Penegak hukum Cina telah menutup operasi pencucian uang yang menggunakan yuan digital. Di sisi lain, negara ini juga sudah memperluas jangkauan program pengujian CBDC-nya di berbagai provinsi lain di negaranya.
Segenap lembaga otoritas di Cina telah berhasil menghentikan operasi pencucian uang senilai 200 juta renminbi (RMB) yang memanfaatkan mata uang digital bank sentral (CBDC). Laporan dari media lokal mengungkapkan bahwa operasi itu terjadi di distrik Fujian, Cina; setelah penegak hukum menemukan adanya indikasi aksi tersebut pada Agustus tahun ini.
Begitu mereka menyadari bahwa faktanya memang ada operasi pencucian uang yang sedang berlangsung, berbagai badan di kota tersebut pun membentuk satuan tugas bersama untuk menangani masalah tersebut. Adapun pemimpin operasi ini adalah Lai Moumou dan Zhang Moumou. Selain itu, menurut laporannya, mereka telah melakukan berbagai aksi kriminal dengan menggunakan CBDC. Pada laporan itu tertulis,
“Geng kriminal yang dipimpin oleh Lai Moumou dan Zhang Moumou diduga menggunakan RMB digital, akun RMB digital, dan mata uang virtual untuk menyediakan layanan penyelesaian dana ilegal untuk perjudian di luar negeri, penipuan elektronik, dan kegiatan kriminal lainnya. Jumlah uangnya sangat besar, dan ada banyak orang yang terlibat dalam kasus yang tersebar di 13 provinsi di seluruh negeri ini.”
- Baca juga: Kebut Implementasi CBDC, Cina Mulai Uji Coba Yuan Digital untuk Pembayaran Transportasi Publik
Cina Tambahkan Empat Provinsi Baru ke dalam Tahap Uji Coba CBDC
Selama dua tahun terakhir, banyak provinsi yang mendapatkan akses ke yuan digital Cina dan menjadikannya sebagai alat pembayaran yang semakin populer di negara itu. Bahkan, baru-baru ini ada empat wilayah tambahan dalam program uji coba tersebut; yaitu Guangdong, Jiangsu, Hebei, dan Sichuan.
Semakin bertambahnya wilayah yang dapat mengakses CBDC membuat mata uang digital tersebut menjadi lebih dekat dengan perilisan skala penuhnya. Cina sendiri memang terlihat sangat antusias untuk menguji teknologi tersebut, dan telah berhasil membuat eksperimen yang sukses di acara-acara besar yang mereka buat.
Negara Lain Terus Awasi Yuan Digital dengan Ketat
Seiring dengan meningkatnya popularitas yuan digital di Cina, negara-negara lain mulai mengamati proyek CBDC mereka dengan lebih dekat lagi. Misalnya, seorang senator Liberal Australia baru-baru ini juga telah memperkenalkan undang-undang baru untuk mengatur pasar aset kripto, yang mencakup persyaratan transparansi untuk penggunaan CBDC internasional di negara tersebut.
Di samping Australia, ada juga Korea Selatan, India, serta Swedia yang semuanya kini juga tengah mengembangkan CBDC untuk negaranya masing-masing. Saat ini saja, sebanyak 19 negara anggota G20 sedang menjajaki aset tersebut, dengan 16 di antaranya tengah dalam tahap pengembangan dan juga percontohan.
Tentu saja, negara-negara ini tidak ingin ketinggalan dalam persaingan teknologi berskala global. Namun demikian, tidak sedikit juga yang khawatir jika CBDC berpotensi melemahkan kekuatan dolar. Akan tetapi, masih belum jelas juga apakah yuan digital akan dapat membantu Cina keluar dari keterpurukannya saat ini.
Bagaimana pendapat Anda tentang penghentian operasi pencucian uang terkait yuan digital yang dilakukan oleh pemerintah Cina? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.