Lihat lebih banyak

Ramai Rumor Soal Nexo Bakal Ikuti Jejak Celsius dan Voyager, Begini Reaksi Para Co-founder

3 mins
Oleh Shraddha Sharma
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Dalam sebuah siaran langsung di YouTube, dua co-founder Nexo, Antoni Trenchev dan Kalin Metodiev, bersikukuh bahwa kondisi finansial platform mereka masih stabil.
  • Para eksekutif perusahaan tersebut menjawab pertanyaan yang muncul terkait neraca serta posisi bersih keuangan yang dimiliki token Nexo.
  • Sejak Celsius dan Yoyager mengajukan kebangkrutan Bab 11, banyak rumor telah beredar bahwa Nexo akan segera mengikuti jejak mereka.
  • promo

Dua co-founder Nexo, Antoni Trenchev dan Kalin Metodiev, menangkis tudingan yang mencuat di media. Kedua petinggi Nexo ini mengatakan bahwa platform besutannya masih memiliki kecukupan modal atau bebas utang. Mereka mengungkapkan hal tersebut beberapa hari setelah California Department of Financial Protection (DFPI) dan tujuh negara bagian lainnya menerbitkan Cease and Desist Order (CDO).

Platform pemberi pinjaman kripto tersebut telah menjadi subjek rumor dan spekulasi sejak Celsius dan Voyager mengajukan kebangkrutan Bab 11 (Chapter 11 bankruptcy) setelah runtuhnya TerraUSD dan kegagalan hedge fund kripto Three Arrows Capital.

Para Co-founder Yakinkan bahwa Nexo Tetap Solid di Tengah Bear Market

Metodiev mengatakan, “Sayangnya, kami melihat banyak warna merah di grafik dan layar komputer kami. Tetapi kami yakin bahwa hal itu telah terjadi beberapa kali di masa lalu dalam berbagai kondisi pasar lainnya.”

Dia menambahkan bahwa platform tersebut telah berkali-kali membuktikan ketahanannya. Ia juga menjelaskan, “Kami memiliki kolateral yang ditempatkan di salah satu platform DeFi populer di mana pinjaman diperoleh oleh Nexo sebagai sebuah institusi sehingga kami dapat meminjamkannya kembali…”

Di samping itu, Metodiev juga meyakinkan, “Ini bisnis seperti biasanya bagi kami.” Sedangkan, Trenchev menekankan, “Jangan panik; jangan membuat kesimpulan.”

“Kepailitan, [maupun] kebangkrutan kenyataannya tidak terjadi pada Nexo. Dan kami percaya, kami berambisi, kami beraspirasi,” imbuh Metodiev, sembari tetap bekerja keras untuk memberikan masa depan yang solid dan berkelanjutan kepada semua pengguna.

Beberapa Negara Bagian Bersatu untuk Memberi Tindakan terhadap Nexo

Sementara pada sisi regulasi, delapan negara bagian telah mengeluarkan cease and desist order (CDO) terhadap platform pemberi pinjaman kripto tersebut. Perintah tersebut terkait dengan produk kripto yang tidak terdaftar namun menghasilkan yield (yieldbearing asset). Dalam hal ini, Trenchev menjelaskan bahwa setelah perintah yang BlockFi ajukan, Nexo berhenti menerima klien baru di Amerika Serikat untuk produk pinjamannya.

Dia mengatakan, “Mereka khawatir karena [terjadi] beberapa kebangkrutan dalam beberapa bulan terakhir, dan tentu saja mereka harus meningkatkan mandat mereka untuk perlindungan investor.”

Terlebih lagi, pada bulan Februari lalu, Komisi Sekuritas dan Bursa telah mendenda BlockFi Lending LLC (BlockFi) sebanyak US$100 juta akibat gagal meregistrasikan penawaran dan penjualan produk pinjaman kripto ritelnya.

Sebelum platform tersebut berhenti beroperasi pada bulan Juli tahun ini, Celsius juga sempat merilis produk aset yield-bearing yang serupa di masa lalu dan juga sama-sama sukses menarik perhatian dari para regulator.

“Saya yakin bahwa kami sudah menunjukkan eksistensi Nexo setiap harinya bahwa kami menyediakan layanan nyata yang didasarkan pada teknologi kami, dan berdasarkan pada model bisnis yang baik yang berakar pada aturan manajemen risiko yang ketat,” kata Metodiev.

Aset-asetnya Melebihi Liabilitas pada Group-level

Selain itu, Trenchev juga menjawab pertanyaan terkait neraca keuangan (balance sheet) dan juga posisi bersih keuangan (net position) yang token Nexo miliki. Dia mengatakan bahwa data perusahaan telah mereka sajikan kepada regulator sebagai bagian dari pendekatan kooperatif. Terkait hal ini, dia juga berkomentar, “Mereka meminta snapshot dari salah satu entitas Nexo Group.”

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa bahkan jika posisi bersih keuangan Nexo menjadi pengecualian, ada lebih dari 20 perusahaan dalam grup yang asetnya melebihi liabilitasnya.

Sementara itu, kekhawatiran tentang kebangkrutan perusahaan memuncak pada bulan September, yakni ketika Mike Burgersburg dari Dirty Bubble Media membuat cuitan di Twitter. Cuitan itu berisi bahwa para regulator negara bagian Kentucky telah mengklaim bahwa “Nexo Capital Inc bangkrut tanpa kepemilikan token $NEXO mereka.”

Kemudian, dia membandingkannya dengan situasi Celsius dan Nexo dengan menyatakan, “Ini adalah masalah yang sama yang membunuh Celsius Network – mereka selalu bangkrut tanpa CEL.”

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori