Trusted
Breaking News

Peretasan Kripto Terbesar, Rp237 Triliun Raib dari Bitcoin Mining Pool Cina

2 menit
Diperbarui oleh Adi Wiratno
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Arkham ungkap peretasan 2020 pada mining pool LuBian yang melibatkan 127.426 BTC.
  • Bitcoin yang dicuri sekarang bernilai US$14,5 miliar, menjadikannya peretasan aset kripto terbesar yang pernah ada.
  • LuBian tidak pernah mengungkapkan pelanggaran tersebut; dana tetap berada pada peretas hingga hari ini.
  • promo

Sebuah pencurian Bitcoin besar-besaran yang berlangsung sejak Desember 2020 baru saja terungkap. Temuan tersebut menjadikan insiden peretasan aset kripto terbesar dalam sejarah.

Menurut Arkham Intelligence, peretas mencuri 127.426 BTC dari LuBian, sebuah mining pool asal Cina. Pada saat itu, nilai Bitcoin curiannya bernilai sekitar US$3,5 miliar. Namun karena lonjakan harga BTC, aset tersebut kini bernilai US$14,5 miliar atau sekitar Rp237 triliun.

Eksploitasi LuBian Adalah Peretasan Aset Kripto Terbesar dalam Sejarah

LuBian mengoperasikan fasilitas penambangan di Cina dan Iran. Pada tahun 2020, mereka mengendalikan hampir 6% dari total hash rate Bitcoin.

Analisis on-chain Arkham menemukan bahwa lebih dari 90% BTC LuBian terkuras pada 28 Desember 2020. Menyusul sejumlah besar dana lainnya hilang dua hari kemudian dari alamat Bitcoin Omni Layer.

Baik LuBian maupun peretas tidak mengakui pelanggaran tersebut secara publik. Dana tersebut tetap tidak bergerak hingga acara konsolidasi pada Juli 2024.

Peneliti Arkham mengaitkan beberapa alamat yang digunakan dalam pencurian tersebut dan mengamati bahwa masing-masing menerima pesan OP_RETURN dari LuBian. Pool tersebut menghabiskan 1,4 BTC dalam 1.516 transaksi untuk meminta kembali dana curian.

Pola ini sangat menunjukkan bahwa peretasan itu nyata dan bukan rekayasa. Peretas belum memindahkan BTC rampasannya lagi.

Arkham menduga LuBian menggunakan algoritma pembuatan kunci yang cacat, yang mungkin telah mengekspos kunci privatnya terhadap serangan brute-force. LuBian masih memegang sekitar 11.886 BTC senilai US$1,35 miliar. 

Sementara itu, simpanan peretas tetap tidak tersentuh, menjadikannya holder BTC terbesar ke-13 di dunia.

Pengungkapan ini melampaui rekor sebelumnya—peretasan Bybit senilai US$1,5 miliar pada Februari 2025.

Pengungkapan Arkham menambah urgensi baru untuk meninjau keamanan kunci dan infrastruktur aset kripto, terutama di antara operasi penambangan lama.

Bagaimana pendapat Anda tentang pencurian Bitcoin terbesar yang terjadi di Cina ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Disponsori
Disponsori