Pantera Capital meramal Bitcoin berpotensi mencapai angka US$740.000 pada April 2028 mendatang. Perusahaan baru-baru ini mengumumkan pencapaian penting untuk Bitcoin Fund-nya, yang telah mencetak imbal hasil luar biasa sebesar 1.000x lipat.
Kinerja sepanjang masa reksa dana tersebut kini mencapai 131.165%, setelah dikurangi semua biaya dan pengeluaran.
Bitcoin Fund Pantera Capital Hasilkan Keuntungan Luar Biasa
Memulai debutnya pada 2013 silam, Bitcoin Fund milik Pantera adalah salah satu instrumen investasi pertama di AS yang menawarkan eksposur ke Bitcoin. Pada waktu itu, harga Bitcoin masih berkisar di angka US$74. Perusahaan memanfaatkan peluang ini dengan mengakuisisi 2% dari total pasokan Bitcoin global.
Namun, siapa yang menyangka, BTC akhirnya berhasil menyentuh angka US$99.000 awal bulan ini. Itu artinya, imbal hasil investasi awal Pantera pada 2013 silam telah naik lebih dari seribu kali lipat.
“Bitcoin mendominasi uang tunai, uang fiat elektronik, emas, bearer bond, large stone disc, dll. Bitcoin dapat melakukan semua fungsi yang dimiliki masing-masing aset tersebut. Ini adalah mata uang global pertama sejak lahirnya emas dan sistem pembayaran lintas batas pertama sepanjang sejarah,” tulis Dan Morehead dari Pantera Capital dalam pernyataan terbaru.
Sebelumnya, Pantera Capital memproyeksikan harga Bitcoin akan mencapai level US$117.000 di tahun 2025.
Di sisi lain, Pantera sekarang sedang menjajaki peluang baru di luar Bitcoin. Venture anyar perusahaan yakni Pantera Fund V mengusung misi berupa diversifikasi portofolio dengan berinvestasi pada aset-aset blockchain.
Reksa dana ini sedang mempelajari token privat dan peluang seperti token Solana yang terkunci dari aset FTX. Tak hanya itu, Pantera juga telah menggalang dana pada Juni lalu dalam rangka memperluas kepemilikan mereka di Toncoin.
Bitcoin Koreksi usai Reli Sebulan Penuh
Walaupun berhasil mencetak rekor harga monumental di November, harga Bitcoin faktanya sudah terkoreksi 6% dalam beberapa hari terakhir. Permintaan yang kian melandai di kalangan investor AS menjadi salah satu penyebab drop ini. Hal ini sebagaimana disorot oleh Coinbase Premium Index.
Pada waktu yang sama, ETF Bitcoin mencatatkan permintaan yang fluktuatif. Pada 25 November, produk ETF ini membukukan arus keluar bersih US$438,38 juta setelah lima hari beruntun mencatat arus masuk total US$3,5 miliar.
Meskipun keuntungan yang terealisasi dari Bitcoin terjun bebas dari US$10,58 juta menjadi US$1,58 juta pada hari Senin (25/11), berkurangnya tekanan jual ini bisa menggambarkan potensi pertumbuhan harga di masa depan.
Selain itu, durasi holding Bitcoin melesat 65% selama sepekan terakhir. Alhasil, ini mencerminkan keyakinan yang semakin besar di kalangan investor sekaligus memperkuat prospek positifnya.
Kendati pasar masih volatil, prediksi jangka panjang Pantera mencerminkan keyakinan akan potensi pertumbuhan Bitcoin. Sebagai aset kripto terkemuka, Bitcoin terus konsisten menarik minat investor institusional.
Bagaimana pendapat Anda tentang prospek harga Bitcoin ke depan? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
