Kembali

Kakao Percepat Rencana Stablecoin Saat Naver Bergerak untuk Merger dengan Operator Upbit

sameAuthor avatar

Ditulis & Diedit oleh
Oihyun Kim

26 November 2025 11.45 WIB
Tepercaya
  • Kakao Bank telah meluncurkan pengembangan stablecoin berbasis blockchain setelah persetujuan internal dan hukum.
  • Merger senilai 20 triliun won antara Naver Financial dan Dunamu menyatukan keahlian fintech dan aset kripto, bertujuan memimpin pasar stablecoin berbasis won.
  • Beberapa rancangan undang-undang stablecoin bergerak melalui Majelis Nasional, dengan persyaratan baru dan debat regulasi yang sedang berlangsung.
Promo

Kakao Bank dilaporkan bergerak aktif dalam pengembangan stablecoin di bawah pendiri Kim Beom-soo, sedangkan Naver sedang menyelesaikan penggabungan dengan Dunamu, operator Upbit, exchange aset kripto terbesar di Korea Selatan.

Langkah-langkah ini muncul saat para legislator mendorong undang-undang stablecoin yang bisa mengubah lanskap keuangan digital negara tersebut.

Sponsored
Sponsored

Kakao Percepat Pengembangan Stablecoin

Menurut laporan media lokal, Kakao Bank sedang membangun infrastruktur blockchain untuk stablecoin yang direncanakan, “Kakao Coin,” setelah melakukan peninjauan internal. Dengan basis pengguna yang besar yang tersebar di layanan pesan, perbankan, dan pembayaran, Kakao bertujuan untuk memanfaatkan jaringannya guna mendorong adopsi stablecoin. Kim Beom-su, pendiri Kakao, dikabarkan memimpin proyek tersebut. Dia dibebaskan dari tuduhan manipulasi pasar dalam persidangan pertamanya di bulan Oktober.

Langkah ini terjadi di tengah peningkatan penggunaan stablecoin secara global. TRM Labs melaporkan bahwa stablecoin menyumbang 30% dari semua transaksi on-chain aset kripto pada tahun 2025, dengan volume tertinggi pada bulan Agustus 2025. Sementara lembaga keuangan memperluas integrasi aset digital, Kakao memposisikan diri sebagai penerbit utama meskipun ada ketidakpastian regulasi.

Majelis Nasional Korea Selatan belum menerapkan regulasi stablecoin yang komprehensif. Ketidakpastian ini memaksa perusahaan seperti Kakao untuk memajukan proyek mereka di tengah persaingan dan aturan yang tidak jelas.

Penggabungan Naver-Dunamu Bentuk Ulang Persaingan

Pada hari Rabu, Naver Financial dan Dunamu akan mengadakan rapat dewan untuk menyetujui pertukaran saham yang akan menjadikan Dunamu anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Naver. Penggabungan senilai 20 triliun won ini menyatukan infrastruktur pembayaran Naver (80 triliun won dalam pembayaran tahunan) dengan Upbit, exchange aset kripto terkemuka di Korea Selatan. Pendiri Dunamu, Song Chi-hyung, menerima 30% saham, mengurangi bagian Naver menjadi 17%.

Sponsored
Sponsored

Penggabungan ini kemungkinan akan memungkinkan distribusi stablecoin secara instan di platform Naver serta memanfaatkan pengalaman regulasi Dunamu. Ini juga dapat mengarah pada pencatatan di AS, sebagaimana dilaporkan oleh BeInCrypto. Setelah legislasi jelas, kemitraan ini dapat membantu Naver-Dunamu menjadi penerbit utama stablecoin yang didukung won.

Analis mengatakan bahwa penggabungan ini, yang menggabungkan keahlian dalam kecerdasan buatan, data, pembayaran, dan aset digital, dapat menjadi standar untuk peluncuran stablecoin di Korea Selatan. Langkah ini dipandang secara luas sebagai perubahan bagi sektor fintech negara tersebut.

Persaingan Legislatif Membentuk Masa Depan Regulasi

Regulasi tetap menjadi hambatan utama. Pemimpin Mayoritas Lantai Kim Byung-kee, seorang legislator dari Partai Demokrat, mengajukan “Undang-Undang Penerbitan Aset Virtual Stabil Bernilai dan Perlindungan Pengguna.” Rancangan undang-undang ini mewajibkan cadangan 100% uang tunai atau obligasi negara, dana kontingensi 3%, dan penerbitan di blockchain publik seperti Ethereum atau Solana.

Fitur lainnya meliputi jendela penebusan selama sepuluh hari serta batas ketat pada bunga atau keuntungan ekonomi. Penerbit internasional seperti Tether atau Circle harus mendaftar dan mendapatkan lisensi untuk berbisnis di Korea Selatan.

Komisi Jasa Keuangan menangani lisensi, sementara Bank of Korea memantau risiko. Badan-badan ini terus membahas masalah yurisdiksi, karena isu antar lembaga tetap ada, terutama yang terkait dengan kebijakan moneter.

Terkait legislasi aset kripto di negara tersebut, lebih dari selusin rancangan undang-undang sedang ditinjau oleh Majelis. Namun, perselisihan yang belum terselesaikan antara regulator dapat menyebabkan penundaan lebih lanjut.

Pada akhirnya, kejelasan regulasi akan menentukan apakah Kakao dan Naver-Dunamu membawa stablecoin ke dalam keuangan Korea, atau apakah proyek ini tetap dalam pengujian sementara adopsi global berkembang di tempat lain.

Penyangkalan

"Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris."

Disponsori
Disponsori