Trusted

Pengguna Binance di Negeri Kanguru Alami Kendala Deposit dan Penarikan Dolar Australia

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Westpac, salah satu dari 4 bank terbesar di Australia, dilaporkan melarang aktivitas pembayaran yang terkait dengan Binance.
  • Tindakan ini mengakibatkan pengguna Binance di Australia tidak dapat melakukan penarikan dan deposit.
  • Meski begitu, pihak Binance memberi tahu bahwa para pengguna mereka masih dapat membeli dan menjual kripto menggunakan kartu kredit atau debit, serta P2P Marketplace.
  • promo

Westpac, salah satu dari 4 bank terbesar di Australia, dilaporkan melarang aktivitas pembayaran yang terkait dengan Binance. Hal ini membuat pelanggan di Negeri Kanguru tidak dapat menyetor atau menarik dana dari crypto exchange terbesar di dunia itu.

Sydney Morning Herald pada Kamis (18/5) melaporkan Binance Australia memberi tahu para pelanggannya bahwa mereka tidak lagi dapat menyetor dana ke crypto exchange itu melalui infrastruktur pembayaran real-time PayID. Ini adalah metode pembayaran instan yang populer di Australia.

“Deposit dolar Australia (AUD) melalui transfer bank tidak lagi tersedia untuk pengguna Binance di Australia karena keputusan yang dibuat oleh penyedia layanan pembayaran pihak ketiga kami. Penangguhan layanan ini berlaku segera,” jelas juru bicara Binance.

Pihak Binance menambahkan bahwa penarikan (withdrawal) melalui transfer bank juga akan terpengaruh dan mereka akan memberi tahu pengguna kapan hal ini akan dikonfirmasi.

“Kami bekerja keras untuk menemukan penyedia alternatif untuk terus menawarkan deposit dan penarikan dolar Australia kepada pengguna kami,” jelas pihak Binance.

Terkait hal ini, pihak Binance memberi tahu bahwa para pengguna mereka masih dapat membeli dan menjual kripto menggunakan kartu kredit atau debit, serta Binance peer-to-peer (P2P) Marketplace terus beroperasi seperti biasa.

Tanggapan Pihak yang Terkait Metode Pembayaran di Australia

Kripto Crypto Australia

Saat ditanya Sydney Morning Herald, juru bicara Australian Payments Plus, yang mengawasi pengoperasian PayID, mengonfirmasi bahwa pihaknya tidak terlibat dalam keputusan Binance.

“Ini masalah organisasi itu [Binance] dan penyedia layanan pembayaran pihak ketiga,” kata juru bicara Australian Payments Plus.

Sementara itu, seorang juru bicara penyedia pembayaran Binance Australia, Cuscal, pada hari ini mengatakan bahwa mereka berkomitmen untuk membasmi penipuan di Negeri Kanguru, dengan fokus khusus pada aktivitas kripto.

“Cuscal memiliki persyaratan due diligence (uji tuntas), orientasi, serta kepatuhan yang ketat untuk klien kami. Jik persyaratan ini tidak terpenuhi, Cuscal tidak akan mendukung klien tersebut atau mengizinkan klien itu untuk bergabung maupun memfasilitasi pembayaran yang terkait dengan pelanggan atau merchant mereka,” kata pihak Cuscal.

Penyedia pembayaran ini mengaku telah dan akan terus memberhentikan setiap klien yang tidak memenuhi persyaratan mereka.

Bank Besar Australia Cegah Pelanggan Transaksi dengan Crypto Exchange

Demikian pula, Westpac, yang merupakan salah satu bank besar di Australia, juga mengumumkan pada hari ini bahwa mereka akan mencegah pelanggannya bertransaksi dengan sejumlah crypto exchange, termasuk Binance. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari serangkaian metode pencegahan praktik penipuan baru.

Bank besar lainnya diperkirakan juga akan mempertimbangkan tindakan serupa, kata sumber yang akrab dengan industri kripto di Australia kepada Sydney Morning Herald.

Scott Collary, Chief Operating Officer (COO) Westpac, mengatakan bahwa crypto exchange memiliki peran yang sah dalam ekosistem keuangan. Namun, sejak munculnya cryptocurrency, pihak Westpac mengaku melihat bahwa penipuan semakin banyak menggunakan crypto exchange luar negeri.

“Seringkali, pelanggan baru kami mengetahui bahwa mereka telah ditipu setelah uangnya hilang. Hal ini membuat pemulihan atas insiden itu menjadi sangat sulit,” jelas COO Westpac tersebut.

Sydney Morning Herald mencatat bahwa crypto exchange yang menghentikan layanan penarikan mereka sering dipandang sebagai pertanda suram oleh pengguna dan dapat menjadi pendahulu untuk masalah yang lebih serius.

Sejumlah pelanggan Binance Australia dilaporkan mengungkapkan keprihatinan mereka di Twitter tentang keputusan yang tiba-tiba itu.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori