Peretasan kembali terjadi di dunia kripto. Kali ini, platform musik terdesentralisasi Audius yang menjadi korbannya.
Peristiwa peretasan terhadap Audius terjadi pada akhir pekan lalu. Melalui utas Twitter, Audius menjelaskan bahwa peretas masuk dengan cara membobol audited contract untuk kemudian secara leluasa melakukan transfer 18 juta token AUDIO ke dompet milik peretas.
Peretas juga mengubah jumlah staking dan pendelegasian kontrak di Ethereum. Untungnya, pendelegasian kontrak tidak berhasil mencapai kuorum, karena tidak ada suara yang diberikan pada proposal yang peretas ajukan.
Dalam rencana jahatnya, peretas mendelegasikan 10 T token AUDIO ke kontrak staking. Meski begitu, peretas berhasil mencuri 18 juta token AUDIO dengan mengajukan governance proposal #85. Token senilai US$6,1 juta akhirnya berhasil di gondol dengan cara memodifikasi sistem pemungutan suara secara tidak sah.
Peretas diketahui beberapa kali mengajukan governance proposal bodong, yakni governance proposal #82 dan #83, yang gagal karena alasan TargetContractAddressChanged. Kemudian, peretas juga mengajukan governance proposal #84 untuk mentransfer keseluruhan token komunitas ke dompet kripto miliknya, namun gagal karena tidak mencapai kuorum.
Token AUDIO Langsung ‘Dibuang’ di Harga Murah
Mengutip utas Twitter perusahaan keamanan blockchain Peckshield Inc, dijelaskan bahwa peretas ‘membuang’ token hasil curiannya tersebut. Dari aksinya itu, pelaku peretasan Audius ini menghasilkan dana sebesar US$1,08 juta yang masih terparkir di dompet kripto miliknya.
Pihak Audius sendiri mengakui bahwa platform berhasil melakukan langkah perbaikan dengan cara memblokir tindakan yang bisa dilakukan lebih jauh oleh para pelaku peretasan. Mereka melakukan pemutakhiran proxy setiap kontrak ke BlockingContract minimal yang tidak mengandung bug yang sama.
“Hal itu dilakukan untuk mencegah pemanggilan berulang setelah menurunkan kontrol proxyAdmin ke alamat yang telah ditentukan sebelumnya yang dimiliki oleh tim,” jelasnya.
Sementara itu, platform keamanan blockchain lainnya, yaitu Certik, menuturkan dalam utas Twitter bahwa peretas berhasil mendapatkan penjualan token curian senilai 705 ETH. Setelah itu, peretas berupaya mengaburkan jejak dengan mengirim 700 ETH ke Tornado Cash.
Belum lama ini, YugaLabs, pencipta NFT Bored Ape Yacht Club (BAYC), sudah memberikan peringatan terkait peretasan. Pada akun Twitter resminya, Yuga Labs mengklaim tim keamanan perusahaan sudah melihat adanya ancaman persisten dari grup tertentu yang membidik komunitas NFT.
Peretasan Membuat Harga AUDIO Amblas
Aksi peretas yang ‘membuang’ token curian di bawah harga pasar lewat Uniswap ternyata membuat penurunan harga token AUDIO. Kondisi yang disebut sebagai slippage itu terjadi lantaran adanya disparitas harga token yang diharapkan dan harga saat order dieksekusi.
Mengacu pada laman Coinmarketcap, token AUDIO pada hari ini sudah amblas 4,32% ke level US$0,3285.
Beberapa investor memberikan respon yang berbeda atas terjadinya hal tersebut. Ada yang menyebutkan untuk melakukan pembelian kembali guna menyelamatkan harga. Namun, ada pula yang memberikan ultimatum untuk segera melakukan pemulihan atau investor Audius akan keluar.
Sebagai catatan, Audius merupakan platform musik terdesentralisasi pertama di dunia. Kehadirannya digadang-gadang bisa menjadi versi blockchain dari platform SoundCloud. Dalam platform tersebut, setiap artis dapat memonetisasi karyanya dan mendapatkan 90% atas pendapatan. Sementara itu, 10% yang tersisa didistribusikan ke operator node Audius.
Baru-baru ini, Audius merilis layanan yang memungkinkan setiap pemegang governance token AUDIO bisa memberikan tip pada artis idolanya. Sebagai balasannya, sang artis bisa memberikan reaksi dengan emoji.
Trusted
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
