Pasar crypto sedang bersiap untuk pekan yang mungkin menjadi paling volatil di sepanjang tahun 2024. Tiga peristiwa ekonomi makro AS dijadwalkan untuk pekan ini dan memiliki potensi untuk sangat memengaruhi portofolio investor.
Sementara, Bitcoin (BTC) tengah bertengger di bawah US$70.000. Terdapat Prospek kenaikan lebih lanjut karena kuartal keempat (Q4) secara historis membawa kabar baik bagi sang crypto pionir ini.
Pemilu AS: Donald Trump vs. Kamala Harris
Pasar AS mendekati puncak persaingan politik antara Donald Trump dan Kamala Harris dari Partai Republik dan Demokrat, masing-masing, pada Selasa, 5 November. Berdasarkan data di Polymarket, pemilu AS hanya tinggal beberapa jam lagi dan Trump sedikit memimpin.
Di sisi lain, Polymarket, yang merupakan rekan industri di pasar prediksi Kalshi, menunjukkan margin yang hampir serupa, di mana Trump unggul 52% melawan 48% untuk Harris. Kontras ini mencerminkan perbedaan basis pengguna di kedua platform tersebut. Walau begitu, para analis memperkirakan hari yang sangat volatil untuk Bitcoin.
Hasil pemilu AS dapat memiliki dampak signifikan terhadap kebijakan ekonomi, lingkungan regulasi, dan sentimen investor. Bergantung pada pemenangnya, kebijakan terkait cryptocurrency mungkin berubah, yang berpotensi memengaruhi harga Bitcoin, dengan dampaknya meluas ke token crypto lainnya.
“Saya memperkirakan minggu ini akan menjadi seperti kembang api, penuh volatilitas. Hari penting adalah Selasa, saat pemungutan suara pemilu AS rampung. Jika tidak ada pemenang yang jelas saat hari itu berlangsung, Bitcoin bisa jadi menghadapi ketakutan yang cukup besar,” ujar Mark Cullen, seorang analis di AlphaBTC.
Klaim Pengangguran Awal: Indikator Pasar Tenaga Kerja
Selain pemilu AS, pasar crypto juga akan memantau klaim pengangguran awal pada Kamis, 7 November. Data ekonomi ini membantu mengukur ketatnya atau lemahnya pasar tenaga kerja di AS. Meskipun pasar kerja mengalami pelemahan, tingkat pengangguran masih tetap rendah secara absolut.
Minggu lalu, warga AS yang mengajukan klaim baru untuk asuransi pengangguran mencapai 216.000 untuk minggu yang berakhir pada 25 Oktober. Artinya, ini turun dari 228.000 pada minggu sebelumnya. Namun, ada perkiraan konsensus sebesar 220.000.
Tingkat klaim pengangguran awal yang tinggi dalam laporan hari Kamis (7/11) menunjukkan meningkatnya kesulitan ekonomi dan pelemahan pasar tenaga kerja. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya pengeluaran konsumen dan investasi dalam aset tradisional seperti saham dan obligasi. Akibatnya, beberapa investor mungkin akan hijrah ke aset alternatif seperti cryptocurrency sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi.
Keputusan Suku Bunga FOMC dan Pidato Jerome Powell
Pada hari Kamis, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan merilis risalah dari pertemuan terakhirnya, diikuti dengan komentar dari Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell. The Fed bekerja di bawah mandat ganda: menjaga inflasi, yang diukur dengan Indeks Harga Konsumen (CPI), sebesar 2% per tahun, dan mempertahankan lapangan kerja penuh.
Menurut jadwal, pertemuan FOMC untuk bulan November akan berlangsung pada Rabu dan Kamis minggu ini, di mana para ekonom berspekulasi seputar peluang pemotongan suku bunga lagi. Pada pertemuan sebelumnya, The Fed memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin (0,5%) karena CPI AS turun ke 2,4%.
Pemotongan suku bunga lainnya mungkin terjadi karena inflasi mendekati target 2% dari The Fed. Sementara, tingkat pengangguran telah meningkat dari 3,7% menjadi 4,1% tahun ini, yang menunjukkan kemungkinan pelonggaran pasar tenaga kerja.
Baru-baru ini, Powell mengatakan risiko kerugian terhadap pekerjaan meningkat, yang memberi isyarat lebih banyak pemotongan suku bunga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi sebelum situasi memburuk. Selain itu, proyeksi FOMC pada bulan September menunjukkan bahwa suku bunga dana federal dapat turun lagi sebesar 50 basis poin sebelum akhir tahun 2024.
Dengan hanya tersisa pertemuan di bulan November dan Desember, besar kemungkinan dua pemotongan sebesar 25 basis poin akan segera terlaksana. Dalam konteks ini, CME Fed Watchtool menunjukkan probabilitas 99,9% dari pemotongan suku bunga sebesar 25 bps dalam rilis data ekonomi AS pada hari Kamis.
Di sisi lain, Spotonchain memperkirakan kenaikan lebih lanjut untuk Bitcoin setelah pemilu AS dan pertemuan FOMC, menetapkan target harga BTC sebesar US$100.000 di 2024. Spotonchain menyatakan bahwa kenaikan ini akan terjadi terlepas dari siapa yang memenangkan pemilu.
“Pasar sedang memasuki pekan paling volatil dengan pemilu AS dan pertemuan FOMC, tetapi reli ini mungkin akan bertahan. Secara historis, bull run sejati dimulai pasca-pemilu, dan kami percaya bahwa baik Trump maupun Harris yang menjadi presiden berikutnya, BTC akan melanjutkan perjalanannya ke atas, berpotensi mencapai 100.000 tahun ini,” ungkap Spotonchain.
Pada waktu publikasi, BTC diperdagangkan seharga US$68.698, menunjukkan kenaikan moderat sebesar 0,34% sejak sesi Senin (4/11) dibuka.
Bagaimana pendapat Anda tentang sederet peristiwa ekonomi AS yang berpotensi memengaruhi aksi pasar kripto pekan ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.