Solana terus memperlebar sayap bisnis kriptonya di berbagai lini. Kali ini, blockchain yang dinakhodai oleh Anatoly Yakovenko itu merilis ponsel pintar berbasis web3 Android bernama Saga.
Langkah tersebut bakal menjadi bagian dari sejarah panjang perusahaan dalam mengembangkan ekosistem web3 di dunia, karena ini merupakan kali pertama perusahaan berbasis blockchain merilis gadget yang mengadopsi teknologi kripto.
Adalah Solana Mobile, yang merupakan entitas usaha dari Solana Labs, memulai debut perdananya di industri seluler. Gadget istimewa tersebut rencananya bakal dibanderol seharga US$1.000. Pengguna kripto bisa memilkinya dengan melakukan pre-order mulai hari ini dengan melakukan deposit US$100, yang secara otomatis akan memotong biaya total pembelian.
Sudah Digarap dari Setahun Lalu
Anatoly Yakovenko menjelaskan proyek ini sudah mulai dibangun 1 tahun yang lalu, yang mana tim teknik dari Solana Labs mulai membayangkan integrasi Web3 di perangkat seluler.
Dalam ponsel tersebut, setiap pengguna bisa bertransaksi di web3 dan mengelola aset digital seperti token ataupun non-fungible token (NFT) secara aman dan mudah.
“Hampir 7 miliar orang menggunakan ponsel pintar di seluruh dunia, dan lebih dari 100 juta orang memegang aset digital. Oleh karena itu, Saga menetapkan standar baru untuk pengalaman Web3 di perangkat seluler,” katanya.
Raj Gokal, salah satu founder Solana lainnya, menambahkan, dipilihnya Saga sebagai merek gadget ponsel lantaran kripto sendiri masih terus akan berkembang dalam perjalannya. Kehadiran Saga juga akan membuka adopsi yang lebih besar terhadap aset kripto.
“Dirilisnya Saga merupakan tahapan selanjutnya dari kripto yang akan memberikan pemahaman dan peluang lebih baik,” jelasnya.
Solana Mobile Stack Meluncur
Dalam dapur pacu Saga, tersemat RAM sebesar 12 gigabyte (GB) dan ruang penyimpanan yang cukup lega, yakni sebesar 512 GB. Selain itu, Saga sudah menggunakan Snapdragon 8+ Gen1 dengan layar OLED 6,67 inci.
Di saat yang sama, perusahaan juga memperkenalkan Solana Mobile Stack untuk bisa menjamin keamanan dompet digital, aplikasi dan sistem Android.
“Developer selama ini tidak mendapatkan ruang untuk menciptakan alikasi seluler yang sepenuhnya terdesentralisasi. Namun, dengan adanya Solana Mobile Stack (SMS), bisa membuat peta jalan baru secara open source yang aman dan bisa dioptimalkan untuk Web3,” tutur Antony.
Lewat SMS SDK, para pengembang blockchain ini juga bisa semakin mudah untuk membangun dan memperluas fungsionalitas dApps Solana. Fitur awal SMS SDK, selain untuk menjadi penghubung antara aplikasi web dan aplikasi Android ke dompet yang ada di perangkat seluler, juga menyediakan fitur Solana Pay.
Layanan tersebut merupakan jalur pembayaran terdesentralisasi yang menggunakan jaringan blockchain Solana. Selain itu, juga terdapat kartu virtual yang bisa digunakan pengguna untuk melakukan pembayaran tanpa sentuhan di sistem pembayaran tradisional.
Dengan hadirnya SMS dan Solana dApps Store akan membuka peluang yang belum dijelajahi pengembang, seperti mencetak NFT di mana saja dan kapan saja lewat ponsel.
Setiap pengguna juga dapat memainkan gim web3 di Solana kapan saja dan dimana saja dengan aman. Pengguna juga dapat mengelola risiko perdagangan saat bepergian dengan lebih mudah dan efektif dan masih banyak lagi beberapa hal lain yang selama ini dilakukan melalui laptop bisa diadaptasi di ponsel berbasis web3 android tersebut.
Di samping itu, fitur keamanan yang mengaktifkan seed vault SMS menjadi faktor pembeda dari gadget seluler lainnya. Karena nantinya, seed vault akan mampu menyimpan kunci pribadi, seed phrase, dan data tersembunyi yang terpisah dari aplikasi, namun tetap bisa berinteraksi dengan aplikasi yang dijalankan di perangkat seluler.
Trusted
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
