Brain drain dari dunia Web 2.0 ke Web 3.0 terus terjadi. Kali ini, seorang petinggi di perusahaan layanan transportasi dan pengantaran makanan, Grab, berhenti dari pekerjaannya demi bergabung dengan sebuah perusahaan blockchain gaming bernama Ethlas.
Kepala Teknologi Grab Holdings, Wui Ngiap Foo, diyakini bergabung dengan Ethlas sebagai chief executive officer.
Foo adalah bagian penting dari kepimpinan di Grab, dari sejak perusahaan ini mulai berdiri hingga sekarang menjadi salah satu pemain utama di pasar Asia Tenggara. Pada jabatannya di Grab saat ini, Foo bertugas untuk membangun armada platform. Sebelumnya, ia sempat menjabat sebagai kepala unit integritas pada perusahaan tersebut.
Ada sumber di industri ini yang mengklaim bahwa Foo adalah sosok yang berjasa dalam kolaborasi Grab dengan Uber dan Microsoft.
Performa Keuangan Grab yang Buruk Dianggap Jadi Penyebab Foo Hengkang
Menurut laporan Bloomberg, meski alasan hengkangnya Foo masih belum jelas, kemungkinan besar penyebabnya adalah performa Grab yang mengecewakan.
Saham perusahaan ini turun lebih dari 50% sejak melantai di bursa di bulan Desember lalu. Terlebih lagi, laporan pendapatannya juga berada di bawah jumlah normal. Grab dilaporkan mengalami pengawasan tinggi dari para investor atas rencana ekspansinya dan tingkat “pembakaran” uang yang tinggi.
Di Ethlas, Foo diharapkan akan membawa pengalamannya bertahun-tahun di perusahaan rintisan untuk mendorong pertumbuhan proyek ini. Ethlas adalah salah satu perusahaan gaming yang dibangun pada teknologi blockchain. Mereka mengizinkan para pemain untuk mengakumulasi koin kripto yang dapat diperdagangkan. Para pemain bisa memainkan beragam jenis permainan dalam platform ini, meliputi Candy Crush, 2048, dan Tetris.
Dari sejak peluncurannya di tahun 2021, Ethlas juga telah mengumpulkan pendanaan sebesar US$2,7 juta dari beberapa perusahaan modal ventura, seperti Sequoia Capital India dan Venturra Capital.
Industri blockchain gaming adalah ceruk pasar yang paling cepat berkembang di dunia kripto. Terbukti dengan mayoritas dompet kripto aktif yang terhubung pada game. Platform gaming seperti Axie Infinity, Decentraland, dan Sandbox telah mengalami peningkatan keuntungan yang sangat tinggi berkat kenaikan minat terhadap blockchain gaming.
Dengan munculnya industri blockchain gaming, tren baru yang berpotensi muncul adalah hengkangnya para petinggi dari perusahaan Web 2.0, lalu berpindah ke perusahaan kripto.
Bulan lalu, 2 orang petinggi YouTube juga mengumumkan “keberangkatannya” menuju perusahaan Web 3.0. Jamie Byrne meninggalkan YouTube untuk bergabung dengan platform non-fungible token (NFT) bernama Bright Moments, sementara rekannya bergabung dengan Polygon Studios sebagai CEO.
Perusahaan cryptocurrency exchange ternama, Binance, telah mengadopsi strategi merekrut mantan regulator di berbagai peranan kunci untuk meningkatkan sisi regulasi perusahaan ini di seluruh dunia. Perusahaan lain, seperti Bitfury, juga mengadopsi strategi serupa.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.