Trusted

Perubahan Aturan Akuntansi Hilangkan Hambatan Perusahaan Adopsi Aset Kripto

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • FASB Amerika Serikat telah dengan suara bulat menyetujui aturan akuntansi nilai wajar kepemilikan aset kripto pada berbagai perusahaan.
  • Aturan ini akan diterbitkan pada akhir tahun 2023 dan mulai berlaku aktif pada awal tahun 2025.
  • Sebelumnya, FASB telah membuat keputusan tentatif mengenai akuntansi fair value aset kripto pada Oktober 2022.
  • promo

Dewan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) Amerika Serikat (AS) telah dengan suara bulat menyetujui aturan akuntansi nilai wajar (fair value) kepemilikan aset kripto pada berbagai perusahaan.

Aturan ini akan diterbitkan pada akhir tahun 2023 dan mulai berlaku aktif pada awal tahun 2025. Namun, menurut catatan Bloomberg Law, para perusahaan dapat menerapkan aturan itu lebih awal.

FASB adalah organisasi yang menetapkan standar akuntansi dan pelaporan untuk para perusahaan yang mengutip Prinsip Akuntansi yang Diterima Secara Umum (GAAP) AS.

Badan penetapan standar swasta itu didorong mengeluarkan seruan untuk memberi komentar mengenai usulan perubahan Kodifikasi Standar Akuntansi FASB pada bulan Maret lalu. Salah satu pihak yang mendukung seruan itu adalah MicroStrategy, perusahaan publik yang paling banyak memiliki Bitcoin.

Adapun usulan tersebut kemudian dibahas dan dilakukan pemungutan suara pada hari rabu (6/9).

Kepemilikan Kripto dengan Perhitungan Fair Value

Fair value adalah perkiraan dari harga suatu aset yang memperhitungkan nilai market saat ini dan elemen penentu lainnya.

Sebelumnya, FASB telah membuat keputusan tentatif mengenai akuntansi fair value aset kripto pada Oktober 2022.

Praktik sebelumnya mengharuskan perusahaan untuk menyimpan kerugian dari penurunan nilai kripto di neraca keuangan mereka. Hal itu dapat terjadi ketika suatu aset tiba-tiba kehilangan nilainya. Namun, aturan itu membuat nilai aset yang turun harus tetap dipertahankan, bahkan setelah nilainya mengalami kenaikan kembali.

Hal itu dapat terjadi karena, belum ada aturan akuntansi atau pengungkapan khusus untuk aset kripto. Sehingga, sejumlah perusahaan mengklasifikasikannya sebagai aset tidak berwujud yang berumur tidak terbatas. Klasifikasi seperti ini mirip dengan kekayaan intelektual seperti merek dagang.

Perusahaan harus meninjau nilai aset tersebut setidaknya setahun sekali dan mencatatnya bila turun di bawah harga beli. Namun, jika nilainya naik, perusahaan hanya dapat mencatat keuntungan ketika mereka menjual aset kripto tersebut, bukan jika mereka terus memegangnya.

Metode akuntansi yang baru akan meningkatkan volatilitas pendapatan perusahaan dengan kepemilikan aset kripto yang besar, tetapi memungkinkan mereka mencatat pemulihan finansial dari kenaikan aset kripto tersebut.

Adapun kepemilikan aset kripto dengan perhitungan fair value akan menjadi item baris di bawah ‘aset tidak berwujud’ pada neraca keuangan.

Hilangkan Hambatan Perusahaan Adopsi Aset Kripto

Selain perusahaan crypto native seperti Coinbase, perubahan aturan ini akan memengaruhi perusahaan publik seperti MicroStrategy, Tesla, dan Block Inc.

“Akuntansi fair value akan hadir di Bitcoin. Peningkatan aturan akuntansi FASB ini menghilangkan hambatan besar bagi adopsi Bitcoin oleh para perusahaan sebagai aset perbendaharaan mereka,” kata Michael Saylor, selaku co-founder & Executive Chairman MicroStrategy.

Sebelumnya, perwakilan MicroStrategy mengatakan pendekatan akuntansi untuk aset kripto yang selama ini ada mengharuskan perusahaan menyiapkan laporan keuangan dengan cara yang tidak secara akurat mencerminkan hasil operasi atau kondisi keuangan mereka.

“Kami berharap pemutusan antara nilai tercatat (carrying value) yang dilaporkan di neraca kami dan nilai wajar (fair value) dari kepemilikan Bitcoin kami tumbuh secara signifikan dari waktu ke waktu,” jelas Phong Le, CEO MicroStrategy yang sebelumnya menjabat posisi Chief Financial Officer (CFO).

Dia menambahkan, karena sifat Bitcoin yang bergejolak dan ketidakmampuan MicroStrategy untuk menyesuaikan kenaikan nilai di masa depan, sehingga aset digital harus diukur pada nilai wajarnya.

Sementara itu, Cody Carbone, selaku Vice President of Policy di asosiasi perdagangan blockchain Chamber of Digital Commerce, mengatakan bahwa kabar terbaru dari FASB adalah berita besar.

“Standar akuntansi sebelumnya adalah salah satu hambatan terbesar bagi pelaku institusional untuk memegang aset kripto. Sebab, standar itu diukur pada penurunan nilai (diukur ketiga harga turun tetapi tidak ketika naik). Fair value masuk akal dan akan mendorong kepemilikan institusional terhadap aset kripto,” jelasnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori