Lihat lebih banyak

Lisensi Dicabut, Binance Tutup Bisnis Perdagangan Derivatif di Australia

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • ASIC tengah menyelidiki operasional Binance dan membatalkan lisensi layanan keuangan (AFS) Binance untuk memudahkan prosesnya.
  • Imbasnya, Binance akan segera menutup bisnis perdagangan derivatifnya di Australia.
  • Sebelumnya, Binance sendiri sudah mengantongi dua jenis lisensi di Australia, yaitu AUSTRAC dan AFS.
  • promo

Tahun ini sepertinya akan menjadi tahun yang berat bagi Binance. Selain harus menghadapi kondisi pasar yang masih belum stabil, crypto exchange dengan volume perdagangan terbesar di dunia itu juga tengah menghadapi gugatan dan penyelidikan dari banyak regulator keuangan global. Salah satunya adalah Australia.

Melalui Australian Securities & Investments Commission (ASIC), pemerintah Australia tengah melakukan penyelidikan terhadap operasional Binance. Demi memudahkan investigasinya, ASIC bahkan sampai harus membatalkan lisensi layanan keuangan (AFS) perusahaan.

Imbasnya, Binance akan segera menutup bisnis perdagangan derivatifnya di Australia. Perusahaan sendiri sudah melepaskan lisensi layanan keuangan yang diperolehnya pada Kamis kemarin (6/4).

Awalnya, Binance sudah memiliki 2 lisensi yang didapatkan dari 2 regulator Australia. Pertama adalah lisensi sebagai digital currency exchange (DCE) yang diberikan oleh Australian Transaction Reports and Analysis Center (AUSTRAC). Perizinan ini memungkinkan Binance melalui InvesbyBit Pty Ltd atau yang dikenal dengan Binance Australia menyediakan layanan pertukaran mata uang digital.

Lalu, lisensi berikutnya adalah perizinan Australian Financial Services (AFS) dari ASIC. Adanya izin tersebut memungkinkan Binance Australia Derivatives untuk menerbitkan derivatif over-the-counter (OTC). Izin inilah yang kemudian dipermasalahkan oleh pihak Australia.

Langkah tegas itu dilakukan setelah Komisi Sekuritas dan Investasi Australia melakukan peninjauan yang ditargetkan pada Februari lalu. Dari situ, terungkap bahwa Binance sempat salah melakukan klasifikasi atas beberapa investor retail sebagai grosir.

Ketua ASIC, Joe Longo, mengungkapkan bahwa pembatalan lisensi layanan keuangan merupakan bentuk tanggapan atas permintaan perusahaan dan semua posisi akan ditutup pada 21 April.

“Sangat penting bagi pemegang lisensi AFS untuk mengklasifikasikan klien retail dan grosir sesuai dengan hukum. Klien retail yang memperdagangkan derivatif kripto diberikanhak penting dan perlindungan konsumen berdasarkan Undang-Undang Layanan Keuangan, termasuk akses ke penyelesaian sengketa eksternal melalui Australia Financial Complaints Authority,” jelasnya.

Penutupan Binance Australia Tak Akan Berdampak terhadap Perdagangan Spot

Kripto Crypto Australia

Longo menambahkan sampai saat ini, ASIC masih menentukan tinjauan, termasuk fokus pada sejauh mana hal tersebut berdampak terhadap kerugian konsumen. Selain itu, hal tersebut juga disebut tidak akan berdampak pada warga Australia yang menggunakan produk spot exchange.

ASIC sendiri mengaku terus memberikan peringatan pada investor baru kripto bahwa aset tersebut berisiko dan kompleks. Ditambah turunan dari kripto berpotensi menimbulkan risiko tambahan bagi konsumen dengan cara leverage dan setiap pengguna kripto harus siap untuk kehilangan dana apapun yang diinvestasikan.

“ASIC mendukung kerangka aturan untuk kripto dengan fokus pada perlindungan konsumen dan integritas pasar,”tambah Longo.

Terlepas dari bisnis Binance di Australia, ASIC juga menyinggung perihal tuntutan yang dilakukan oleh Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) Amerika Serikat (AS) terhadap CEO Binance, Changpeng Zhao (CZ). BeInCrypto sempat melaporkan bahwa CFTC melayangkan tuntutan kepada Binance dan CZ, karena dinilai melanggar aturan perdagangan komoditas (CEA) dan aturan CFTC.

Gugatan dari Banyak Negara

Selaku orang paling berpengaruh di Binance, CZ mengungkapkan bahwa tindakan CFTC sama sekali di luar dugaan dan mengecewakan. Padahal, pihaknya telah bekerja sama dengan regulator selama lebih dari 2 tahun.

Dia juga menyebut bahwa perusahaan telah mengembangkan teknologi terbaik di kelasnya untuk memastikan kepatuhan.

“Kami memblokir pengguna AS berdasarkan kewarganegaraan KYC, internet protocol (IP), operator seluler, perangkat sidik jari, setoran dan penarikan bank, serta blockchain, nomor kartu kredit dan lain sebagainya,” jelas CZ.

Selain itu, beberapa regulator dari beberapa negara lain; mulai dari Financial Conduct Authority (FCA) Inggris, kemudian Badan Layanan Keuangan (FSA) Jepang, Otoritas Moneter Singapura (MAS), Bank Sentral Belanda, Komisi Sekuritas Ontario, Komisi Bursa Efek Thailand dan Italia Commisione Nazionale per le Societa e la Borsa (CONSOB), ikut menyoroti Binance.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori