Trusted

Pakar Bagikan Wawasan dan Analisis Seputar Pasar Kripto di Tahun 2025

5 mins
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Seorang analis memprediksi harga Bitcoin (BTC) akan mengalami koreksi di Januari, tetapi prospek tahunan tetap bullish.
  • Dominasi AI, meme coin, dan RWA kemungkinan berlanjut, sementara persaingan Solana dan Ethereum semakin memanas.
  • Secara global, pasar kripto mungkin akan melihat adopsi yang meningkat, dan berbagai negara mungkin mulai menggunakan BTC sebagai aset strategis.
  • promo

2024 hampir berakhir, dan ini merupakan tahun yang relatif baik bagi ekosistem kripto. Namun, apa yang akan terjadi di tahun 2025?

Pertanyaan ini menjadi perhatian utama bagi para investor. Dalam analisis ini, BeInCrypto mengulas wawasan dari analis ternama tentang tahun yang akan datang. Sementara beberapa memprediksi pasar bullish akan semakin kuat, yang lain mengingatkan untuk tetap berhati-hati. Berikut adalah rincian dari prediksi teratas dan sinyal utama dari indikator penting.

Analis Ramalkan Reli Bitcoin Berlanjut, namun Ada Halangan…

Bagi Benjamin Cowen, analis kripto sekaligus pendiri IntoTheCryptoverse, Bitcoin (BTC) mungkin akan memulai tahun 2025 dengan koreksi. Cowen menjelaskan bahwa ini berpotensi terjadi karena, berdasarkan pola di tahun-tahun sebelumnya setelah halving, Bitcoin menunjukkan perilaku serupa pada bulan Januari. Ia mengimbau pelaku pasar untuk bersiap secara mental menghadapi kemungkinan koreksi.

“Dalam 2 siklus terakhir, BTC mengalami koreksi di bulan Januari setelah tahun halving. Mungkin ada baiknya untuk mempersiapkan mental untuk kemungkinan ini. Jadi, itu bisa terjadi pada Januari 2025,” tulis Cowen di X.

Namun, pandangan ini bertentangan dengan sejumlah pendapat yang memprediksi harga Bitcoin bisa reli menuju US$120.000 di bulan pertama tahun depan. Saat ini, BTC diperdagangkan seharga US$97.970. Sepanjang tahun ini, si aset kripto nomor wahid tersebut sukses memecahkan rekor harga all-time high (ATH) baru di US$108.268. Atau dengan kata lain, mencatat kenaikan 112% secara year-to-date (YTD).

Ki Young Ju, CEO platform analitik CryptoQuant, memperkirakan bahwa bull market Bitcoin dapat berlangsung hingga pertengahan 2025. Young Ju menyampaikan pandangan ini pada bulan Juli. Bunyinya, BTC berpotensi mendatangkan modal baru untuk memperpanjang bull market kripto hingga periode tersebut di tahun 2025.

Bitcoin accumulation
Harga Realisasi Bitcoin untuk Alamat Akumulasi | Sumber: CryptoQuant

Namun, pada November, Young Ju mengubah pandangannya. Menurutnya, jika harga Bitcoin mengakhiri tahun 2024 dengan performa yang perkasa, hal tersebut dapat membuka jalan bagi bear market di 2025.

“Saya memperkirakan koreksi karena indikator pasar futures BTC terlalu panas, tetapi kita sedang memasuki fase penemuan harga, dan pasar semakin memanas. Jika koreksi dan konsolidasi terjadi, reli bull bisa berlanjut; namun, reli akhir tahun yang kuat bisa memicu bear market di 2025,” ujar Young Ju.

Baru-baru ini, Axel Adler berbagi pandangannya tentang Bitcoin Price Temperature (BPT). BPT adalah indikator yang mengukur jarak antara harga Bitcoin saat ini dan moving average 4 tahunannya.

Secara historis, Bitcoin mencapai puncak siklus ketika nilai BPT berada di kisaran 6 hingga 8. Adapun pada tanggal 7 Desember, Adler mencatat bahwa indikator ini berada di level 3,2. Namun, ia menyebutkan bahwa jika nilainya naik ke level 8, hal ini dapat mengerek harga Bitcoin ke US$178.000.

Bitcoin price temperature
Suhu Harga Bitcoin | Sumber: CryptoQuant

“Pada level BPT 8, harga dapat mencapai US$178.000 per BTC. Pada dasarnya, ini berfungsi sebagai target untuk 2025, yang mungkin terwujud jika permintaan koin di pasar spot saat ini terus berlanjut,” tutur Adler.

Rivalitas Solana vs Ethereum Diprediksi Berlanjut

Bitcoin memang hanyalah satu bagian dari pasar kripto. Oleh karena itu, penting untuk menyoroti aset lain serta kemungkinan prospek ekonomi makro yang dapat memengaruhi kripto di tahun 2025. Selain itu, perlu dicatat pula bahwa di luar Bitcoin, hanya beberapa altcoin dari siklus bull market 2021 yang berhasil mencapai rekor harga baru.

Namun, ada beberapa sinyal positif. Sebagai contoh, BNB dan Solana (SOL) berhasil mencetak puncak baru, sementara harga XRP menunjukkan performa kuat sepanjang kuartal terakhir ini. Beberapa altcoin yang relatif baru, seperti Sui (SUI), Mantra (OM), dan Bitget Token (BGB), juga mencatatkan performa yang mengesankan.

Keunggulan ini, tentu saja, tidak lengkap tanpa menyebutkan meme coin, yang memiliki daya tarik kuat di pasar selama siklus ini. Karena itu, barisan pakar memperkirakan bahwa meme coin, koin berbasis AI, dan real-world asset (RWA) kemungkinan akan terus menunjukkan performa baik di tahun 2025.

Sementara itu, Ethereum (ETH), meskipun masih dominan, mulai menunjukkan performa yang mengecewakan. Hal ini mendorong firma manajemen aset digital, 21Shares, untuk memprediksi bahwa Solana dapat terus menggerus pangsa pasar Ethereum di tahun 2025.

Dalam laporannya, 21Shares menghubungkan proyeksi ini dengan biaya transaksi rendah yang ditawarkan oleh blockchain Solana serta adopsi stablecoin PayPal USD (PYUSD). Namun, firma tersebut menekankan bahwa hal ini tidak berarti bahwa Solana akan “menyalip” kapitalisasi pasar Ethereum.

“Meski kami tidak mengantisipasi terjadinya ‘flippening’ sepenuhnya, Solana siap untuk melampaui performa Ethereum dan merebut lebih banyak pangsa pasar lewat UX dan infrastruktur yang lebih baik,” jelas laporan tersebut.

Kendati demikian, total value locked (TVL) Ethereum masih jauh lebih tinggi dibandingkan Solana. Pada waktu publikasi, TVL Solana berada di angka US$8,60 miliar, sedangkan Ethereum mencatat US$70,10 miliar.

Solana dan Ethereum TVL
Solana vs Ethereum TVL | Sumber: Artemis

Jika prediksi ini menjadi kenyataan, selisih TVL di antara keduanya bisa saja kian tipis. Mengenai aplikasi ETF Solana, 21Shares mencatat bahwa persetujuan mungkin terjadi dalam tiga kuartal pertama, tetapi lebih memungkinkan saat mendekati akhir tahun 2025 atau awal tahun berikutnya.

“Peran Solana yang terus berkembang di TradFi diperkirakan akan membuka jalan bagi produk keuangan tradisional seperti futures Solana di CME atau ETF Solana yang berbasis di AS. Meski persetujuan ETF mungkin belum terjadi pada 2025, peluangnya diperkirakan meningkat seiring kita mendekati akhir tahun dan memasuki paruh pertama 2026,” tambah 21Shares.

Efek Trump dan Bentuk Adopsi yang Mungkin Terjadi

Dari perspektif ekonomi makro, para manajer aset memprediksi persetujuan ETF Bitcoin akan mendorong adopsi institusional lebih luas secara global. Sentimen ini nampaknya terkait dengan terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS.

Selama kampanyenya, Trump secara konsisten menjanjikan bahwa pemerintahannya akan memberikan regulasi yang lebih jelas untuk sektor kripto. Pelantikannya dijadwalkan pada bulan Januari 2025 mendatang, dan pengunduran diri Ketua SEC AS Gary Gensler bisa memberikan ruang lebih bebas bagi pasar.

Di luar AS, Korea Selatan sedang mempertimbangkan untuk mencabut larangan terhadap ETF kripto. Jika langkah ini terwujud, volume perdagangan di wilayah Asia diperkirakan akan meeljit ke level yang sangat tinggi. Inggris pun tak mau ketinggalan, dengan spekulasi berkembang bahwa negara tersebut dapat memberikan akses kepada investor ritel untuk berinvestasi dalam exchange-traded notes (ETN) berbasis crypto.

Berdasarkan ulasan di atas, pasar kripto di tahun 2025 sepertinya memiliki peluang untuk memberikan hasil yang lebih positif ketimbang tahun ini. Adapun kemungkinan lain yakni negara lain dapat mengadopsi Bitcoin sebagai aset cadangan strategis, mengikuti jejak El Salvador.

Pada waktu publikasi, negara-negara yang berpotensi mencapai hal tersebut adalah AS dan Argentina yang dipimpin oleh Javier Milei. Jika itu terjadi, maka harga Bitcoin kemungkinan akan mencapai puncak baru, dan total kapitalisasi pasar bisa melonjak di atas US$5 triliun.

Namun, situasi untuk altcoin masih terlihat tidak pasti. Jika aliran modal besar masuk ke aset ini, kemungkinan altcoin juga dapat mencapai harga tertinggi baru. Di sisi lain, investor perlu berhati-hati. Pasalnya, seumpama pasar mengalami keruntuhan platform kripto seperti tahun 2024, prediksi ini bisa menjadi tidak relevan, dan pasar dapat memasuki fase bearish.

Bagaimana pendapat Anda tentang sederet wawasan dan analisis pakar seputar market crypto di tahun 2025? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

img_3173.jpg
Victor Olanrewaju
Victor Olanrewaju adalah analis teknis dan on-chain di BeInCrypto, di mana ia memantau aktivitas investor skala menengah dan besar, umumnya dikenal sebagai paus kripto, untuk mendeteksi tren investasi di beragam mata uang kripto, termasuk Bitcoin, altcoin seperti Solana, XRP, Cardano, dan Toncoin, serta koin meme seperti Dogecoin, Shiba Inu, dan Pepe. Selain itu, ia mencakup tren yang muncul termasuk game Tap-to-Earn, token AI, dan aset dunia nyata (RWA). Sebelum bergabung dengan BeInCrypto...
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori