Pembangunan Bukit Algoritma atau yang dikenal dengan nama “Silicon Valley” Indonesia digadang bakal menggunakan kombinasi pendanaan kripto.
Hal itu terlihat dari ditekennya nota kesepahaman antara PT. Gaharu Indonesia Prima (Lobo Investment) dengan Bukit Algoritma. Untuk diketahui, Lobo merupakan salah satu token yang baru saja dirlilis pada Februari lalu oleh Gaharu Indonesia Prima.
Direktur Utama Gaharu Indonesia Prima, Bahriandi, menjelaskan perusahaan akan ikut dalam pendanaan pembangunan Bukit Algoritma lewat aset kripto, Lobo.
“Insya Allah hari ini kita akan melakukan MoU dengan Bukit Algoritma, semoga menjadi berkah rahmat untuk bangsa,” katanya dalam sebuah sesi webinar.
Jadi “Silicon Valley” Indonesia
Ambisi negeri ini untuk membangun ekonomi digital bakal diwujudkan lewat proyek Bukit Algoritma. Proyek senilai Rp18 triliun itu digadang-gadang akan menjadi refleksi “Sillicon Valley” Indonesia.
Meski begitu, belum ada informasi terkait besaran porsi mata uang fiat dan kripto dalam proyek tersebut. Namun, jika diasumsikan seluruhnya menggunakan token Lobo, akan menghabiskan 225 juta token.
Rencananya, di atas lahan seluas 888 hektar yang berada di wilayah Sukabumi, Jawa Barat itu akan menjadi pusat riset dan pengembangan sumber daya manusia di masa depan.
Bukit Algoritma masuk dalam proyek rencana Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pengembangan Teknologi dan Industri 4.0.
Bahriandi menambahkan, ke depannya, diharapkan Gaharu Indonesia Prima juga bisa ikut serta dalam pengembangan proyek strategis lainnya, seperti pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) misalnya.
Token LOBO dengan Binance Smart Chain
Chief Operating Officer (COO) Lobo Investment—Bari Arijono—menambahkan, Lobo merupakan token pertama di sektor teknologi real estat. Dengan mengusung konsep Prop Tech dan Fintech, token ini dibangun di atas jaringan Binance Smart Chain.
Dengan skema tersebut, setiap investor bisa membenamkan dananya di sektor properti dengan membeli token Lobo.
“Lobo memiliki harga yang stabil jika dibandingkan dengan aset digital lain yang tidak memiliki underlying apapun,” jelasnya dalam kesempatan sama.
Token Lobo sendiri sampai saat ini masih dalam tahap prapenjualan. Mengacu pada laman perusahaan, harga prapenjualan Lobo saat ini adalah 5,6 USDT untuk setiap 1 Lobo. Di situ disebutkan pula bahwa prapenjualan akan berakhir dalam waktu 125 hari lagi atau sekitar 3 bulan.
Dikatakan Bari, Lobo merupakan aset digital yang melakukan tokenisasi semua proyek properti di dunia lewat Binance. “Kami mentokenisasi aset properti dan kemudian mengubahnya menjadi aset digital, token Lobo,”paparnya.
Infrastruktur Akan Lebih Dulu Dibangun
Ketua Pelaksana PT. Kiniku Bintang Raya KSO, Budiman Sudjatmiko, mengatakan, tahapan yang berjalan saat ini adalah fokus pada renovasi infrastruktur fisik yang akan di lakukan pada 3 tahun pertama.
Dengan begitu, diharapkan para investor, start-up bisa melakukan beragam aktivitas bisnis.
“Akses menuju Bukit Algoritma juga semakin mudah. Salah satunya adalah adanya ruas tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) yang pintu tolnya hanya berjarak 7 km,” ujar Budiman.
Selain Lobo, aset kripto asal Indonesia yang juga berbasis properti adalah I-Pro Token (ERC-20) yang berjalan di blokchain Ethereum (ETH). Ada juga Lyfe Land (LLAND), yakni aset kripto yang mengacu pada nilai properti atau tanah di Indonesia.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.