Saat pasar aset digital bergerak liar, banyak investor yang ternyata melakukan switching ke produk investasi baru yang memberikan paparan langsung terhadap kripto, ETF kripto. Data Coinglass mengungkap, pada 6 Agustus, volume perdagangan untuk ETF Bitcoin spot secara kumulatif mencapai US$5,70 miliar. Jumlah tersebut setara dengan Rp92,25 triliun.
Sementara untuk produk lainnya, ETF Ethereum spot juga mengalami arus dana yang sama, dengan mengukir volume perdagangan sebesar US$715,56 juta atau sekitar Rp11,58 triliun. Produk yang paling banyak diserap oleh pasar adalah IBIT yang dirlis oleh BlackRock dengan volume perdagangan mencapai US$2,94 miliar atau setengah dari volume perdagangan yang ada.
Posisi kedua dan ketiga dihuni oleh ETF Bitcoin spot milik Fidelity (FBTC) dan Grayscale (GBTC) dengan volume perdagangan masing-masing sebesar US$18,38 juta dan US$16,30 juta.
ETF Ethereum spot yang dirilis oleh Grayscale (ETHE) menjadi produk berbasis Ether yang menduduki peringkat tertinggi untuk volume perdagangan, mencapai US$261,72 juta yang disusul oleh BlackRock iShares Ethereum Trust ETF (ETHA) yang membukukan volume perdagangan harian sebesar US$207,45 juta.
Mencerminkan Kekhawatiran Investor
Analis ETF Bloomberg, Eric Balchunas, melalui utas X/Twitter, menyebut bahwa kondisi tersebut memperlihatkan bahwa pasar sebenarnya memiliki ketakutan yang cukup dalam terhadap pasar. Karena dalam kondisi pasar yang buruk, meningkatnya volume perdagangan ETF menjadi salah satu indikator atas kekhawatiran yang ada.
“Jika Anda mendukung Bitcoin, Anda sebenarnya tidak ingin melihat volume yang gila hari ini, karena volume ETF pada hari-hari buruk adalah ukuran ketakutan yang ada,” terangnya.
Terlepas dari hal itu, pergerakan Bitcoin pada hari ini (6/8) mulai memperlihatkan perubahan yang signifikan. Data CoinGecko mengungkap, harga BTC pada perdagangan hari ini sudah kembali berada di kisaran US$55.824 atau naik 10,9% dalam 24 jam terakhir.
Belum dapat dipastikan bagaimana pergerakan pasar ke depannya, tetapi yang jelas Chief Executive Officer (CEO) Bitget, Gracy Chen, dalam sebuah laporan mengatakan bahwa pasar sedang dalam mode panik, karena aset kripto arus utama telah jatuh secara tajam.
Ketegangan geopolitik yang meningkat dan juga ancaman resesi yang membayangi Amerika Serikat (AS) dituding menjadi biang keladi dari kondisi tersebut.
Bagaimana pendapat Anda tentang meningkatnya volume perdagangan ETF kripto di tengah melambatnya pasar kripto? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.