Platform pembayaran teratas dan exchange aset kripto terbesar di Korea Selatan akan bergabung, dengan persetujuan direksi diharapkan terjadi pada hari Rabu, dan pengumuman publik direncanakan untuk hari berikutnya.
Kesepakatan ini akan menggabungkan Naver Financial dan Dunamu, operator Upbit, untuk membentuk pemain kuat yang menghubungkan keuangan tradisional dan aset digital di salah satu ekonomi terbesar di Asia.
SponsoredTimeline dan Struktur Merger
Dewan dari kedua perusahaan berencana bertemu pada 26 November untuk menyetujui merger ini. Setelah itu, pengumuman bersama diharapkan pada 27 November. Menurut laporan media lokal, eksekutif puncak akan menghadiri konferensi pers di kampus Naver.
Transaksi ini akan melibatkan pertukaran saham lengkap, menjadikan Dunamu sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Naver Financial. Estimasi saat ini menilai Naver Financial sekitar KRW 5 triliun dan Dunamu sekitar KRW 15 triliun. Perbedaan ini menunjukkan rasio pertukaran saham 1:3.
Pemegang saham Dunamu akan menukar saham mereka dengan saham di Naver Financial, dan pemegang utamanya kemungkinan akan mengambil hampir 30% dari perusahaan gabungan. Sementara itu, kepemilikan Naver akan menurun dari 69% menjadi 17%, namun kontrol operasional diperkirakan tetap dengan Naver, salah satu raksasa teknologi di Korea Selatan.
Untuk mematuhi hukum perdagangan adil negara, Dunamu mungkin akan menyerahkan lebih dari setengah hak suaranya kepada Naver. Langkah ini dimaksudkan untuk menangani kekhawatiran konsentrasi pasar sambil mempertahankan keunggulan strategis dari kesepakatan ini.
SponsoredPandangan Strategis untuk Entitas Gabungan
Merger ini menyatukan dua pemimpin yang saling melengkapi dalam sektor keuangan Korea Selatan. Naver Financial menjalankan platform pembayaran paling populer di negara ini dengan hubungan erat dengan layanan e-commerce, pencarian, dan komunikasi Naver. Dunamu mendominasi perdagangan aset kripto melalui Upbit, memproses miliaran volume perdagangan harian dan melayani jutaan pengguna.
Perusahaan gabungan ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem keuangan yang komprehensif yang menghapus batas antara pembayaran tradisional dan aset digital. Para pemimpin mereka diharapkan menekankan rencana untuk bersaing dengan raksasa teknologi global. Strategi ini menyoroti perlunya perusahaan fintech Korea untuk berkembang dan tetap kompetitif di luar pasar domestik mereka.
Basis pengguna besar Naver dan platform teknologi yang kuat dapat mempercepat adopsi kripto di kalangan konsumen utama. Sebagai balasannya, pengalaman blockchain dan pengetahuan regulasi Dunamu dapat meningkatkan keunggulan Naver Financial dalam teknologi keuangan baru.
Tinjauan Regulasi dan Dampak Masa Depan
Merger yang diusulkan ini sedang diperiksa oleh regulator. Layanan Pengawasan Keuangan Korea Selatan dan Komisi Perdagangan Adil harus meninjau kesepakatan ini. FSS akan mengevaluasi risiko finansial, terutama dampak dari menggabungkan platform pembayaran berlisensi dengan sebuah exchange aset virtual. Regulator telah lama memisahkan sektor-sektor ini untuk mencegah risiko sistemik.
Otoritas persaingan menghadapi keputusan yang kompleks. Sementara eksekutif mengklaim bahwa merger diperlukan untuk bersaing secara global, Komisi Perdagangan Adil harus menentukan apakah ini secara tidak adil memusatkan kontrol atas jaringan pembayaran Korea Selatan dan exchange aset kripto terbesarnya. Tinjauan akan berfokus pada kemungkinan efek pada persaingan pasar dan pilihan konsumen.
Persetujuan akan memakan waktu berbulan-bulan. Kedua perusahaan harus menunjukkan bahwa manfaat dari merger ini melebihi risiko terhadap stabilitas finansial atau persaingan yang adil. Keputusan ini dapat membentuk preseden mengenai bagaimana keuangan tradisional dan aset digital dapat bergabung di Korea Selatan dan di seluruh Asia di masa mendatang.