Presiden Prancis, Emmanuel Macron, ternyata adalah pengguna aktif Telegram. Hal ini terungkap melalui laporan dari Politico yang menyebutkan bahwa anggota kabinet, parlemen, penasihat presiden, dan Macron sendiri kerap terhubung melalui aplikasi jejaring sosial tersebut. Kondisi ini lantas memberikan sentimen positif bagi masa depan Pavel Durov, yang pada akhirnya sempat mengerek naik harga Toncoin (TON), native token dari jaringan blockchain The Open Network (TON), sebanyak 6%.
Meskipun hingga kini belum ada kejelasan mengenai proses hukum saat ini dijalani oleh Durov di Prancis, pasar sepertinya menganggap bahwa sebagai pengguna aktif Telegram, Macron semestinya memiliki pemahaman yang lebih baik tentang privasi.
Ditambah lagi, Macron juga diketahui sudah menjadi pengguna Telegram sejak awal kampanye presiden pertamanya. Lingkaran yang pro pada Macron juga disebut aktif menggunakan Telegram sampai saat ini.
Melalui utas di X/Twitter, Macron menjelaskan penangkapan Durov tidak ada hubungannya dengan isu politik. Ia menegaskan Prancis sangat berkomitmen pada kebebasan berekspresi dan berkomunikasi.
“Penangkapan Presiden Telegram adalah bagian dari penyelidikan yang sedang dilakukan oleh pengadilan. Terserah hakim untuk memutuskan masalah ini,” tegas Macron.
Baca Juga: Brilian, Ini Misi Pavel Durov Soal Integrasi Web3 Telegram di Juli
Harga Toncoin Bergerak Liar
Meskipun sempat mencatatkan kenaikan sekitar 6% pada perdagangan hari ini (28/8), dari level US$5,26 menjadi US$5,62 per token, pergerakan TON sebenarnya masih terlihat cukup volatil. Tidak lama setelah itu, harga token TON kembali turun hingga ke level US$5,20 dan akhirnya stabil di kisaran US$5,21.
Dalam 7 hari terakhir, Toncoin telah memperlihatkan penurunan 21,8%. Hal serupa juga dialami oleh proyek kripto lain yang juga lahir dari TON, yaitu Notcoin (NOT). Berdasarkan data dari CoinGecko, dalam tujuh hari terakhir, aset kripto populer ini mengalami tekanan 19%.
Kendati demikian, dalam 24 jam terakhir, pergerakan Notcoin sudah memperlihatkan kenaikan sebesar 1,5% menjadi US$0,008673.
Hubungan antara Pavel Durov dan TON memang tidak bisa dilepaskan. Jaringan terbuka layer-1 (L1) ini mulanya dikembangkan oleh Durov dan timnya dengan nama Telegram Open Network. Kemudian, pengembangan tersebut beralih menjadi The Open Network, seiring dengan berpindahnya pengembangan ke komunitas open-source dan pengembang independen.
Bagaimana pendapat Anda tentang kabar Presiden Prancis Emmanuel Macron yang ternyata adalah pengguna Telegram dan dampaknya ke aksi harga Toncoin (TON) ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.