Setelah awal yang bearish, Ethereum (ETH) akhirnya bertahan di kisaran sempit sepanjang Oktober. Kini, harganya sedang menghadapi resistance di level US$2.736 dan menemukan support di US$2.326.
Memasuki bulan perdagangan yang baru, para analis memperkirakan potensi naik. Namun, hal ini bergantung pada satu syarat utama: ETH harus mampu menembus level resistance untuk mengonfirmasi momentum bullish yang lebih kuat.
Mengapa Ethereum Mungkin Tertahan
Dalam wawancara eksklusif bersama BeInCrypto, Victor Tan, pendiri dan CEO TrinityPad—sebuah launchpad yang memfasilitasi pendanaan bagi perusahaan tahap awal—memproyeksikan bahwa Ethereum berpotensi menguji kisaran harga antara US$3.500 hingga US$4.000 pada bulan November. Tan mengaitkan kemungkinan pertumbuhan ini dengan kemajuan dalam solusi layer-2 (L2) serta meningkatnya adopsi decentralized finance (DeFi) di platform.
“ETH bisa bergerak menuju US$3.500–US$4.000 di akhir tahun jika adopsi DeFi terus bertumbuh. Teknologi layer-2 yang berhasil memangkas biaya transaksi hingga 20% menjadi daya tarik tersendiri bagi Ethereum,” ungkapnya.
Namun, performa sektor DeFi Ethereum yang kurang cemerlang dalam sebulan terakhir menciptakan atmosfer optimisme yang surut. Data dari DeFiLlama mengungkap bahwa jaringan layer-1 (L1) hanya mengalami kenaikan sederhana sebesar 2% pada total value locked (TVL) dalam 30 hari terakhir. Di sisi lain, jaringan kompetitor justru menunjukkan akselerasi yang lebih tajam, di mana “Ethereum killer” seperti Solana mencatatkan peningkatan TVL sebesar 12%, dan Aptos yang meroket hingga 47% pada periode yang sama.
Pertumbuhan TVL Ethereum yang lesu ini mencerminkan lemahnya permintaan pada jaringan. Data dari Artemis menguak bahwa jumlah alamat aktif harian di Ethereum mencapai 324.745 selama 30 hari terakhir, mengalami penurunan hingga 25%.
Dengan menurunnya jumlah pengguna, volume transaksi harian Ethereum pun ikut tergelincir. Selama periode analisis, transaksinya merosot hingga 13%.
Lonjakan Pasokan Ethereum dalam Sirkulasi
Menyusutnya aktivitas di jaringan Ethereum telah menyebabkan burn rate aset ini melambat. Dampaknya, pasokan beredar Ethereum terus meningkat, menciptakan tekanan turun yang substansial pada harga.
Menurut data dari Ultrasoundmoney, dalam 30 hari terakhir, terdapat tambahan sebesar 38.598 ETH—nilainya US$98 juta lebih mengacu pada harga pasar saat ini—yang masuk ke dalam pasokan beredar.
Seiring bertambahnya token ETH yang beredar, ketersediaan pasokan pun melesat. Ketika pasokan melampaui permintaan, harga berisiko mengalami koreksi. Lonjakan pasokan ini bisa menyulut volatilitas harga jangka pendek di bulan November. Terutama, jika aktivitas jaringan tak kunjung pulih ke level yang lebih dinamis.
Bagaimana pendapat Anda tentang prospek harga Ethereum (ETH) di bulan November 2024? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.