Data on-chain baru menunjukkan bahwa pemerintah AS meretas wallet untuk penyitaan Bitcoin senilai US$14 miliar. Meskipun mereka mendakwa penjahat besar, BTC tersebut telah diambil dari mereka lima tahun lalu.
Para penyelidik menemukan beberapa ketidaksesuaian dalam narasi resmi dari Departemen Keuangan. Jika ini benar, maka penegak hukum mungkin akan memulai penyitaan agresif untuk mengisi Cadangan Bitcoin.
SponsoredApakah AS Meretas Wallet Bitcoin?
Pagi ini, penyitaan Bitcoin senilai US$14 miliar oleh pemerintah AS menarik banyak perhatian di komunitas kripto. Namun, para penyelidik kripto telah memeriksa data on-chain dan menemukan beberapa potensi ketidaksesuaian dengan cerita resmi.
Hal ini membuat beberapa orang mengklaim bahwa AS sebenarnya meretas wallet tersebut, yang bisa mengubah cerita secara radikal.
Pertama-tama, meskipun jaringan kejahatan Kamboja adalah operasi penipuan, mereka juga menjalankan usaha kriminal dan sah lainnya.
Salah satunya adalah kolam penambangan Bitcoin, yang diretas pada tahun 2020. Selama lima tahun terakhir, aset-aset ini diam di wallet, dan sebuah laporan mengklaim bahwa mereka memiliki kunci pribadi yang rentan:
Dengan kata lain, penyelidik kripto ZachXBT membuat beberapa koneksi revolusioner antara insiden-insiden ini. Penyitaan hari ini mungkin tidak ada hubungannya dengan jaringan kejahatan Kamboja; sebaliknya, pemerintah AS mungkin telah meretas mereka dari peretas lain.
SponsoredMembangun Cadangan Secara Agresif
Jika ini benar, hal ini bisa memiliki implikasi besar bagi Cadangan Kripto Strategis AS. Pemerintah memegang miliaran dalam BTC, namun harus mengembalikan sebagian besar dari mereka kepada pemilik awalnya.
Namun, jika dana ini diretas dari penjahat lain yang didakwa, pemerintah AS mungkin akan menyimpannya.
Antara perilaku yang belum pernah terjadi sebelumnya ini dan ketidaksesuaian dalam cerita resmi, pemerintah AS mungkin menjadi lebih agresif di sini. Jika membeli Bitcoin untuk mengisi Cadangan menjadi terlalu mahal, AS bisa saja mengejar peretasan seperti ini.
Sampai hari ini, penegak hukum AS telah mengambil pendekatan metodis untuk semua penyitaan Bitcoin. Mereka mengambilnya, mengembalikannya kepada korban jika berlaku, dan menjualnya dalam lelang terbuka jika tidak.
Namun, jika AS memiliki arahan baru untuk memperoleh Bitcoin melalui metode seperti peretasan, hal ini bisa mengubah semua preseden tersebut.
Dengan kata lain, pemerintahan Trump mungkin mempolitisasi proses yang tampaknya netral ini. Ke depan, penegak hukum mungkin mengambil peran proaktif dalam mengisi kantong Paman Sam.