Dengan pesatnya pertumbuhan, Farcaster kini memimpin ranah media sosial terdesentralisasi. Platform ini mencuri perhatian industri berkat pendapatan yang menembus angka US$600.000.
Lantas, pertanyaan utama yang muncul adalah, bisakah Farcaster mempertahankan operasi dan keterlibatan penggunanya? Pasalnya, tantangan serupa telah menjadi penyebab dari runtuhnya Friend.Tech.
- Baca Juga: Apa itu Farcaster? Mengenal Media Sosial Terdesentralisasi Anyar yang Berjalan di Layer-2 Ethereum
Pendapatan Harian Farcaster Merosot 76%
Perjalanan Farcaster bermula dari lonjakan keterlibatan pengguna yang ringan pada awal Desember 2023, yang terlihat dari meningkatnya pembayaran untuk penyimpanan di platform. Minat awal ini kemudian meledak menjadi lonjakan tajam dalam hal arus masuk pengguna baru, postingan, dan interaksi harian yang masif pada akhir Januari. Ledakan ini berujung pada tercapainya rekor tertinggi pada awal Februari.
Spesifiknya, pendapatan harian platform ini berhasil menyentuh puncak US$49.725 pada 2 Februari, namun kemudian terjun tajam sebesar 76% menjadi US$11.730 pada 11 Februari. Yang menarik, lintasan ini mengingatkan kita pada masa-masa awal Friend.Tech, yang juga sempat mengalami fluktuasi tingkat minat serta lonjakan pendapatan, sebelum akhirnya meredup dan seolah menghilang dari peradaban.
Adapun faktor pendongkrak bagi lonjakan popularitas Farcaster belakangan ini adalah peluncuran Frames, sebuah in-app tool baru. Frames sendiri memungkinkan pengguna untuk memberikan non-fungible token (NFT) sebagai reward atas aksi follow dan repost. Alhasil, hal ini dapat meningkatkan keterlibatan pengguna. Terlebih, hadirnya fitur baru ini, ditambah dengan peluang airdrop, telah menarik minat para penggemar kripto yang antusias untuk memanfaatkan insentif unik ini.
Akankah Bernasib Sama dengan Friend.Tech?
Namun, terlepas dari serangkaian perkembangan yang menjanjikan, masih mengintai kekhawatiran tentang kelangsungan hidup Farcaster dalam jangka panjang. Analis on-chain Hitesh Malviya menyuarakan sentimen ini dalam sebuah pernyataan, berbunyi:
“Saya hanya berharap Farcaster tidak menjelma menjadi Friend.Tech 2.0.”
Namun, co-founder Ethereum, Vitalik Buterin, memberikan secercah harapan untuk proyek ini. Terkenal dengan analisisnya yang tajam mengenai industri kripto dan blockchain, dukungan Vitalik Buterin untuk Farcaster sangat berpengaruh. Pada awal Februari, ia mengutarakan optimismenya tentang potensi Farcaster untuk melampaui sifat temporer dari kebanyakan proyek kripto.
Tentunya, keyakinan Buterin bukan tanpa alasan. Keyakinannya ini berakar pada arsitektur terdesentralisasi Farcaster, yang memudahkan transisi identitas sosial antar berbagai aplikasi, mirip dengan fungsi interoperabilitas klien email. Dia percaya bahwa fleksibilitas ini, dipadukan dengan kebebasan berinovasi bagi para pengembang, menjadikan Farcaster sebagai platform yang andal dan mampu bertahan menghadapi ujian waktu.
Bagaimana pendapat Anda tentang memuncaknya popularitas Farcaster ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.