, bisa berarti kita akan menyaksikan beberapa kejutan besar saat kontrak jatuh tempo.”

Namun, selama masa kedaluwarsa, volatilitas harganya minim karena Bitcoin diperdagangkan dalam kisaran sempit antara US$64.200 hingga US$64.600.

Dalam jangka waktu yang lebih luas, Bitcoin telah berosilasi antara US$62.000 sampai US$67.000, dan harga saat ini berkisar di angka US$64.200. Uniknya, Ethereum telah mencerminkan pola konsolidasi serupa. Perilaku seperti ini menunjukkan sensitivitas pasar terhadap arus yang mendasari dan pentingnya keputusan perdagangan yang strategis selama kedaluwarsanya opsi.

Dinamika ETF Bitcoin Spot

Kemudian, faktor lain yang kian memperumit prospek pasar yakni dinamika exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot.

Menurut data dari SoSo Value, terdapat arus keluar bersih yang signifikan sebesar US$218 juta dari ETF Bitcoin spot AS per 25 April 2024. Terlebih, dana-dana terkemuka seperti GBTC milik Grayscale, FBTC milik Fidelity, dan BRRR milik Valkyrie telah mencatat penarikan dana yang drastis. Namun, EZBC milik Franklin Templeton menjadi pengecualian, dengan catatan arus masuk bersih sebesar US$1,87 juta.

Yang menarik, IBIT milik BlackRock tidak mencatat aliran masuk dana sama sekali selama periode pelaporan. Fenomena ini menandai dua hari berturut-turut IBIT tanpa adanya arus masuk.

Tak dimungkiri, peran dari dinamika produk-produk ETF ini penting karena mampu merefleksikan sentimen investor dan juga likuiditas pasar. Pada gilirannya, ini juga dapat meredam dampak dari kedaluwarsanya opsi atau mungkin justru memperburuk volatilitas harga. Sebagai catatan, arus keluar bersih menunjukkan sikap hati-hati atau bearish di kalangan para investor, yang mungkin bersiap untuk penyesuaian harga pasca-kedaluwarsa kontrak.

Namun, hal yang perlu investor perhatikan adalah pasar biasanya melakukan kalibrasi ulang setelah kedaluwarsanya kontrak, sehingga lintasan harga menjadi stabil seiring dengan terbentuknya posisi baru.

Bagaimana pendapat Anda tentang opsi BTC dan ETH yang kedaluwarsa ini dan efeknya ke pasar? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori