Analis Bloomberg pada hari Rabu (30/8) meningkatkan peluang potensi persetujuan exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot di Amerika Serikat (AS) menjadi 75%.
Persentase yang meningkat dari 65% menjadi 75% itu datang setelah Grayscale resmi memenangkan gugatan hukum terhadap Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS pada hari Selasa (29/8).
Dengan meningkatnya persentase tersebut, artinya ada kemungkinan yang lebih besar bagi produk ETF Bitcoin spot diloloskan daripada kembali ditolak seperti sebelum-sebelumnya sejak Juli 2013.
Peluang ETF Bitcoin Spot Meluncur Tahun Ini Jadi 75%
Analis ETF senior di Bloomberg, Eric Balchunas, mengatakan, “Kami meningkatkan peluang menjadi 75% untuk peluncuran ETF Bitcoin spot pada tahun ini (dan 95% pada akhir tahun 2024). Meskipun kami memperhitungkan kemenangan Grayscale dalam peluang 65% kami sebelumnya, kebulatan suara dan ketegasan putusan hakim melampaui ekspektasi dan meninggalkan SEC dengan ruang gerak yang sangat kecil.”
Selain kerugian hukum, analis Bloomberg menilai ada juga kerugian public relations (PR) yang diterima SEC. Hal ini dinilai penting karena menentukan narasi dan bisa mengubah pandangan publik.
Adapun berita kemenangan Grayscale terhadap SEC diliput secara luas oleh media arus utama, termasuk New York Times, Wall Street Journal, CNN, AP, ABC, hingga Forbes.
“Kami pikir kerugian hukum dan PR akan membuat penolakan secara politis [SEC] tidak dapat dipertahankan,” catat Eric Balchunas.
Analis Bloomberg mengaku tidak akan terkejut jika SEC menunda kembali untuk menyetujui sejumlah berkas ETF Bitcoin spot pada tanggal 1, 2, dan 4 September mendatang, mengingat putusan hukum terkait kasus Grayscale vs SEC baru saja keluar.
Meski begitu, Eric Balchunas berpandangan bahwa SEC pada akhirnya akan menyerah dan segera merestui peluncuran produk ETF Bitcoin spot di AS.
Apa Pun Ceritanya, BlackRock Akan Luncurkan ETF Bitcoin Spot
Menariknya, Eric Balchunas pada 27 Juni lalu sempat menulis bahwa untuk mengurangi rasa malu, SEC dapat meloloskan berkas ETF Bitcoin spot yang diajukan BlackRock, pada sekitar waktu yang sama ketika keluarnya putusan pengadilan terkait Grayscale vs SEC.
Dugaan yang baru akan terbukti benar atau salah dalam beberapa hari mendatang itu, dinilai sebagai cara untuk menyelamatkan muka SEC menggunakan perusahaan keuangan tradisional (TradFi) yang dinilai lebih dewasa dan terpercaya daripada manajemen investasi aset digital seperti Grayscale.
Maju pada 18 Agustus lalu, Eric Balchunas mengatakan bahwa BlackRock ‘suka membawa pistol dalam adu pisau’. Hal ini dapat dimaknai bahwa perusahaan investasi yang mengelola aset sekitar US$9 triliun itu akan berusaha keras untuk bisa memiliki produk ETF Bitcoin spot.
Selain itu, BlackRock memiliki rekam jejak yang hampir sempurna dalam meluncurkan produk ETF, dengan 575 kali disetujui dan 1 kali ditolak. Data itu membuat CEO BlackRock, Larry Fink, sempat terkekeh dan kemudian berkata, “Rekor kami berbicara sendiri.”
Terlepas dari itu semua, keputusan final SEC apakah merestui atau menolak kehadiran ETF Bitcoin spot, termasuk yang diajukan oleh BlackRock hingga Fidelity, akan berlangsung pada Maret 2024 atau sebulan sebelum Bitcoin halving pada sekitar April 2024.
Grayscale Kalahkan SEC di Meja Hijau
Dalam kemenangan Grayscale, Pengadilan Banding AS Sirkuit Distrik Columbia (DC) membatalkan aksi SEC yang menolak konversi Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) yang bernilai sekitar US$17,4 miliar menjadi ETF Bitcoin spot.
Hakim dalam pengadilan ini mengatakan bahwa penolakan SEC pada proposal Grayscale untuk mengonversi GBTC menjadi ETF Bitcoin spot adalah sewenang-wenang dan berubah-ubah. Sebab, SEC gagal menjelaskan perlakuan berbeda terhadap produk serupa seperti ETF Bitcoin futures.
Pendapat hakim menyatakan bahwa Grayscale memberikan bukti yang tidak dapat disangkal, yaitu terdapat 99,9% korelasi antara spot market Bitcoin dan harga kontrak berjangka Bitcoin di CME.
SEC gagal menjelaskan secara memadai mengapa mereka menyetujui listing 2 ETF Bitcoin futures, tetapi tidak menyetujui ETF Bitcoin spot yang diusulkan Grayscale.
Jika tidak ada penjelasan yang masuk akal, perlakuan yang tidak sesuai dengan peraturan terhadap produk serupa adalah melanggar hukum. Oleh karena itu, hakim mengabulkan permohonan Grayscale untuk ditinjau ulang dan membatalkan perintah SEC.
Apa yang Terjadi Selanjutnya?
Perintah hakim di pengadilan memang tidak mengarahkan SEC secara lansung untuk segera menyetujui konversi GBTC menjadi ETF Bitcoin spot. Namun, kemenangan gugatan Grayscale atas SEC merupakan sebuah pertanda bahwa produk ETF Bitcoin spot ‘bisa jadi’ selangkah lebih dekat untuk secara resmi ditawarkan di Negeri Paman Sam.
Menurut Nate Geraci, presiden The ETF Store, SEC memiliki 2 kemungkinan opsi. Pertama, mereka dapat menyetujui konversi GBTC menjadi ETF Bitcoin spot. Kedua, SEC dapat menolaknya karena alasan lain.
“Ada skenario ketiga ketika SEC dapat memaksa penutupan sejumlah produk ETF Bitcoin futures yang ada. Namun, hal itu tampaknya tidak mungkin terjadi mengingat mereka baru-baru ini mengizinkannya,” kata Nate Geraci.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.