Populasi Indonesia yang besar dengan demografi kaum muda yang memasuki masa produktif dinilai menjadi keuntungan di industri kripto.
Head of Binance Labs Fund, Bill Qian, mengungkapkan hal tersebut yang membuat Indonesia adalah pasar penting.
Qian hadir sebagai salah satu pembicara dalam Indonesia Data and Economic atau IDE Conference 2022 yang digelar oleh Katadata. Dalam panel diskusi, ia mengakui keunggulan Indonesia dengan membeberkan beberapa hal.
“Negara emerging market, banyak generasi muda, paham teknologi. Metrik semacam itu selalu menjadi kunci adopsi inovasi. Indonesia memiliki keuntungan populasi yang sangat baik dan ekonomi tumbuh dengan sangat baik. Semua anak muda paham mobile internet,” jelas Qian terkait berbagai keunggulan populasi Indonesia.
Karena hal itu, menurutnya Indonesia menjadi pasar yang penting. Ia menjelaskan Indonesia masih bertumbuh dalam berbagai aspek ekonomi. Jadi, menurutnya teknologi blockchain sangat cocok di negara ini untuk membantu banyak pihak dalam pertumbuhan bisnis.
Seperti diketahui sebelumnya, survei crypto exchange Amerika Serikat, Gemini, menyatakan bahwa Brasil dan Indonesia memimpin angka adopsi kripto global baru-baru ini. Sebanyak 41% responden dari kedua negara itu membeli aset kripto pertamanya di tahun lalu.
Di sisi lain, tingkat adopsi kripto di Amerika Serikat dan Eropa justru berbanding terbalik. Hanya 20% responden Amerika Serikat dan 18% responden Eropa yang membeli aset kriptonya pertama kali.
Survei tersebut dilakukan kepada hampir 30.000 orang dari 20 negara yang berpartisipasi dan berlangsung dari November 2021 sampai Februari 2022.
Selain Amerika Serikat, Gemini juga mengadakan surveinya di negara-negara yang ada di kawasan Amerika Latin dan Asia Pasific. Khususnya, pada wilayah yang memang dijumpai inflasi dan devaluasi mata uang, sehingga mendorong adopsi kripto.
Pengguna Smartphone Diramalkan Banyak yang Akan Bertransaksi Kripto
Dalam konferensi tersebut, Qian juga memprediksi dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan akan ada semakin banyak pengguna smartphone yang memanfaatkan aset kripto. Prediksi ini ia kemukakan dengan indikasi berdirinya bank sentral digital atau central bank digital currency (CBDC) di beberapa negara.
Ia menilai bank sentral digital ini menjadi sinyal positif bagi kripto diadopsi sebagai aset atau mata uang di negara tersebut. “Dalam dekade berikutnya akan mengalami penetrasi penuh seiring penerimaan dan regulasi dari berbagai yuridiksi,” ungkap Qian.
Menurutnya, teknologi dasar blockchain yang digunakan dalam industri aset kripto memungkinkan adanya revolusi internet ketiga. Revolusi internet ketiga memungkinkan pengguna untuk menghilangkan perantara. Selain itu, pengguna juga dapat menghasilkan berbagai keuntungan tanpa bantuan pihak ketiga.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.