Demi membuka akses yang lebih luas terhadap blockchain dan aset kripto, Chainlink merilis protokol khusus yang mampu menjembatani blockchain ke dalam sistem keuangan tradisional (TradFi). Layanan yang disebut sebagai cross-chain interoperability protocol (CCIP) itu sudah diluncurkan pada mainnet Avalanche, Ethereum, Optimism, dan Polygon.
Dalam keterangan resmi Chainlink, dijelaskan bahwa protokol CCIP merupakan layanan interoperabilitas yang memungkinkan perusahaan untuk melakukan transfer data dan nilai di antara blockchain publik ataupun pribadi langsung dari sistem backend.
Inisiatif itu hadir setelah melihat lanskap Web3 saat ini yang sudah menjadi multi-chain. Terdapat ratusan blockchain, jaringan layer-2, sidechain, subnet, appchains, parachain, dan ekosistem lain yang digunakan untuk pengembang dan juga pengguna.
Sementara interoperabilitas dari masing-masing jaringan belum bisa terkoneksi dengan aman lantaran dalam menjalankan fungsinya melibatkan banyak teknologi dan hal tersebut disebut Chainlink menjadi celah terjadinya eksploitasi secara cross-chain.
Chief Product Officer (CPO) Chainlink, Kemal El Moujahid, mengatakan protokol CCIP dibangun sesuai dengan standar keamanan data untuk mendorong industri Web3.
“CCIP didukung oleh jaringan oracle terdesentralisasi Chainlink yang memungkinkan nilai transaksi on-chain mencapai lebih dari US$8 triliun. Protokol ini juga menyediakan transfer token secara sederhana untuk mempercepat mengirim token secara cross-chain menggunakan kontrak dari kumpulan token yang diaudit,” jelas Moujahid.
Bank Global Ikut Berkolaborasi
Solusi interoperabilitas yang ditawarkan Chainlink diklaim sudah banyak menarik perhatian banyak pihak, khususnya industri perbankan. Jaringan pembayaran global SWIFT, banyak lembaga keuangan, dan penyedia infrastruktur pasar keuangan bahkan disebut sudah melakukan eksplorasi protokol tersebut. Hal itu dilakukan dengan cara menjalankan transfer token di blockchain publik dan swasta melalui infrastruktur SWIFT.
Beberapa entitas yang dimaksud adalah ANZ, BNP Paribas, BNY Mellon, Citi, Clearstream, Euroclear, Lloyds Banking Group, SIX Digital Exchange (SDX), dan The Depository Trust and Clearing Corporation (DTCC).
Aksi tersebut merupakan buah dari uji coba yang dijalankan Chainlink dengan komunitas SWIFT pada Juni lalu. Perusahaan bermaksud melihat bagaimana institusi keuangan tradisional bisa menggunakan jaringan SWIFT untuk beroperasi secara mulus di jaringan blockchain.
Melalui sebuah utas Twitter, Chief Executive Officer (CEO) Chainlink, Sergey Nazarov, menjelaskan bahwa protokol cross-chain dibuat untuk menghubungkan lanskap blockchain publik yang terfragmentasi dan ekosistem bank yang berkembang menjadi satu melalui kontrak internet.
“Sama seperti standar utama di TCP/IP yang mengubah internet yang terpecah menjadi internet global tunggal yang saat ini kita gunakan,” jelas Nazarov.
Synthetix sudah Adopsi Layanan CCIP Chainlink
Dengan demikian, artinya lewat layanan tersebut, konektivitas antara sistem keuangan tradisional dan virtual akan menjadi lebih lancar.
Di samping lembaga keuangan tradisional, salah satu protokol DeFi, yaitu Synthetix, mengaku sudah menggunakan protokol CCIP milik Chainlink. Synthetix saat ini aktif di dalam mainnet CCIP dan sudah bisa berinteraksi secara cross-chain.
Synthetix bermaksud memberikan kemudahan pada pengguna dalam mentransfer token Synth dengan cara membakar sUSD pada blockchain awal dan mencetak uUSD yang setara di blockchain tujuan.
Pendiri Synthetix, Kain Warwick, mengatakan faktor keamanan merupakan salah satu hal penting saat berhubungan dengan aset on-chain. Dengan Synths Teleporter yang menggunakan protokol CCIP diharapkan bisa mendukung arus transaksi secara aman.
Menyikapi peluncuran layanan anyar tersebut, pasar meresponnya dengan positf. Native token Chainlink (LINK) langsung terkerek 5,9% pada perdagangan hari ini (18/7).
Bagaimana pendapat Anda tentang layanan cross-chain interoperability protocol baru dari Chainlink ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.