Dalam beberapa tahun terakhir, dinamika di pasar TradFi kerap menjadi pemicu lonjakan harga aset berisiko seperti kripto selama Q2, terutama pada bulan April. Fenomena ini berpotensi menghadirkan sentimen bullish yang sangat dinantikan oleh para pelaku pasar.
Laporan terbaru dari QCP Capital mengamati berbagai tren, termasuk pergerakan indeks S&P 500. Namun, jika menilik catatan historis, pergerakan harga Bitcoin selama satu dekade terakhir menjadi indikator paling mencolok dalam membaca potensi arah pasar kripto.
Apakah Kuartal II 2025 Akan Jadi Momen Baik bagi Aset Kripto?
Menurut laporan terbaru dari QCP Capital, pasar kripto berpotensi memasuki fase bullish di Q2 2025. Kesimpulan ini ditarik dari berbagai faktor, terutama hubungan erat antara pergerakan pasar kripto dan dinamika di sektor TradFi.
Namun, tren ini juga diperkuat oleh berbagai indikator spesifik dalam ekosistem kripto itu sendiri.
“Salah satu koreksi saham AS tercepat dalam sejarah modern mungkin telah berlalu—atau setidaknya demikian menurut JPMorgan dan semakin banyak pakar strategi yang memberi pandangan kepada klien mereka. Q2, terutama April, secara historis menjadi salah satu periode paling menguntungkan bagi aset berisiko,” ungkap QCP dalam pernyataan via Telegram.
Dalam kondisi pasar kripto yang sangat membutuhkan katalis bullish, spekulasi seputar Q2 ini menjadi angin segar. QCP menyoroti pola berulang di sektor TradFi, seperti pergerakan indeks S&P 500, yang seringkali tecermin lebih kuat dalam pasar kripto.
Sebagai contoh, harga Bitcoin kerap menjadi barometer utama. Aset ini memiliki korelasi erat dengan pasar kripto secara keseluruhan dan berulang kali mengalami lonjakan harga di Q2, khususnya pada April.
Pada 2017, misalnya, harga Bitcoin yang awalnya bergerak di kitaran US$1.000 berhasil menembus US$2.000 pada pertengahan Mei, memicu reli yang lebih luas. Hal serupa terjadi pada tahun 2021, ketika lonjakan harga signifikan berlangsung pada April sebelum mengalami koreksi di bulan Mei.
Pada 2024, Q2 menjadi fase bullish yang mencolok bagi pasar kripto. BTC mengalami lonjakan cepat setelah ETF Bitcoin spot mengantongi lampu hijau pada Januari, menembus US$60.000 di penghujung Februari hingga awal Maret, sebelum akhirnya mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high / ATH) baru pada April.
Di saat yang bersamaan, pasar kredit dengan imbal hasil tinggi menunjukkan performa yang solid, dengan obligasi berperingkat CC mencatat kinerja unggul. Hal ini mencerminkan meningkatnya selera investor pada aset berisiko.
Selain itu, meredanya kekhawatiran atas kebijakan suku bunga telah memicu lonjakan aset berisiko di berbagai sektor sepanjang tahun 2025. Jika tekanan ini terus berkurang, momentum tersebut berpotensi menjadi bahan bakar bagi pasar kripto di Q2.
Apabila pola pergerakan ini bertahan seperti tahun-tahun sebelumnya, maka tidak menutup kemungkinan pasar akan memasuki fase ekspansi dalam beberapa bulan ke depan.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi aset kripto yang secara historis bullish di Q2 ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
