Frax Finance telah menjadi salah satu protokol keuangan terdesentralisasi terpopuler di tahun 2023. Di saat stablecoin dan opsi liquid staking miliknya berhasil menarik minat banyak orang, native token mereka ternyata juga naik secara drastis.
Frax telah memanfaatkan periode bear market untuk menggencarkan upaya pembangunan dan pengembangan produknya. Selain itu, protokol DeFi tersebut juga berencana untuk menyediakan opsi terdesentralisasi ke pasar stablecoin terpusat yang memang senantiasa padat dengan peminat.
Model koin FRAX sendiri mengadopsi konsep over-collateralized stablecoin, seperti USDC dan DAI, dan juga algorithmic stablecoin, seperti UST.
Pada 16 Januari, salah seorang peneliti DeFi juga sempat menyoroti perkembangan baru dari tim proyek tersebut.
Tentang Fractional Collateralization Stablecoin
Frax sendiri menerapkan sistem dua token yang serupa dengan ekosistem Terra gunakan dulu. Cara kerjanya, token FXS yang tidak stabil akan secara otomatis menyerap volatilitas dari stablecoin FRAX.
Namun, pencetakan atau minting FXS juga membutuhkan persentase variabel USDC, tergantung pada rasio kolateralnya (CR) saat ini. Hal inilah yang membedakannya dari LUNA, karena “kolateralisasi fraksional (fractional collateralization) memungkinkan [terjadinya] pertumbuhan. Hal itu juga mencegah [timbulnya] death spirals,” jelas sang peneliti.
Selama pasaknya ada dalam periode low confidence, persentase USDC yang lebih tinggi dapat digunakan. Sedangkan, selama periode high confidence, seperti saat bull market, persentase FXS yang lebih tinggi dapat digunakan untuk mencetak FRAX yang baru.
Selanjutnya, Frax juga memiliki tingkat integrasi yang tinggi dengan protokol arbitrase stablecoin Curve Finance. Protokol tersebut juga telah menetapkan strategi seperti 50/50 FRAX/USDC Frax Base Pool yang memungkinkan pendatang baru Curve untuk memasangkan koin mereka, alih-alih menggunakan 3pool yang sudah ada.
Namun, produk yang berhasil memicu timbulnya momentumnya saat ini adalah derivatif liquid staking frxETH. Produk ini beroperasi mirip dengan stETH Lido atau rETH Rocket Pool. Selain itu, bonus yield tambahan di luar staking reward juga bisa staker dapatkan. Hal ini karena pengguna dapat meminjamkan frxETH mereka ke liquidity pool di Curve untuk mendapatkan trading reward.
Tidak hanya itu, frxETH juga bisa dikonversi menjadi sfrxETH (staked frxETH) untuk mendapatkan staking reward ekstra. Tingkat yield yang lebih tinggi ini tentunya jauh lebih menarik ketimbang ketika menjalankan staking ETH secara langsung.
Harga Frax Share (FXS) Naik Dua Kali Lipat dalam Dua Minggu
Derivatif liquid staking mereka telah sukses mendorong terjadinya kenaikan harga native token-nya, yaitu Frax Share (FXS), tahun ini. Bahkan, harga FXS sudah naik hampir dua kali lipat selama dua minggu terakhir.
FXS sempat diperdagangkan di level US$9,09 pada saat publikasi, menyusul kenaikan sebanyak 3% pada hari yang sama dan melawan tren pasar intraday. Hebatnya lagi, harga FXS tercatat telah meningkat sebanyak 120% dari level US$4,13 pada awal tahun ini.
Dengan demikian, FXS telah menjadi salah satu pemain terbaik di tahun 2023 ini. Meski begitu, faktanya FXS memang masih terhitung turun 78,7% dari level tertingginya sepanjang masa (ATH) di bulan Januari 2022 lalu, yakni di level US$42,80.
Bagaimana pendapat Anda tentang inisiatif dari Frax dan dampaknya terhadap harga Frax Share (FXS)? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.