Arianee, platform penghubung NFT ke merek-merek mewah, baru saja mengantongi 20 juta euro (setara dengan 21 juta dolar AS) dalam putaran pendanaan Seri A yang dipimpin perusahaan investasi Amerika Serikat, Tiger Global.
Selain Tiger Global, ada pula investor lainnya, yakni Bpifrance, ISAI, Noia Capital, dan Cygni Labs. Mereka sudah pernah berpartisipasi dalam putaran pendanaan awal bagi Arianee sebelumnya. Sementara, Commerce Ventures dan Motier Ventures baru ikut berinvestasi di Arianee untuk pertama kalinya.
Putaran pendanaan 20 juta euro ini bukanlah putaran ekuitas tradisional. Investor membeli saham di Arianee dan juga token $ARIA20, token yang mendukung protokol open source di NFT Arianee. Di belakang layar, Arianee mengandalkan blockchain Ethereum utama dan side-chain yang disebut POAnetwork.
“Struktur investasi dalam ekuitas dan token $ARIA20 menunjukkan bagaimana beragam investor global, dari Bpifrance hingga Tiger Global, bersedia berinvestasi pada solusi open source dan SaaS Web3. Web3 telah mendobrak dunia dan kami percaya merek dapat memanfaatkan revolusi ini untuk mendapatkan kembali kendali atas kehadiran digital mereka,” kata CEO Arianee, Pierre-Nicolas Hurstel.
- Baca juga: Epic Games Disuntik Rp28 Triliun oleh Sony dan LEGO untuk Kembangkan Metaverse Ramah Anak
Arianee Bangun CRM untuk Metaverse
Dana 20 juta euro akan dipakai untuk membangun kembali manajemen hubungan pelanggan (customer relationship management [CRM]) untuk metaverse dan memperkuat kantor Arianee di New York. Rencana ini melanjutkan kesuksesannya memelopori utility NFT yang terkait dengan asal dan kepemilikan barang-barang mewah.
“Kami telah membangun end-to-end solution yang dirancang untuk merek, memungkinkan mereka membuat NFT, mendistribusikannya, dan memanfaatkan token dan dompet untuk membangun CRM baru, program loyalitas baru, opsi personalisasi, dan penyebaran metaverse,” tutur Hurstel.
Ia mencontohkan cara kerja CRM untuk metaverse. NFT yang didistribusikan ke komunitas sejumlah merek fesyen dipetakan ke item pakaian digital yang sesuai di metaverse The Sandbox.
Hurstel menjelaskan tujuan Arianee masih konsisten sejak ia mengembangkan token NFT hingga penerapan metaverse saat ini. Menurutnya, NFT akan menjadi jangkar baru hubungan antara merek dan komunitasnya.
“Mereka tidak hanya akan lebih kuat daripada jenis alat digital lainnya, mereka akan memungkinkan orang untuk mendapatkan kembali kendali atas kehadiran digital dan mendapatkan kembali data mereka,” ujar Hurstel.
Arianee yang berkantor pusat di Paris merupakan bagian dari ekosistem Web3 yang terus berkembang, termasuk perusahaan rintisan Powder dan Lynx.
Mitra Tiger Global, Griffin Schroeder, mengatakan sebagai pelopor Web3, Arianee telah mengembangkan solusi inovatif yang menciptakan kembali CRM.
“Kami sangat antusias untuk mendukung pengembangan Arianee dan percaya bahwa mereka berada di posisi yang baik untuk menjadi solusi Web3 global terkemuka bagi merek-merek,” katanya.
Selain Aranee, Tiger Global telah menanamkan uangnya di Vestiaire Collective, Airbnb, Meta, dan Linkedin.
Fokus Menyasar Merek Mewah
Maret 2021, Arianee meraih 8 juta euro dari putaran pendanaan awal. French Public Investment Bank (Bpifrance) yang berafiliasi dengan pemerintah adalah salah satu investor di putaran itu. Sejak putaran dana awal itu, jumlah staf Arianee telah bertambah tiga kali lipat.
Arianee, yang berdiri sejak 2018, telah menjadi salah satu perusahaan rintisan berbasis di Paris yang turut membentuk wacana NFT untuk merek mewah dan fesyen dengan merangkul Web3.
Layanan berbasis teknologi blockchain ini menggabungkan asosiasi pengelola open source Arianee Project dengan perusahaan perangkat lunak Arianee SAS. Paris Fashion Week, Printemps, Breitling, Vacheron Constantin, Panerai, dan IWC, telah menggunakan platform tersebut untuk mencetak NFT, mendistribusikannya ke komunitas masing-masing, dan memanfaatkannya dengan personalisasi.
“Kami mulai sebagai layanan untuk membantu merek-merek mewah membuat paspor digital barang-barang mereka. Kami kemudian memperluas penawaran ke semua jenis tokenisasi termasuk aset digital murni, token keanggotaan, dan pengalaman NFT, hingga memungkinkan merek memanfaatkannya untuk CRM, loyalitas, dan personalitas,” ucap Hurstel.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.