Trusted

Pulihkan Hak Privasi, Coinbase Berjuang untuk Buka Kembali Crypto Mixer Tornado Cash bagi Penduduk AS

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Coinbase mendanai pertempuran hukum melawan Departemen Keuangan AS untuk membuka kembali Tornado Cash.
  • Chief Legal Officer Coinbase menegaskan bahwa kita tidak pantas merampas hak privasi semua orang hanya karena tindakan melanggar hukum dari segelintir orang.
  • Pada bulan Agustus 2022, Departemen Keuangan AS memberikan sanksi kepada Tornado Cash karena memfasilitasi aksi pencucian uang.
  • promo

Chief Legal Officer (CLO) Coinbase mendukung mosi untuk membuka kembali crypto mixer Tornado Cash. Selain itu, perusahaannya juga mendukung gugatan tersebut dari segi finansial.

Pihak penggugat yang dilarang menggunakan alat privasi kripto Tornado Cash tersebut telah mengajukan mosi putusan tanpa sidang parsial (partial summary judgement) ke pengadilan. Dalam gugatan tersebut, mereka berargumen bahwa sanksi terhadap crypto mixer itu telah melanggar hukum.

Coinbase Tentang Regulator

Dokumen pengajuan pengadilan tersebut menyebutkan bahwa label yang diberikan kepada Tornado Cash bertentangan dengan hukum dan melebihi otoritas undang-undang departemen tersebut. Selain itu, mereka juga mencantumkan beberapa alasannya:

  1. Tornado Cash bukanlah ‘Warga Negara’ atau ‘Orang’ asing.
  2. Immutable smart contract bukanlah ‘properti.’
  3. Orang Tornado Cash yang diklaim tidak memiliki ‘kepentingan’ atas properti dalam immutable smart contract tersebut.

Sementara itu, Paul Grewal, CLO Coinbase, percaya bahwa argumen tersebut “sederhana namun kuat.”

Dia menulis cuitan, “Konstitusi dan undang-undang negara kita mengakui bahwa kita tidak [bisa] merampas privasi semua [orang] hanya karena beberapa [orang melakukan] tindakan melanggar hukum.”

Sejak September tahun lalu, Coinbase telah membiayai gugatan hukum terhadap Departemen Keuangan AS terkait sanksi Tornado Cash tersebut. Di sisi lain, Coinbase juga tengah berjuang melawan gugatan hukumnya sendiri. Pasalnya, mereka telah menerima surat peringatan Wells (Wells Notice) bulan lalu.

Terkait hal ini, seorang pengguna Twitter menuliskan, “Saya sangat senang karena Coinbase akhirnya memutuskan untuk melawan SEC. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.”

Privacy Pools Jadi Alternatif untuk Tornado Cash?

Bulan lalu, salah satu kontributor awal Tornado Cash meluncurkan Privacy Pools pada testnet Optimism Goerli. Ia mengklaim bahwa Privacy Pools bisa memperbaiki kelemahan yang sebelumnya dengan menggunakan Zero-Knowledge Proof, di mana pengguna dapat menjelaskan bahwa penarikan mereka bukan bagian dari transaksi yang melanggar hukum.

Sementara itu, pada bulan Agustus tahun lalu, Departemen Keuangan AS telah memberikan sanksi kepada crypto mixer Tornado Cash, karena memfasilitasi pencucian uang dari kejahatan siber. Kemudian, otoritas Belanda juga menangkap developer crypto mixer ini, yakni Alex Pertsev.

Bagaimana pendapat Anda tentang tuntutan Coinbase untuk Tornado Cash ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori