Kehebohan seputar siklus 4 tahun Bitcoin semakin banyak bermunculan dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu, hal tersebut juga menjadi topik yang sering jadi pembicaraan secara luas di kalangan penggemar kripto dan analis pasar. Siklus ini, yang ditandai oleh peristiwa dan tren penting di pasar kripto, telah berhasil menarik minat dan keingintahuan, baik dari anggota komunitas kripto yang berpengalaman maupun pendatang baru.
Namun, banyak orang yang seringkali salah paham atau terlalu menggampangkan tentang apa saja penyebab serta implikasi dari siklus 4 tahun Bitcoin ini. Dengan mengkaji faktor-faktor yang membentuknya, termasuk halving, pengaruh makroekonomi, dan perilaku manusia, dapat memberikan manfaat bagi para investor.
Halving Bitcoin: Katalisator Penentu atau Ramalan yang Terwujud dengan Sendirinya?
Salah satu aspek paling menarik dari perilaku Bitcoin adalah periode “halving.” Ini adalah agenda yang telah ditetapkan sebelumnya, di mana jumlah BTC baru yang diproduksi dan didistribusikan dipangkas setengahnya.
Saat ini, jaringan Bitcoin memproduksi sekitar 900 BTC setiap harinya. Namun, pada agenda halving akan datang, yang menurut jadwalnya akan terjadi pada akhir Q1 atau awal Q2 tahun depan, angka ini akan berkurang menjadi 450 bitcoin. Peristiwa halving sebelumnya yang berlangsung pada tahun 2012, 2016, dan 2020 telah menjadi titik balik yang signifikan dalam sejarah Bitcoin.
Halving sendiri berdampak pada harga Bitcoin karena prinsip penawaran-permintaan yang sederhana.
Saat halving berlangsung, meskipun jumlah permintaan Bitcoin tetap stabil, pengurangan pasokan dapat menciptakan ketidakseimbangan yang bisa menyeret harganya naik. Momentum harga ini dapat memicu bull market Bitcoin yang berlangsung selama beberapa tahun.
Seiring berjalannya siklus tersebut, dorongan awal dari halving akan berkurang, tapi momentumnya akan terus berlanjut, dan mendukung kemajuan pasar.
Efek Riak: Penyebaran Likuiditas di Pasar Kripto
Ketika bull market semakin matang, likuiditas menyebar dari Bitcoin ke kripto lainnya, seperti Ethereum, dan akhirnya ke aset-aset dengan risiko lebih tinggi dan likuiditas yang lebih rendah.
Penyebaran ini akan terus berlanjut hingga arus dana baru ke pasar kripto tidak mampu lagi menopang jumlah aset yang semakin bertambah akibat korelasi dengan aset kripto utama dan proyek baru yang lahir.
Ketika titik yang tidak berkelanjutan ini tercapai, pasar akan mengalami keruntuhan, dan membalikkan penyebaran likuiditas. Sementara itu, dana akan mengalir dari aset berlikuiditas rendah kembali ke Bitcoin dan Ethereum, memberikan titik reset untuk siklus likuiditas.
Pola aliran likuiditas ini tidak unik hanya pada pasar kripto, tetapi juga merupakan karakteristik dari pasar keuangan tradisional.
Faktor Manusia: Dinamika Perilaku dan Psikologi Pasar
Selain siklus halving dan likuiditas, faktor penting lain yang membentuk perilaku pasar Bitcoin adalah dinamika psikologis para pelaku pasar. Nah, untuk memahami hal ini dengan lebih baik, kita perlu mempelajari data on-chain Bitcoin.
Harga Bitcoin dan profitabilitas partisipan jaringan yang aktif secara signifikan memengaruhi dinamika pasar. Memang, pelaku pasar yang telah memperoleh keuntungan besar yang belum terealisasi (unrealized profit) lebih cenderung melakukan aksi jual selama pasar mengalami penurunan, karena takut kehilangan keuntungan tersebut.
Selain itu, individu yang memasuki pasar setelah kenaikan harga signifikan biasanya kurang berpengalaman atau kurang yakin pada nilai jangka panjang aset tersebut. Faktor-faktor ini menghasilkan basis holder yang lebih volatil daripada basis stabil yang terlihat selama posisi terendah bear market.
Profitabilitas dan Basis Holder: Faktor-Faktor Kunci di Baliknya
Ketika membahas profitabilitas, seseorang seringkali merujuk pada serangkaian metrik yang dikategorikan berdasarkan biaya. Ini termasuk harga yang terealisasi, yang merupakan representasi basis biaya agregat jaringan, serta harga yang terealisasi untuk holder jangka pendek dan jangka panjang.
Metrik-metrik ini membantu memahami kondisi pasar, yakni melihat apakah sedang dalam kerugian yang belum terealisasi (unrealized loss) ataukah keuntungan yang belum terealisasi (unrealized gain).
Perubahan antara harga pasar dan basis biaya agregat dapat diukur menggunakan rasio Nilai Pasar terhadap Nilai yang Terealisasi (Market-Value-to-Realized-Value/MVRV).
Dalam hal ini, pembacaan MVRV yang tinggi menunjukkan jumlah keuntungan yang belum terealisasi yang besar, dan secara historis menandai puncak dari siklus 4 tahun Bitcoin.
Pengaruh Miner: Kekuatan yang Semakin Menurun dalam Siklus 4 Tahun Bitcoin
Secara historis, para miner Bitcoin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pasar, dan bertindak sebagai kekuatan yang mengikuti siklus.
Para miner mengakumulasi Bitcoin ketika harganya menguntungkan selama bull market dan terpaksa menjualnya saat bear market.
Namun, metrik kapitalisasi menunjukkan bahwa pengaruh mereka terhadap pasar telah menurun.
- Baca Juga: 55 Pakar Fintech Prediksi Harga Bitcoin (BTC) Cetak ATH Baru di Level US$79.193 saat 2025
Gambaran Makro Global: Pengaruh yang Meningkat
Secara historis, Bitcoin telah mempertahankan isolasi terhadap dampak dari faktor-faktor makroekonomi global. Namun, Bitcoin menjadi lebih rentan terhadap pengaruh-pengaruh ini seiring dengan integrasinya yang semakin dalam dengan sistem keuangan tradisional dan adopsi yang semakin luas oleh investor institusional.
Contohnya saja, fluktuasi kekuatan dolar AS, perubahan kebijakan moneter, dan ketegangan geopolitik kini dapat secara langsung memengaruhi perilaku pasar Bitcoin.
Orang-orang sering menganggap Bitcoin, seperti halnya emas, sebagai aset safe haven selama krisis ekonomi atau ketidakstabilan pasar keuangan.
Oleh karena itu, selama periode risiko tinggi atau ketidakpastian dalam ekonomi global, kita mungkin akan menyaksikan lonjakan permintaan terhadap Bitcoin. Sehingga, pada akhirnya dapat mendorong harganya naik.
- Baca Juga: Regulator Hong Kong: Kami Membiarkan Ekosistem Tercipta, tetapi Regulasi Kripto Akan Ketat
Regulasi: Faktor Tak Terduga
Peran faktor regulasi dalam membentuk perilaku pasar Bitcoin cukup signifikan dan seringkali sulit diprediksi. Di saat beberapa negara telah menerima Bitcoin dan aset kripto lainnya, negara lainnya telah menerapkan regulasi ketat atau melarangnya secara langsung.
Berita regulasi yang positif dapat mendorong kenaikan harga Bitcoin, sementara berita negatif bisa memicu penurunan yang tajam.
Contohnya, ketika negara seperti Jepang dan Korea Selatan mengakui Bitcoin sebagai metode pembayaran yang sah, harganya mengalami dampak positif yang signifikan.
Sebaliknya, ketika Cina mengumumkan tindakan keras terhadap aktivitas mining dan perdagangan Bitcoin, hal itu menyebabkan penurunan pasar yang tajam.
Bersiap Menyambut Siklus 4 Tahun Bitcoin Berikutnya
Perilaku pasar Bitcoin dipengaruhi oleh banyak faktor yang kompleks. Faktor-faktor ini meliputi mekanisme halving bawaannya, siklus likuiditas, psikologi dan perilaku pelaku pasar, pengaruh miner, faktor makroekonomi global, dan perkembangan regulasi.
Memahami faktor-faktor ini dapat memberikan wawasan berharga bagi investor dan pelaku pasar mengenai potensi pergerakan harga Bitcoin.
Meskipun demikian, perlu diingat bahwa faktor-faktor ini tidak dapat dianggap sebagai alat prediksi yang pasti karena sifat pasar kripto yang volatil dan sulit diprediksi. Sebaliknya, faktor-faktor ini dapat kita gunakan sebagai alat untuk menilai probabilitas dan mengelola risiko.
Seiring dengan terus berkembang dan matangnya Bitcoin, faktor-faktor yang memengaruhi perilaku pasar dapat berubah pula. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk tetap mengikuti perkembangan terbaru dalam Bitcoin serta pasar aset kripto secara umum.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.