Adopsi dompet seluler mata uang kripto mencapai rekor tertinggi dengan 36 juta pengguna aktif pada kuartal keempat (Q4) tahun 2024.
Sementara itu, stablecoin mencatat lonjakan pasokan yang signifikan, dengan kedua tren ini menandakan transformasi yang lebih luas dalam cara individu berinteraksi dengan aset kripto.
Laporan Coinbase tentang Peran Dompet Mobile dalam Keterlibatan Aset Kripto
Menurut laporan pasar Q1 2025 dari Coinbase, yang dirilis pada 29 Januari, dompet seluler sangat penting dalam mendorong interaksi yang lebih besar dengan aset digital. Tren ini menyoroti pergeseran dari kepemilikan kripto pasif ke keterlibatan aktif dalam aplikasi berbasis blockchain dan protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi).
“Dompet seluler dapat memainkan peran penting dalam mengubah pemilik kripto pasif menjadi pengguna kripto aktif,” ujar kutipan dalam laporan tersebut, mengutip Daren Matsuoka, ilmuwan data di a16z Crypto.
Sebelumnya, banyak holder mata uang kripto membatasi aktivitas mereka hanya untuk menyimpan aset mereka. Namun, data terbaru menunjukkan bahwa lebih banyak pengguna secara aktif berpartisipasi dalam DeFi, non-fungible tokens (NFT), dan layanan berbasis blockchain lainnya.
Seiring lebih banyak pengguna beralih dari hanya menyimpan ke terlibat aktif dengan aset digital, pasar kripto kemungkinan akan melihat peningkatan inovasi dan adopsi mainstream. Dengan investor institusional yang memantau tren pasar dan pengguna ritel yang merangkul decentralized application (dApps), masa depan dompet seluler nampaknya akan terus berkembang dan berpengaruh dalam ekonomi digital.
Sementara itu, laporan paralel dari Triple-A menunjukkan ada sekitar 560 juta total holder kripto di seluruh dunia. Secara keseluruhan, lonjakan ini mencerminkan penerimaan mainstream yang lebih luas dan kepercayaan dalam ekonomi kripto.
“Pada tahun 2024, kami memperkirakan kepemilikan mata uang kripto global rata-rata sebesar 6,8%, dengan lebih dari 560 juta pemilik kripto di seluruh dunia,” terang laporan tersebut.
Meskipun peningkatan adopsi dompet seluler menggembirakan, ancaman keamanan tetap menjadi tantangan yang terus-menerus. Penipuan terbaru yang melibatkan dompet XRP palsu yang dikaitkan dengan Departemen Keuangan AS telah menyebar di media sosial.
Seperti yang dilaporkan BeInCrypto, penipuan ini menyesatkan pengguna yang tidak curiga untuk mentransfer dana mereka ke akun palsu. Penipuan ini mencerminkan perlunya langkah-langkah keamanan yang lebih baik dan kewaspadaan pengguna di pasar kripto yang bergerak cepat.
Terlepas dari risiko keamanan, peningkatan keterlibatan dengan dompet seluler dan teknologi blockchain mewakili langkah signifikan menuju masa depan keuangan yang lebih terintegrasi dan dapat diakses bagi pengguna mata uang kripto di seluruh dunia.
Pasokan Stablecoin Naik Lebih dari 18% di Q4
Dalam nada yang sama, laporan Coinbase menyoroti pertumbuhan stablecoin pada tahun 2024, dengan pasokan meningkat sebesar 18%. Menurut laporan tersebut, hampir melampaui angka US$200 miliar sebelum akhir tahun. Peningkatan pasokan stablecoin dapat menandakan tekanan pembelian kripto yang akan datang dan meningkatnya minat investor, karena stablecoin berfungsi sebagai jalur utama dari fiat ke pasar kripto.
Selain itu, volume perdagangan stablecoin mengalami lonjakan signifikan, meningkat lebih dari tiga kali lipat menjadi US$30 triliun selama tahun 2024. Pada bulan Desember saja, volume perdagangan melebihi US$5 triliun, bertepatan dengan reli bersejarah Bitcoin ke US$100.000.
Selain itu, arus masuk stablecoin ke exchange kripto mencapai rekor bulanan tertinggi sebesar US$9,7 miliar pada 21 November. Ini terjadi hanya dua minggu sebelum Bitcoin menembus angka US$100.000 untuk pertama kalinya dalam sejarah kripto.
Namun, meskipun stablecoin siap untuk adopsi yang lebih luas, regulasi kripto yang lebih jelas akan sangat penting dalam mempromosikan inklusi keuangan. Laporan tersebut menekankan bahwa kerangka kerja untuk menggunakan stablecoin dalam pengiriman uang, pasar modal digital, dan layanan keuangan bagi yang tidak memiliki akses bank atau kurang terlayani kini telah tersedia.
“Panggung kini telah disiapkan untuk adopsi stablecoin yang lebih luas dalam pengiriman uang, pasar modal digital, dan layanan keuangan bagi yang tidak memiliki akses bank atau kurang terlayani,” papar laporan tersebut.
Ini sejalan dengan pernyataan terbaru dari Chief Business Officer Circle. Dalam pernyataan yang dibagikan kepada BeInCrypto, Kash Razzaghi menyoroti bagaimana stablecoin mengubah ekonomi dengan inflasi tinggi, menyediakan alternatif untuk mata uang lokal yang tidak stabil.
“Ini bisa sangat membantu bagi bisnis di wilayah yang kesulitan dengan biaya pembayaran lintas batas yang tinggi dan mata uang lokal yang tidak stabil, sambil memungkinkan pekerja dibayar dengan cepat dan terjangkau dalam US dollar,” ucap Razzaghi kepada BeInCrypto.
Sementara itu, CEO Binance dan Hashed, Richard Teng dan Simon Kim, masing-masing memprediksi bahwa stablecoin akan menjadi tren utama pada tahun 2025.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.