Trusted

Pendapatan Metaverse Meta Platforms Tembus US$1 Miliar; Kerugian Bengkak Jadi US$4,64 Miliar

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pada kuartal 4 tahun 2023, Meta Platforms berhasil mengerek angka pendapatan metaverse ke level US$1,07 miliar.
  • Namun, segmen bisnis ini masih harus menanggung rugi operasi sebesar US$4,64 miliar dalam periode tersebut.
  • Meski masih belum bisa mencicipi keuntungan dari segmen bisnis ini, Mark Zuckerberg mengaku AI dan metaverse masih akan menjadi bagian dari visi jangka panjang perusahaan.
  • promo

Bisnis metaverse Meta Platforms mulai memperlihatkan geliatnya. Meskipun masih belum mampu mencatatkan untung, setidaknya pendapatan untuk segmen bisnis ini masih sanggup tumbuh positif. Pada kuartal 4 kemarin, entitas yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg itu berhasil mengerek angka pendapatan dari bisnis anyarnya hingga US$1,07 miliar. Jumlah tersebut naik 47,31% dari kuartal sebelumnya yang sebesar US$727 juta.

Capaian itu membuat total pendapatan yang dihasilkan Reality Labs, divisi yang bertanggung jawab terhadap pengembangan metaverse di Meta Platforms, bertengger di angka US$1,89 miliar secara tahunan. Kendati demikian, raihan tersebut masih belum mampu melewati angka pendapatan Reality Labs di tahun 2022 yang mencapai US$2,15 miliar.

Di sisi lain, tingginya beban operasional membuat bisnis virtual Meta Platforms belum mencetak laba operasi. Secara kuartalan, Reality Labs masih harus menanggung rugi operasi sebesar US$4,64 miliar atau lebih tinggi 8,57% dari kuartal sebelumnya.

Kinerja keuangan Meta Platforms | Sumber: Laporan Keuangan Meta Platforms

Namun, jika dilihat secara tahunan, nilai kerugian operasional Meta dari sektor metaverse membengkak signifikan, dari US$13,71 miliar di tahun 2022 menjadi US$16,12 miliar. Hal itu akhirnya memengaruhi total pendapatan operasi Meta Platforms secara keseluruhan.

Sepanjang tahun 2023, Meta Platforms hanya sanggup mencetak laba operasi sebesar US$46,75 miliar. Padahal, laba operasi dari unit bisnis yang menjalankan media sosial, Family of Apps mampu menghasilkan US$62,87 miliar.

“Reality Labs masih akan terus mengalami peningkatan rugi operasi di bebetapa tahun kedepan, seiring dengan pengembangan perusahaan untuk mendorong augmented reality (AR), virtual reality (VR) dan juga investasi lainnya untuk memperbesar ekosistem,” jelas Chief Financial Officer (CFO) Meta, Susan Li.

Tetap Genjot Metaverse

Meskipun masih belum juga berhasil mencicip untung, Mark Zuckerberg (Zuck) mengaku akan tetap melanjutkan mimpinya. Dalam paparannya, dia mengatakan metaverse dan artificial intelligence (AI) merupakan visi jangka panjang perusahaan yang terus diupayakan untuk terwujud.

Menurut Zuck, untuk pertama kalinya Reality Labs berhasil menembus pendapatan US$1 miliar di kuartal 4. Hal itu didorong oleh penjualan headset Quest yang kuat pada momentum musim liburan kemarin.

“Quest 3 dan Quest 2 memiliki kinerja yang baik, dan aplikasi Quest merupakan aplikasi yang paling banyak diunduh di App Store pada saat Natal,” jelasnya.

Membincang platform metaverse besutannya, yaitu Horizon World, Zuck mengatakan saat ini, platform tersebut masuk dalam 10 aplikasi yang paling banyak digunakan di Quest.

Zuck percaya diri bahwa ke depan pertumbuhannya akan semakin menarik. Pasalnya, secara paralel, perusahaan juga tengah serius menggarap Horizon World versi mobile yang bisa digunakan di ponsel dan VR.

Di tengah kinerjanya yang mentereng, Zuck maupun direksi lainnya sama sekali belum membahas rencana pengembangan blockchain maupun proyek kripto lainnya.

Padahal, pekan lalu, salah satu anggota kongres AS, Maxine Waters, mulai mempertanyakan sikap Meta Platforms terhadap kripto. Waters khawatir Meta masih mengembangkan proyek aset digital secara diam-diam, karena pengajuan patennya di Kantor Paten dan Merek Dagang AS (USPTO) terkait aset kripto masih belum ditarik atau diubah.

Pendapatan Meta Platforms secara Konsolidasi Tembus Rp2.109 Triliun

Terlepas dari hal itu, kinerja Meta Platforms secara keseluruhan masih cukup menarik. Pendapatan perusahaan secara konsolidasi mencapai US$134,9 miliar di 2023 atau sekitar Rp2.109 triliun. Jumlah itu meningkat 15,68% dari tahun 2022 yang sebesar US$116,6 miliar.

Hal itu berdampak manis terhadap raupan laba Meta yang pada akhir tahun lalu mencapai US$39,09 miliar, lebih tinggi dari tahun 2022 yang sebesar US$23,2 miliar.

Langkah efisiensi Meta juga terbukti berhasil, perusahaan berhasil merampingkan jumlah pegawainya dan membuat penurunan 22% dari total pegawai tahunan. Tercatat pada 31 Desember, jumlah karyawan Meta sebanyak 67.317 pegawai.

“Ini adalah kuartal yang baik dan menjadi tahun yang penting bagi komunitas dan perusahaan. Diperkirakan ada lebih dari 3,1 miliar orang yang menggunakan setidaknya satu aplikasi Meta setiap hari,” pungkas Zuck.

Bagaimana pendapat Anda tentang raihan pendapatan Meta Platforms dari segmen bisnis metaverse? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori