Kembali

Pakar Ungkap Alasan Lemahnya Harga Kripto Pasca Keputusan The Fed

sameAuthor avatar

Ditulis & Diedit oleh
Adi Wiratno

25 September 2025 20.13 WIB
Tepercaya
  • Total aset The Fed per 17 September 2025 tercatat sebesar USS$6,608 triliun, menandakan quantitative tightening (QT) masih berlangsung dengan tempo yang lambat.
  • Pasar menyadari bahwa penurunan suku bunga saja belum cukup untuk mendongkrak kripto, yang menentukan adalah ketersediaan likuiditas dolar secara riil di pasar global.
Promo

Sepekan pasca bank sentral AS, The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, harga Bitcoin masih bergerak volatil dan bahkan sempat turun ke level US$111.500 pada hari ini setelah sebelumnya sempat melonjak ke US$117.700. Pergerakan ini memantik tanya di pasar.

Lantaran umumnya, rendahnya suku bunga bakal mendorong aset berisiko seperti kripto dan saham untuk naik. Merespon kondisi tersebut, Analyst Reku Fahmi Almuttaqin mengatakan turunnya harga Bitcoin dan Ethereum saat ini merupakan efek dari pasar yang sudah mengantisipasi pemangkasan suku bunga jauh sebelum pengumuman resmi pekan lalu.

Sponsored
Sponsored

Likuiditas jangka pendek sempat mengalir deras ke aset risk-on, termasuk Bitcoin dan altcoin, sehingga ketika keputusan akhirnya keluar, sebagian investor justru melakukan aksi profit taking. Selain itu, alasan pelemahan ekonomi termasuk pelemahan sektor tenaga kerja AS yang melatarbelakangi penurunan suku bunga tersebut membuat kekhawatiran investor terhadap risiko lonjakan inflasi meningkat,” ungkapnya melalui keterangan resmi.

The Fed Belum Agresif Memperluas Likuiditas

Terlebih lagi, meskipun The Fed memangkas suku bunga, data neraca keuangan The Fed menunjukkan bank sentral tersebut sebenarnya belum agresif memperluas likuiditas. Karena jika mengacu pada rilis mingguan H.4.1 Federal Reserve, total aset The Fed per 17 September 2025 tercatat sebesar USS$6,608 triliun.

Jumlah tersebut masih jauh di bawah puncak pandemi (sekitar US$9 triliun). Hal itu lanjut Fahmi menandakan proses quantitative tightening (QT) atau pengetatan kebijakan moneter, masih berlangsung meski dengan tempo yang melambat.

Sumber : FRED

Dalam kondisi ini, pasar menyadari bahwa penurunan suku bunga saja belum cukup, yang menentukan adalah ketersediaan likuiditas dolar secara riil di pasar global.

Sponsored
Sponsored

“Meskipun demikian, data on-chain saat ini memperlihatkan kondisi yang sudah relatif netral. Indikator SOPR yang mengukur perbandingan aksi profit taking dan cut loss mengindikasikan bahwa aksi profit taking memang terjadi. Namun saat ini berada pada level yang relatif normal. Sehingga tekanan jual jangka pendek mungkin akan cukup minim,” jelas Fahmi.

Potensi Kenaikan Bitcoin

Kondisi itu tutur Fahmi cukup suportif untuk menunjang proyeksi positif Bitcoin dan pasar kripto secara umum di sisa tahun ini. Karena walaupun masih banyak ketidakpastian, termasuk namun tidak terbatas pada risiko shutdown pemerintah AS dan outlook pemangkasan suku bunga lanjutan sebanyak dua kali. Hasil jajak pendapat dot plot pada FOMC pekan lalu dapat memberikan sentimen positif bagi pasar kripto khususnya jika didukung oleh kondisi inflasi yang stabil.

Di tengah relatif solidnya tren akumulasi investor institusi dan potensi berkembangnya adopsi ETF altcoin. Fahmi optimistis Bitcoin dan Ethereum berpeluang kembali mencetak all time high (ATH) baru.

“Namun, skenario downside tetap ada. Seperti terjadinya shutdown pemerintah AS yang dapat memicu tekanan arus kas jangka pendek serta pemangkasan lapangan pekerjaan dalam skala besar. Selain itu potensi lonjakan inflasi atau mulai menguatnya dolar. Juga dapat memicu berkembangnya sentimen negatif dengan risiko koreksi Bitcoin ke bawah US$100.000,” lanjut Fahmi.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

"Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris."