Menjelang datangnya bulan Juli, ETF Ethereum spot, yang sukses mengantongi lampu hijau parsial dari SEC AS pada tanggal 23 Mei lalu, kini nyaris meluncur secara resmi. Banyak investor bertanya-tanya apakah harga Ethereum (ETH) akan mengikuti respons Bitcoin (BTC) atas instrumen keuangan terkait di bulan Januari.
Jawabannya, bagaimanapun, ada di masa depan, yang kemungkinan segera bergulir dalam beberapa hari ke depan. Sementara menunggu, analisis on-chain menyuguhkan wawasan yang dapat ditindaklanjuti yang dapat memprediksi apakah altcoin ini bakal mengikuti pola yang mungkin terjadi.
Investor Altcoin Ini Bersemangat Tinggi
Adapun amandemen alias revisi dokumen pendaftaran menjadi salah satu faktor yang menunda perdagangan langsung untuk ETF Ethereum spot. Namun, dalam wawancara baru-baru ini, Ketua SEC Gary Gensler mengonfirmasi bahwa semuanya berjalan lancar.
Selanjutnya, laporan dari sumber anonim di badan regulator membocorkan bahwa produk ini siap meluncur pada tanggal 4 Juli kelak.
Menyusul progres tersebut, BeInCrypto memantau perilaku holder terhadap ETH. Menurut temuan kami, holder ETH menunjukkan kepercayaan yang teguh pada aset kripto ini. Kami menemukan fakta ini usai mengecek LTH-NUPL yang disediakan oleh platform analisis Glassnode.
Metrik ini adalah singkatan dari Long Term Holder-Net Unrealized Profit/Loss. LTH-NUPL membantu mengukur perilaku holder yang telah memiliki suatu aset kripto selama lebih dari 155 hari. Seperti yang terlihat pada grafik di bawah ini, terdapat warna yang berbeda untuk sentimen yang berbeda.
Sementara merah menunjukkan kapitulasi, oranye berarti ketakutan. Selanjutnya, kuning menunjukkan optimisme, sedangkan biru menunjukkan keserakahan. Saat ini, LTH-NUPL Ethereum berkisar di zona kepercayaan (hijau). Ketika ini terjadi, investor jangka panjang percaya diri tentang kenaikan harga yang akan datang.
Namun, ETH tercatat sudah terjun 12,75% dalam 30 hari terakhir ketika bertengger di angka US$3.365. Dalam situasi seperti ini, sentimen yang lebih luas diperkirakan bakal bearish. Jadi, karena persepsi condong ke arah kepercayaan, perkembangan yang sangat dinantikan nampaknya menjadi alasannya. Jika sanggup bertahan hingga hari H debut, ini bisa mendongkrak permintaan yang lebih tinggi untuk ETH.
Ethereum Ambil Alih Bitcoin
Faktanya, persepsi semata tidak akan sanggup mendongkrak harga. Oleh karena itu, kami mengevaluasi indikator lain yang dapat berdampak ke harga altcoin ini, yakni rasio ETH/BTC. Rasio ini menunjukkan apakah Bitcoin mengungguli Ethereum ataukah sebaliknya. Khususnya, jika rasio ETH/BTC tinggi, itu berarti ETH berkinerja lebih baik daripada Bitcoin.
Namun, rasio yang rendah menyiratkan bahwa BTC sukses unggul dari ETH. Pada saat publikasi, rasionya adalah 0,055—naik 2,33% dalam tujuh hari terakhir. Artinya, sekarang, satu ETH dapat membeli 0,055 BTC.
Jika rasionya terus menanjak, dominasi pasar Bitcoin akan berkurang. Dengan demikian, Ethereum dapat terus melesat sembari harganya terbang jauh lebih tinggi. Bila mengamati kinerja Bitcoin, harganya sudah naik 56,95% dalam kurun waktu kurang dari dua bulan pasca persetujuan.
Andaikata ETH mampu mencerminkan aksi harga yang sama, harga aset kripto ini berpotensi mencetak rekor US$5.308 sebelum akhir kuartal ketiga (Q3). Sekarang, mari kita amati potensi jangka pendek untuk altcoin ini.
Persetujuan ETF ETH Belum Tecermin pada Harga ETH
Menurut grafik harian, EMA 20 (biru) dan 50 (kuning) berada di atas harga Ethereum. EMA sendiri adalah singkatan dari Exponential Moving Average. Ini adalah indikator yang membantu mengukur arah tren selama periode tertentu.
Ketika EMA berada di bawah harga, artinya bull mempertahankan harga. Namun, ketika indikator ini berada di atas harga, maka kendali pasar bergeser ke tangan bear. Jika kondisinya tetap sama, ETH terancam longsor ke US$3.278. Tersentuhnya level ini juga akan menandakan bahwa harga ETH belum memperhitungkan efek ETF Ethereum.
Simpelnya, kondisi ini berarti bahwa dampak ekonomi dari perkembangan yang akan datang belum terefleksi ke dalam harga pasar saat ini. Karenanya, dapat diasumsikan bahwa harganya masih punya potensi untuk melejit.
Namun, yang tak kalah penting, kedua EMA kini nyaris mencapai titik yang sama. Jika ini terjadi, harga ETH akan bergerak sideways, berpotensi memulai fase konsolidasi di kisaran US$3.355 – US$3.610. Namun, jika EMA 20 mampu menaklukkan EMA 50 (crossover bullish), altcoin ini berpeluang mencapai resistance US$3.866.
- Baca Juga: Apa itu ETF Ethereum?
Dalam skenario yang bullish, ETH dapat meniru kinerjanya yang terlukis antara Februari hingga Maret, yaitu ketika menggapai US$4.059 menjelang akhir Juli.
Di samping itu, nilai arus masuk juga menjadi salah satu perhatian utama investor. Dari komentar online, sejumlah analis tidak yakin apakah ETF Ethereum dapat mendatangkan volume layaknya Bitcoin.
Namun, prediksi yang sebelumnya mengantisipasi arus masuk sebesar US$569 juta per bulan. Jika Ethereum mampu menyamai volume ini, reli harga hingga menembus rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high / ATH) bukan mustahil terwujud dalam waktu singkat.
Akan tetapi, jika penerimaan terhadap perkembangan ini “hanya bicara tanpa tindakan”, harga ETH berisiko menukik, berpotensi mengukir penurunan sebanyak 10% lagi.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi harga Ethereum (ETH) menuju target US$5.000 imbas debut ETF Ethereum mendatang? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.