Sepanjang 2022, berdasarkan data DappRadar, penjualan non-fungible token (NFT) secara keseluruhan sudah mencapai US$11,8 miliar. Jumlah tersebut sudah mencapai hampir setengah dari total penjualan NFT di 2021 lalu yang mencapai US$25 miliar.
Melansir Reuters, penjualan di pasar NFT terbesar, OpenSea pada awal tahun ini saja sudah mencapai US$5 miliar dan di bulan berikutnya mulai susut ke level US$2,5 miliar. Popularitas aset digital berupa NFT memang sudah tidak dapat diperdebatkan lagi.
Rekor penjualan NFT terbesar masih di pegang oleh aktivitas penjualan di Balai Lelang Christie yang berani membayar US$69,3 juta untuk koleksi The First 5000 Day. Sehingga, tak aneh jika sampai saat ini NFT masih terus menjadi buruan bagi sebagian orang untuk dijadikan koleksi atau aset digital masa depan.
Data dari CyptoSlam menyebutkan bahwa, per Februari, sekitar 635 ribu orang membeli NFT dengan harga rata-rata US$427. Namun jika dibandingkan dengan penjualan Januari yang mencapai 948 ribu, dengan harga rata-rata di kisaran US$659. Angkanya terlihat cukup landai.
Berkembangnya realitas digital sepeti metaverse juga ikut mendorong penggunaan NFT semakin masif.
Sebut saja seperti J.P. Morgan dan HSBC yang sudah memiliki tanah virtual. Setiap pengguna yang ingin tampil menarik, bisa membeli atribut dengan menggunakan NFT.
Invasi Rusia ke Ukraina Berpotensi Menekan NFT
Direktur Keuangan dan Analitik DappRadar, Modesta Masoit, menjelaskan, pasar saat ini sedang dalam tahap konsolidasi setelah tumbuh kencang beberapa saat lalu. Namun, terjadinya invasi Rusia ke Ukraina membuat investor banyak menahan diri.
“Investor mulai bersikap hati-hati setelah invasi Rusia ke Ukraina pada akhir Februari kemarin itu mungkin yang menekan penjualan,” jelasnya.
Memang aset digital seperti NFT memiliki pergerakan yang sangat fluktuatif dibanding dengan aset seni tradisional. Kepala Aset Digital Balai Lelang Bonhams Nima Sagharchi menambahkan, pasar NFT dapat bergerak bullish atau bearish dalam kurun waktu 1 minggu.
Seperti yang terjadi pada NFT Art Blocks yang rencananya akan dijual dengan harga rata-rata US$415 ribu pada September lalu. Akan tetapi, berdasarkan CryptoSlam, akhirnya hanya terjual di bawah harga US$4.200.
Sementara itu, untuk koleksi NFT Bored Ape Yacht Club, masih bertahan dengan harga penjualan rata-rata sekitar US$300 ribu. Beberapa pesohor dunia seperti Madonna dan juga Paris Hilton juga ikut mengoleksi NFT tersebut sebagai investasi.
Selama ini, NFT banyak dijadikan sebagai medium untuk menyimpan karya seni otentik secara digital.
Kapitalisasi Pasar NFT Masih di Pegang MANA
Melansir Coinmarketcap, sampai dengan hari ini (6/4) pukul 11:56 WIB, kapitalisasi pasar terbesar untuk NFT masih di genggam oleh Decentraland (MANA). Nilai kapitalisasi pasar pemilik properti virtual itu mencapai US$4,58 miliar dengan harga perdagangan di kisaran US$2,49.
Sementara di posisi kedua di huni oleh The Sandbox (SAND) dengan kapitalisasi pasar sebesar US$3,71 miliar. Pemilik gim Sandbox itu juga merupakan pemilik dari Sandbox LAND, real estat yang terdapat dalam metaverse The Sandbox.
Posisi ketiga untuk kapitalisasi pasar terbesar adalah ThetaNetwork (THETA) yang memiliki market cap sebesar US$3,61 miliar.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
